Dari Barcelona dan Real Madrid, Ini 5 Pemain Gagal yang Jadi Bintang
INDOSPORT.COM - Perjalanan pesepak bola untuk memiliki status tinggi tak pernah berjalan mudah karena persaingan ketat. Termasuk dari Barcelona dan Real Madrid, ini lima pemain gagal yang mampu berubah jadi bintang.
Perjalanan untuk memiliki nama besar cenderung tak pernah berjalan mudah bagi pemain. Bagaimana tidak? Dalam suatu tim mereka patut berkompetisi dengan rekan-rekan setim lain dan ini masih belum termasuk para pemain lai di seluruh dunia.
Sebagai contoh ada Dennis Bergkamp yang pernah gagal mendapatkan hak Ballon d'Or kala bersaing dengan Roberto Baggio pada 1993 silam. Termasuk gagal kala membela Inter Milan, ia malah sukses menjelma menjadi pemain andalan Arsenal usai melewati proses penting, salah satunya di laga menang 4-2 atas Southampton 1995.
Selama 11 musim yang diakhiri pada 2005-2006 membela Meriam London, Bergkamp sukses mencetak 87 gol dalam 315 laga. Berkat jasa-jasanya, ia menjadi legenda yang memiliki patung khusus di kandang Arsenal, Emirates Stadium.
Selain Bergkamp masih banyak pemain gagal yang mampu berubah jadi pahlawan bagi tim-tim junjungannya. Siapa saja mereka? Berikut INDOSPORT merangkum lima pemain yang jadi bintang hebat dilansir laman berita Squawka.
1. Jamie Vardy (Leicester)
Sebelum menjadi dewa perang Leicester City, Jamie Vardy terkesan cukup kesulitan berjibaku dengan para pemain inti. Dibeli dengan harga murah meriah, 1 juta poundsterling (Rp19 miliar) dari klub EFL League One atau divisi tiga Liga Inggris, Fleetwood Town, ia nyaris angkat kaki lebih cepat.
Sejak The Foxes mendapat promosi ke kompetisi Nageri BigBen kasta atas, penampilan Vardy di skuat utama cenderung tak sesuai ekspektasi. Namun segalanya berubah ketika akhir musim 2014/2015 ketika ia sukses mencetak lima gol dan membantu tim bangkit.
Setelah itu kita semua tahu betapa mengerikannya Leicester di Liga Inggris hingga saat ini, terbukti lewat kemenangan gelar liga dan berbagai penampilan apik lainnya. Ya, Jamie Vardy menjadi aktor kehebatan klub hingga menjadi pemain utama. Lewat torehan 23 gol musim lalu, ia bahkan menangkan trofi Sepatu Emas.
2. Edin Dzeko (AS Roma)
Menjadi penyerang utama AS Roma, siapa sangka jika sosok Edin Dzeko merupakan pemain gagal ketika lakoni liga lain. Ya, alumni dari Wolfsburg ini cenderung tak bisa tampil apik ketika bela Manchester City walaupun sudah memiliki catatan bagus di tim terdahulu.
Habiskan lima musim di Etihad Stadium, Dzeko hanya menjadi pesakitan hingga akhirnya dipinjamkan ke Roma pada musim 2015-2016. Tekanan bareng Serigala Ibukota membuatnya dapat julukan Cieco alias buta karena dianggap pemain asal-asalan usai cetak empat gol saja bareng Manchester City diakhir musim.
Akan tetapi pada akhirnya ia mmebalas dengan gaya para fans Giallorossi lewat torehan rekor baru 39 gol di musim lanjutan. Pencapaian Edin Dzeko ini bahkan melewati para mantan AS Roma termasuk golongan bintang legenda seperti Francesco Totti, Rodolfo Volk, dan Pedro Manfredini.
1. 3. Xavi (Barcelona)
Menyandang status gelandang terbaik di Barcelona dan mungkin LaLiga pada masanya, Xavi tak menyangka kesuksesan ini didapatnya dengan cukup susah payah. Bagaimana tidak? 10 tahun barulah kesempatan ini bisa terlaksana dan ia bahkan mengakui permainannya bak wiper mobil yang hanya bergerak dari kiri ke kanan.
"Saya tak pernah menyangka hingga 2008 akhirnya menjdai pemain utama setelah 10 tahun lamanya. Jika saya pergi beberapa tahun sebelumnya maka akan jadi tawa besar. Mereka bilang saya tak cukup hebat, Edgar Davids sempat mengatakan jika pergerakan membawa bola saya dari sisi ke sisi seperti pembersih kaca mobil," ucap Xavi.
Semenjak lulus dari akademi La Masia, Xavi memang kurang mendapat kepercayaan untuk bermain di lapangan. Barulah saat Pep Guardiola datang, ia menjadi daya tarik utama Barcelona hingga menjadi pusat jantung tim.
4. Luka Modric (Real Madrid)
Penampilan mengejutkan Timnas Kroasia saat gemilang lawan Spanyol di Euro 2012 membuat Real Madrid tertarik untuk rekrut Luka Modric dari Tottenham Hotspur dengan mahar 30 juta poundsterling (Rp576 miliar). Tapi ia justru sempat dianggap sebagai pemain gagal oleh beberapa fans.
Melalui voting media Spanyol, Marca, Modric mendapat banyak kritik dari fans Los Blancos yang menganggapnya hanya pemain bersinar sesaat bukan untuk jangka panjang. Bayangkan saja, ia hanya mampu cetak tiga gol saja dalam 33 musim perdana di Santiago Bernabeu.
Tapi pada akhirnya kemampuanlah yang berbicara, kegigihan Modric kian membuat Real Madrid gemilang terbukti lewat keberhasilan empat titel Liga Champions, dua gelar LaLiga, dan satu Copa del Rey. Pada 2018 lalu, ia bahkan sukses mengalahkan dominasi Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi lewat kemenangan Ballon d'Or.
5. Thierry Henry (Arsenal)
Talenta berbakat dari AS Monaco ini dikenal memiliki nama besar saat bergabung dengan Arsenal dan Barcelona. Siapa sangka ia lebih dulu dapat predikat pemain gagal sebelumnya dengan bergabung bareng Juventus.
Kala tunjukkan bakat hebat di Monaco, Henry langsung bikin Bianconeri tertarik dan dibeli dengan harga 10,5 juta poundsterling (Rp201 miliar). Sayang keputusan perginya itu hanya jadi petaka karena ia hanya mampu catatkan tiga gol di 16 pertandingan. Kurang dari semusim masa baktinya, dia lantas dijual lagi.
Arsenal cenderung beruntung mendapatkan Henry yang menjadi pemain andalan ditangan Arsene Wenger. Lewat torehan gol terbaik 228 kali di 376 laga, mantan pemain Timnas Prancis ini pun berhasil membuat namanya melambung saat bergabung dengan Barcelona dan membentuk trisula mematikan di Spanyol.