Jadi Pemain Inti, AC Milan Tolak Penjualan Pemain Muslimnya ke PSG
INDOSPORT.COM - AC Milan menolak penawaran sebesar 40 juta euro (sekitar Rp700 miliar) yang diajukan oleh Paris Saint-Germain untuk gelandang Ismael Bennacer.
Sempat terpuruk di awal 2019-2020, AC Milan berhasil bangkit di bawah kendali pelatih Sfefano Pioli. Rossoneri itu pun sukses finis di peringkat 6 klasemen akhir Serie A Italia dan meraih tiket ke Liga Europa musim depan.
Salah satu kunci kesuksesan AC Milan adalah gelandang muda Ismael Bennacer. Gelandang asal Aljazair itu akhirnya menjadi sosok tak tergantingan di lini tengah dengan catatan 35 penampilan di semua kompetisi.
Catatan itu membuat gelandang berusia 22 tahun itu menjadi buruan sejumlah klub papan atas Eropa di bursa transfer musim panas ini. Salah satu klub yang paling meminati Bennacer adalah penguasa Ligue 1 Prancis, Paris Saint-Germain.
Dilansir Le10Sport, Les Parisiens bahkan telah mengajukan penawaran sebesar 40 juta euro (sekitar Rp700 miliar) untuk memboyong Bennacer di bursa transfer ini. Namun, penawaran tersebut ditolak oleh kubu Rossoneri.
Lebih lanjut, AC Milan dilaporkan memiliki dua alasan atas penolakan tersebut. Alasan pertama adalah nominal yang diajukan oleh Paris Saint-Germain dianggap terlalu kecil. Kubu Rossoneri meminta PSG untuk kembali dengan tawaran yang lebih tinggi.
Sementara itu, alasan kedua adalah sang pemain sendiri menolak pindah ke klub asal Paris itu. Bennacer diketahui telah menyampaikan kepada orang-orang terdekatnya bahwa ia tidak punya alasan untuk meninggalkan San Siro di bursa transfer ini.
Ia meyakini bahwa AC Milan adalah klub paling ideal saat ini untuk mengembangkan kariernya sebagai pesepak bola profesional. Tidak hanya itu, ia juga berencana menjadi pemain penting musim ini dan membantu Rossoneri mewujudkan target meraih tiket Liga Champions 2021-2022.
Ismael Bennacer sendiri sebenarnya baru satu musim bermain untuk AC Milan. Ia didatangkan pada musim panas tahun lalu dari sesama klub Italia, Empoli, dengan banderol 16 juta euro (sekitar Rp280 miliar).