x

Jalan Terjal Sandro Tonali 'Singkirkan' Duet Bennacer-Kessie di AC Milan

Sabtu, 19 September 2020 15:01 WIB
Editor: Prio Hari Kristanto
Mendapat reputasi sebagai wonderkid Italia tak lantas membuat Sandro Tonali harus bersantai di tim barunya, AC Milan, karena ia harus merebut tempat inti.

INDOSPROT.COM - Mendapat reputasi sebagai wonderkid Italia tak lantas membuat Sandro Tonali harus santai-santai di klub barunya, AC Milan, karena ia harus bekerja keras merebut tempat inti di tim raksasa Seriea A Italia tersebut.  

AC Milan akhirnya resmi mendaratkan gelandang berbakat Italia, Sandro Tonali, pada bursa transfer musim panas ini. Perjuangan I Rossoneri untuk mendapatkan Tonali tidak mudah. 

Milan mesti terlibat dalam derby sengit dengan tim sekotanya, Inter Milan. Belum lagi Paolo Maldini harus berjuang untuk membuat luluh Presiden Brescia, Massimo Cellino. 

Baca Juga
Baca Juga

AC Milan meminjam Tonali dengan biaya 10 juta euro (Rp173 miliar) plus opsi beli seharga 25 juta euro (Rp432 miliar) di akhir masa kontrak. Klub asuhan Stefano Pioli itu juga harus menyematkan bonus senilai 3 juta euro (Rp51 miliar).

Kini, setelah bergabung, harapan tinggi ada di pundak pemain 20 tahun berjuluk The Next Pirlo itu. Apakah pemain Timnas Italia tersebut mampu membuktikan bahwa dirinya layak mengenakan seragam Milan. 

Sebab nyatanya, nama beken yang disandangnya di Italia tak menjamin dirinya menuai sukses di AC Milan. Bukan soal lawan yang akan dihadapi AC Milan, saat ini Sandro Tonali juga harus 'bertarung' untuk memperebutkan posisinya di tim inti Stefano Pioli.  

Debut AC Milan dan 14 Laga Tanpa Kalah

AC Milan melakoni debut musim 2020-2021 dengan mengandaskan klub Irlandia, Shamrock Rovers, 2-0 pada fase kedua Kualifikasi Liga Europa 2020-2021. 

Selain menjadi laga pembuka musim 2020-2021, laga ini juga menjadi debut resmi Sandro Tonali di AC Milan. Ia masuk menggantikan Ismael Bennacer pada pengujung laga. 

Penampilan kurang dari 8 menit jelas belum mampu menggambarkan kualitas sesungguhnya Sandro Tonali. Namun, dari sini sudah mulai tergambar apa yang akan dilakukan Stefano PIoli ke depan. 

AC Milan musim lalu memiliki lini tengah dengan kedalaman yang relatif buruk. Hal ini diungkapkan langsung oleh Stefano Pioli dalam konferensi pers sebelum laga terakhir melawan Cagliari. 

Ia meminta manajemen untuk menambah dua pemain siap starter sebagai pelapis lini tengah, khususnya Ismael Bennacer dan Franck Kessie. Sebab pelapis yang dimiliki Milan musim lalu adalah Rade Krunic dan Lucas Biglia yang masih belum memuaskan.

Maka jelaslah, Sandro Tonali didatangkan untuk menambah kualitas pada lini tengah AC Milan dalam mengarungi panjangnya kompetisi musim depan. Namun, pertanyaan sekarang, apakah Tonali sanggup bersaing dengan Bennacer dan Kessie?

AC Milan di bawah Stefano Pioli tampil sensasional di pengujung musim lalu. Sebanyak 13 plus 1 laga (vs Shamrock) tanpa terkalahkan di seluruh kompetisi menjadi buktinya. 

Untuk mencapai kesuksesan ini, Pioli  melakukan sejumlah perombakan sampai akhirnya menemukan formula terbaiknya dalam formasi 4-2-3-1. Kunci dari hal tersebut tak lain adalah poros yang dibentuk oleh empat pemain kunci mereka yakni Alessio Romagnoli dan Simon Kjaer (bek) serta duet Ismael Bennacer dan Franck Kessie di posisi gelandang bertahan (double pivot). 

Keempat pemain ini tak hanya membantu Milan bertahan, namun juga menjadi pondasi yang memudahkan para gelandang dan pemain sayap untuk menyusun serangan yang nyaman. Peran vital pun ada pada duet Bennacer-Kessie, dan keduanya bisa menjalankan peran tersebut dengan baik. 

Baca Juga
Baca Juga

Di posisi inilah Sandro Tonali harus bermain. Tentu saja menembus ke dalam tim yang telah tampil solid sebelumnya bukanlah sesuatu yang mudah. Apalagi Sandro masih berusia sangat muda. 

Lalu, bagaimana ia harus bersaing? Sebab ketiganya sama-sama menjadi pemain inti pada musim lalu di timnya masing-masing dengan penampilan lebih dari 30 kali di Serie A Italia.


1. Peluang Sandro Tonali

Klub Serie A Italia, AC Milan, resmi mendapatkan jasa Sandro Tonali.

Satu hal yang pasti, musim depan akan ada lebih dari 50 laga yang dimainkan oleh AC Milan baik itu di Serie A Italia, Liga Europa, maupun Coppa Italia. Ini menjadi jaminan bahwa Milan akan melakukan rotasi pemain. 

Hal ini bisa dimanfaatkan dengan baik oleh Sandro Tonali selain juga harus tampil mengesankan selama latihan. Beruntung, Sandro memiliki karakteristik yang berbeda dengan Bennacer dan Kessie walau sama-sama jadi andalan di posisi gelandang tengah. 

Bennacer merupakan pemain dengan karakteristik lebih bertahan dengan kemampuan ball interception dan tackling yang bagus. Ia juga cukup baik dalam dribble dan passing.

Ismael Bennacer, gelandang AC Milan yang diincar Paris Saint-Germain

Sementara Kessie, secara keseluruhan memiliki nyali dalam menerobos ke tengah dengan dribble dan memberikan umpan. Inilah yang membuat dia mampu mencetak 4 gol di Serie A musim lalu. Namun, di sisi lain ia kurang bagus dalam urusan tackling

Di sisi lain, Sandro Tonali memiliki style yang cukup berbeda. Hal ini bisa dimanfaatkan oleh pelatih Stefano Pioli dalam taktik yang berbeda untuk melawan musuh yang berbeda pula. 

Secara umum, Sandro adalah pemain dengan visi bermain bagus. Ia jago dalam melepaskan umpan-umpan kunci, baik itu short pass atau pun long pass. Maka tak heran di Brescia musim lalu ia menciptakan 7 assist untuk timnya. Jumlah tersebut jauh di atas Bennacer dan Kessie. 

Selain itu, Tonali juga relatif jarang melakukan kesalahan karena memiliki konsentrasi dan ketenangan yang baik di lapangan tengah. Kelebihan lainnya adalah, ia biasa mengambil set piece, entah itu sepak pojok atau bahkan tendangan bebas. 

Hanya saja, aspek fisik menjadi hambatan terbesar Tonali. Sandro kerap keteran dengan aerial duels atau pun melakukan tackling.

Sandro Tonali berduel dengan pemain lawan pada laga AC Milan vs Brescia di Serie A Italia 2019/2020, Sabtu (31/08/19).

Dari membaca karakteristik ketiganya, sebetulnya peluang bagi Sandro Tonali untuk menembus tim utama cukup besar, terutama dengan modalnya sebagai seorang assiter ulung. Dengan mengombinasikan Bennacer yang jago dalam bertahan, serta Tonali yang siap memberikan umpan-umpan sebagai gelandang jangkar, maka Milan bisa disulap seperti era Ancelotti ketika dimotori Andrea Pirlo. 

Atau, jika ingin lebih agresif, Pioli bisa menduetkan Franck Kessie dengan Sandro Tonali. Semua opsi bagus bagi Milan tergantung lawan yang akan dihadapi. 

Stefano Pioli tentu akan 'pusing' dengan opsi melimpah ini, belum laga kabarnya Tiemoue Bakayoko juga akan menyusul. Tugas bagi Sandro Tonali saat ini adalah untuk secepat mungkin mendapatkan kepercayaan dari tim pelatih. 

Pemain 20 tersebut harus bekerja keras serta memanfaatkan tiap detik kesempatan yang diberikan pelatih kepadanya untuk bisa membuktikan bahwa dirinya adalah sosok yang selama ini dicari AC Milan untuk membangun kejayaannya kembali di Serie A Italia dan Eropa. 

Serie A ItaliaAC MilanFranck KessieIsmael BennacerSandro Tonali