Gelombang Kedua Virus Corona Ancam Sepak Bola Dunia
INDOSPORT.COM - Pandemmi COVID-19 di dunia seperti tidak ada ujungnya. Setelah beberapa pekan lalu sejumlah besar negara mengendurkan aturan lockdown, ternyata hal tersebut masih belum berhasil sepenuhnya.
Akhirnya negara-negara di Eropa, Asia, dan belahan dunia lainnya pun kembali memperketat aturan pembatasan sosial. Hal ini pun berdampak pada sepak bola.
Penggemar sepak bola di seluruh dunia sempat lega ketika akhirnya liga-liga top Eropa dan mayoritas liga di dunia dilanjutkan. Liverpool misalnya, akhirnya berhasil meraih trofi Liga Inggris dengan menyelesaikan 38 pertandingan.
Liga Champions dan Liga Europa pun bisa dituntaskan meski harus dengan sistem satu leg. Meski dengan berbagai aturan seperti protokol kesehatan dan larangan dihadiri pentonton, sepak bola bisa berjalan cukup baik.
Akan tetapi, segalanya mulai terlihat memburuk. Terutama di belahan Asia. Seperti yang sudah diprediksi, setelah sempat mengundur beberapa kali, AFC akhirnya memutuskan batal menggelar Piala Asia U-16 dan U-19 yang sedianya dimainkan akhir tahun ini.
Tak cuma di level junior, kompetisi antarklub kelas dua Asia, Piala AFC 2020, juga harus dibatalkan tahun ini. Status dari kompetisi kasta kedua Asia ini resmi dibatalkan. AFC hanya melanjutkan ajang Liga Champions Asia.
Pembatalan ini sebenarnya sudah sesuai dugaan. Vietnam yang awalnya jadi tuan rumah grup F dan grup G terpaksa mengundurkan diri karena lonjakan warga yang terpapar virus corona sejak 31 Juli lalu.
ali United sebenarnya sempat menawarkan diri untuk menjadi tuan rumah grup G. Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, masih bisa dipakai karena renovasi menuju Piala Dunia U-20 2021 belum dimulai.
Namun AFC tetap pada pendiriannya tak melanjutkan Piala AFC. Alhasil, Bali United harus menunda mimpi untuk menebus kegagalan 2018 lalu. Pada edisi kali ini, seluruh kontestan grup G sebenarnya punya potensi lolos ke semifinal zona Asia Tenggara.
1. Bagaimana dengan Eropa?
Jangan salah, otortias sepak bola di Eropa pun tengah ketar-ketir dengan ancaman COVID-19 gelombang kedua. Belum lama ini, salah satu presiden klub Serie A Italia, Aurelio de Laurentiis (Napoli) yang menghadiri pertemuan tatap muka beberapa hari lalu positif terpapar COVID-19.
Belum diketahui langkah selanjutnya yang akan diambil oleh Lega Calcio terhadpa hal ini. Bisa-bisa De Laurentiis membuat klaster presiden-presiden klub Serie A Italia.
Pemain Prancis, Kylian Mbappe juga belum lama terkena dan harus dikarantina. Masih ada beberapa pemain profesional lainnya di Eropa yang mesti menjalani pemulihan.
Liga Inggris dikabarkan sudah menyiapkan ancang-ancang jika kompetisi musim 2020-20201 kembali berhenti di tengah jalan.
Dilansir dari The Guardian, salah satu solusinya adalah dengan penetapan klasemen akhir. Apabila liga terhenti dan telah memainkan lebih dari 50 persen laga (lebih dari 19 pekan) maka kompetisi bisa dihentikan.
Kesepakatan ini berusaha diambil di awal agar tak terjadi polemik di antara klub nantinya. Nantinya pihak Liga Inggris akan menentukan kelompok kerja yang membahas penentuan gelar juara, zona Eropa, dan degradasi.
Aturan pun ditulis dengan kekuatan hukum, sehingga apabila di akhir tahun atau awal tahun kompetisi kembali dihentikan, maka keputusan yang ada harus disetujui semua pihak.
Mari berharap bersama-sama agar pandemi COVID-19 atau virus corona ini segera berakhir agar tak hanya sepak bola dan olahraga, tetapi seluruh kegiatan dapat berjalan pulih seutuhnya.