Penuh Drama, 5 Kepergian Pemain yang Mungkin Disesali Liverpool
INDOSPORT.COM - Juara Liga Inggris 2019-2020, Liverpool, seperti kebanyakan klub sepak bola lainnya, pasti pernah merasakan kehilangan sejumlah pemain berharga.
Kalimat bijak yang kurang lebih berbunyi ‘No player is bigger than the club’ memang benar adanya. Setiap klub pasti kedatangan dan kehilangan pemain silih berganti dan hal tersebut harus diterima dengan lapang dada oleh para suporter.
Liverpool sendiri dikenal memiliki hubungan batin yang sangat kuat dengan para penggemarnya. Oleh sebab itu, tidak heran jika terkadang kebijakan-kebijakan mereka melepas pemain kesayangan membuat hati para Kopites hancur berkeping-keping.
Tentu masih ingat bagaimana publik Anfield mengelu-elukan Fernando Torres yang saat itu baru datang dari Atletico Madrid. Tidak butuh waktu lama bagi El Nino untuk menjadi idola di mata suporter setia The Reds.
Meski demikian, kisah Torres bersama Liverpool harus ditutup dengan tragis dan tidak berakhir bahagia. Kepindahannya ke Chelsea pada tahun 2011 berujung caci maki, kenangan pahit, dan sakit hati, bahkan mungkin hingga saat ini.
Usai membelot ke rival Liverpool di Liga Inggris tersebut, Torres memang berhasil memenangkan trofi, namun ia justru kehilangan kecemerlangan kariernya. Sempat dipinjamkan ke AC Milan, ia akhirnya kembali ke Atletico Madrid pada tahun 2016.
Namun kisah Fernando Torres ini hanya satu dari sekian peristiwa yang mewarnai daftar keluar-masuk pemain The Reds dari masa ke masa.
Ketika seorang pemain pergi, ia hanya punya dua masa depan, yakni sukses atau gagal di klub barunya. El Nino mungkin kehilangan pamornya setelah pergi dari Liverpool, namun tidak sedikit pula yang justru berjaya di habitat barunya.
Tentu saja, hal tersebut dapat dipengaruhi berbagai macam faktor, baik teknis maupun nonteknis. Namun untungnya, Liverpool adalah salah satu klub yang terlihat cukup ramah terhadap para mantannya.
Walaupun sudah tidak berseragam The Reds lagi, para pemain itu masih diberi kesempatan bermain dan bereuni di Anfield untuk pertandingan-pertandingan amal atau persahabatan. Hanya saja, waktu memang tidak dapat diputar kembali.
Mereka yang sudah pergi harus direlakan, meski meninggalkan luka dalam sekali pun. Nah, dilansir dari Sportskeeda, berikut redaksi berita olahraga INDOSPORT sajikan empat kepergian pemain lainnya yang mungkin disesali Liverpool.
Kepergian mereka mungkin tidak melulu mejadi berkah bagi pemain yang bersangkutan, namun yang jelas, hengkangnya nama-nama ini telah membuat Liverpool kehilangan talenta-talenta terbaik yang pernah ada.
1. Liverpool Tentu Saja Kehilangan Para Pemain Ini
Luis Suarez
Luis Suarez adalah pemain yang sukses membuat Steven Gerrard patah hati selain Fernando Torres. Stevie G harus rela salah satu rekan terbaiknya tersebut pindah ke klub LaLiga Spanyol, Barcelona, pada tahun 2014.
Saat datang ke Anfield pada 2011, Suarez berhasil membuktikan diri dan membayar kepercayaan yang disematkan padanya. Kehadirannya pun seolah membuat para suporter The Reds move on dari rasa sakit hati yang ditorehkan Torres.
Tentu saja, membiarkan Suarez pergi adalah sebuah kerugian bagi Liverpool yang kehilangan salah satu mesin pencetak gol terbaiknya. Jika bicara produktivitas, pemain asal Uruguay ini pernah mencetak 31 gol pada musim 2013-2014 silam.
Blaugrana pun dengan sangat cerdas datang mengetuk pintu Liverpool untuk memboyong Luis Suarez yang sedang on fire. Situasi semakin tidak menguntungkan untuk The Reds karena mereka tidak bisa menjamin tempat di Liga Champions.
John Arne Riise
Pemain sepak bola asal Norwegia ini tercatat membela Liverpool sejak 2001 sampai dengan 2008. Sayangnya, ia dilepas ke klub Liga Italia, AS Roma, setelah mengabdikan diri sekian tahun lamanya.
Melepas Riise, The Reds kehilangan sosok berstamina luar biasa dan pastinya kemampuan menembak yang mumpuni. Meski biasanya ditempatkan di sisi kiri, ia adalah pemain serbabisa yang bisa beroperasi di banyak area.
Selain itu, namanya juga akan selalu dikenang sebagai salah satu pahlawan Liverpool di final Liga Champions 2005 saat melawan AC Milan di Istanbul. Berkat assist-nya, Steven Gerrard mencetak gol kebangkitan The Reds yang waktu itu sedang tertinggal 0-3.
Selama berseragam Liverpool, John Arne Riise sudah mencetak 30 gol dari 300 penampilan di semua kompetisi. Ia sejatinya ingin pensiun di Anfield namun keinginannya tersebut tidak pernah terwujud.
Raheem Sterling
Nama lainnya lagi adalah Raheem Sterling, yang nekat pindah ke sesama rival di Liga Inggris, Manchester City, pada tahun 2015. Padahal, Liverpool-lah yang berjasa besar membinanya sejak ia masih berstatus pemain muda.
Kepindahan Sterling tersebut membuat para suporter naik pitam. Namun bagi sang pemain, keputusannya untuk hengkang malah membawa berkah yang luar biasa.
Ia berkembang menjadi pemain besar di bawah asuhan Pep Guardiola di Manchester City. Ya, harga yang harus ia bayar karena telah pergi membelot ke klub musuh bebuyutan, namun toh ia pada akhirnya sukses besar dalam perjalanan kariernya.
Liverpool tentu sangat kehilangan sosok pemain mungil yang lincah dan bisa berlari dengan cepat. Namun selama empat musim berseragam merah-merah, Raheem Sterling hanya bisa mencetak 23 gol dari 129 penampilan.
Xabi Alonso
Membahas nama yang satu ini mungkin seperti membuka luka lama nan dalam di hati para suporter setia Liverpool. Sebagai salah satu pemain yang paling disayang, Alonso pergi dan meninggalkan kesedihan bagi publik Anfield.
Yang paling menyakitkan lagi, pemain asal Spanyol tersebut mengaku tidak pernah ingin meninggalkan Liverpool. Hanya saja, situasi dan kengototan Rafael Benitez yang memaksanya harus angkat kaki.
Rencana sang manajer yang ingin mengganti Alonso dengan pemain anyar pun ternyata tidak membuahkan hasil. Tidak ada pemain yang bisa menggantikan perannya dengan baik dan ini jadi kehilangan besar untuk Liverpool.
Xabi Alonso hengkang ke Real Madrid pada tahun 2009. Bersama Los Blancos, ia berhasil menuai kesuksesan sebelum akhirnya pindah ke Bayern Munchen dan pensiun di sana.