Mengenal Teknik Penalti Hop: Diperkenalkan Jorginho, Dipopulerkan Bruno Fernandes
INDOSPORT.COM – Banyak teknik penalti yang tercipta di jagat sepak bola. Namun di 2020 ini, sebuah teknik penalti banyak diperbincangkan saat Jorginho dan Bruno Fernandes menjadi eksekutor bagi timnya.
Jorginho dan Bruno Fernandes merupakan eksekutor bagi Chelsea dan Manchester United. Catatan keduanya lewat titik putih pun terbilang impresif jika dibandingkan dengan eksekutor penalti lainnya.
Jorginho yang telah didapuk menjadi sebagai eksekutor penalti sejak masih di Hellas Verona, telah mencatatkan kesuksesan penalti sebanyak 21 kali dari 22 kesempatan yang ia dapatkan (terlepas dari drama adu penalti).
Sedangkan Bruno Fernandes yang telah menjadi algojo penalti sejak dari Udinese telah mencatatkan kesuksesan penalty sebanyak 26 kali dari 28 kesempatan yang ia dapatkan hingga artikel ini dimuat.
Baik Jorginho dan Bruno Fernandes sama-sama memiliki teknik penalti serupa, yakni teknik Hop. Teknik keduanya pun banyak diperdebatkan tentang siapa yang pertama kali menggunakannya, dan siapa yang meniru teknik ini.
Jika dirunut dari sejarah keduanya, Jorginho menjadi algojo pertama kali pada musim 2013/14 saat membela Hellas Verona. Namun teknik penalti Hop baru ia lakukan pertama kali pada 2017 silam saat Napoli mengandaskan Nice (terlepas dari drama adu penalti).
Sedangkan Bruno Fernandes, memulai kariernya sebagai algojo pada musim 2015/16 saat membela Udinese. Namun teknik penalti Hop yang ia lakukan terinspirasi saat berseragam Sampdoria pada 2016/17 dan baru ia lakukan di Portugal bersama Sporting Lisbon usai hijrah pada 2017/18.
“Inspirasiku dari pelatih, seperti pelatih ketiga di Sampdoria, karena saya mulai menendang penalti di Udinese dan saya menjadi algojo di timnas Portugal U-21,” ujar Bruno dilansir dari Metro Sports.
Perbedaan mencolok dari karakter dua eksekutor mematikan ini adalah Bruno Fernandes terkadang berganti-ganti teknik dalam mengeksekusi penalti (terlihat saat di Liga Europa vs FC Copenhagen). Sedangkan Jorginho sedari awal memperkenalkan teknik ini, terus konsisten melakukan teknik tersebut hingga saat ini.
Dapat disimpulkan, bahwa teknik Hop ini merupakan teknik orisinil dari Jorginho sendiri. Tak pelak, selanjutnya teknik penalti ini disebut ‘Jorginho Hop’ yang bermula dari satu lompatan kecil untuk memperdaya dan membaca gerakan kiper.
Lalu, seperti apa teknik penalti Hop ala Jorginho tersebut? Apa yang jadi kunci keberhasilan dari teknik ini? Berikut ulasan INDOSPORT yang dirangkum seperti yang di bawah ini.
1. Apa Itu Teknik 'Jorginho Hop'?
Teknik Jorginho Hop sendiri bermula dari ide untuk memperdaya kiper sebelum bola ditendang. Teknik ini memiliki kemiripan dengan gaya menendang dengan berhenti sejenak dalam hitungan kurang dari satu detik seperti yang dilakukan Mario Balotelli dan Eden Hazard.
Bedanya, Jorginho Hop dilakukan dengan lompatan kecil. Satu lompatan kecil sebelum menendang bola ini adalah kunci keberhasilan penalti ini. Pada momen melompat, eksekutor akan melihat gerakan kiper yang condong ke kiri atau ke kanan.
Satu lompatan ini sebagai titik pemberhentian bagi eksekutor untuk membaca dan memperdaya kiper. Sehingga butuh kejelian dan pembacaan yang akurat dari gesture kiper. Pasalnya, teknik ini sendiri hampir memiliki tingkat kesuksesan 100 persen.
Jorginho yang menjajal teknik Hop di Italia, hanya sekali mengalami kegagalan yakni saat 2017 kala melawan Udinese. Saat itu, kiper Simone Scuffet memilih diam di tempat dan tidak bereaksi saat eksekutor melakukan lompatan.
Pun di Inggris, Jorginho harus bertekuk lutut di depan Ederson di final Carabao Cup 2019 silam. Saat itu, kiper Manchester City ini memilih tak bereaksi dan mementahkan tendangannya.
Namun, apa yang dilakukan Simone Scuffet atau Ederson bisa saja menjadi bumerang di tendangan penalti Hop ini. Hal ini diakui oleh Matej Delac, mantan kiper Chelsea yang menganalisa teknik milik Jorginho dan Eden Hazard yang serupa tapi tak sama.
“Sulit menghadapi Hazard. Dia akan melihat kiper dan menunggunya bergerak sebelum mengambil langkah terakhir. Itu sama dengan penalti Jorgino (Jorginho Hop),” ujar Delac.
“Pergerakan Jorginho sendiri unik tapi itu membuatnya jarang gagal. Itu adalah teknik yang bagus tapi sulit dikuasai.
“Jika Anda tak bereaksi, dia (Jorginho) bisa saja mengarahkan bola ke sudut kanan atau kiri dan Anda akan kesulitan menggapainya karena jarak. Saya sulit menemukan celah dari teknik yang ia miliki,” pungkas Delac.