Lemparan Pratama Arhan, Senjata Rahasia Timnas Indonesia U-19 yang Dibenci Wenger
INDOSPORT.COM - Siapa sangka jika senjata rahasia Timnas Indonesia U-19 melalui lemparan Pratama Arhan merupakan taktik yang sangat dibenci pelatih sekaliber Arsene Wenger.
Hasil pertandingan Timnas Indonesia U-19 dengan Qatar memang berakhir dengan skor 1-1, tetapi satu hal yang spesial dalam lagai itu adalah bagaimana skuat Shin Tae-yong mencetak gol. Sebuah gol yang tercipta melalui skema latihan yaitu lemparan ke dalam.
Berawal dari lemparan ke dalam Pratama Arhan yang ternyata secara mengejutkan langsung menuju kotak penalti Qatar. Saddam Gaffar pun tak menyia-nyiakan usaha dari lemparan jarak jauh Pratama Arhan untuk menjadi sebuah gol.
Dengan flick header, kiper Qatar dibuat tak berkutik oleh sundulan mematikan Saddam Gaffar. Tentu bukan soal sundulannya yang menyita perhatian publik, melainkan asis tak biasa dari Pratama Arhan di mana itu dilakukan dengan tangan.
Siapa sangka jika Timnas Indonesia U-19 asuhan Shin Tae-yong bisa memiliki senjata rahasia semematikan itu. Dengan mengandalkan lemparan ke dalam saja, Timnas Indonesia U-19 bisa mendapatkan gol penting, itu bisa menjadi senjata rahasia.
Namun sesungguhnya lemparan ke dalam Pratama Arhan telah beberapa kali di coba namun memang saat imbang melawan Qatar baru berbuah hasil. Sebelumnya bahkan saat menang 2-1 atas Qatar, Pratama Arhan sudah unjuk gigi dengan lemparan jauhnya.
Termasuk sesaat sebelum gol dari Saddam Gaffar, berkali-kali Pratam Arhan mencoba memanfaatkan kemampuan spesialnya itu. Hingga akhirnya momen bersejarah ketika gol tercipta melalui skema lemparan ke dalam.
Sayang gol dari Saddam Gaffar itu tak mampu mengantarkan Timnas Indonesia U-19 pada kemenangan setelah Qatar membalas melalui penalti Ali Al-Tairi. Meski begitu kredit khusus tetap perlu diberikan para seluruh penggawa Timnas Indonesia U-19 karena bisa menahan Qatar.
Terutama Pratama Arhan yang dengan cerdik memberikan asis tak biasa melalui lemparan ke dalam. Sesungguhnya taktik memanfaatkan lemparan ke dalam pernah dilakukan pada level kompetisi seperti Liga Inggris.
Di mana pada saat itu, pelatih legendaris Arsenal, Arsene Wenger sampai mengecam taktik lemparan ke dalam tersebut dan meminta agar aturannya dihapus. Mengapa Arsene Wenger sampai sebenci itu dengan senjata rahasia Timnas Indonesia U-19 itu?
1. Taktik yang Dibenci Arsene Wenger
Senjata rahasia Timnas Indonesia U-19 yang mengandalkan taktik lemparan ke dalam ternyata pernah dibenci setengah mati oleh Arsene Wenger. Kebencian itu didapatkan Wenger ketika memimpin Arsenal tandang ke markas Stoke City pada Liga Inggris 2008/09.
Ketika itu Arsenal yang menguasai jalannya pertandingan harus mengakui kekalahan 1-2 dari Stoke City. Alasannya, kedua gol Stoke City saat itu ternyata berasal dari taktik lemparan jarak jauh dari seorang pemain yang sudah pensiun, Rory Delap.
Bahkan untuk gol pertama, Delap secara harafiah benar-benar memberikan asis kepada striker Stoke City untuk membobol gawang Arsenal. Persis seperti apa yang dilakukan oleh Pratama Arhan ke gawang Qatar.
Lemparan ke dalam yang dimiliki oleh Delap memang sangat spesial. Bagaimana tidak, pemain yang sudah pensiun pada 2013 itu bisa melempar sejauh 40 meter dengan kecepatan 60 km per jam.
Usut punya usut, ternyata pelatih Stoke City saat itu, Tony Pulis memang sengaja mengandalkan lemparan Rory Delap sebagai bagian dari taktiknya. Soalnya dengan lemparan sejauh dan sekencang itu, Stoke City seperti mendapat sepak pojok tambahan.
Tony Pulis saat itu baru menyadari kemampuan Rory Delap setelah mengetahui sang pemain ternyata juara lempar lembing saat masih sekolah. Alhasil, Stoke City pun pada saat itu kerap terselamatkan dari kekalahan berkat lemparan maut Delap.
Bahkan menurut data Stats Perform, Delap ternyata bisa memberikan assists secara langsung ke pemain Stoke City yang lain hingga berjumlah 5 gol. Sedangkan secara keseluruhan, lemparan Delap dapat menyumbang 24 gol bagi Stoke City.
Klub-klub Liga Inggris lain sesungguhnya sempat mencoba taktik lemparan jarak jauh ke dalam itu tapi tak ada yang seefektif Delap. Nyaris semua klub mencoba kecuali Wenger dengan Arsenalnya yang membenci taktik itu.
Wajar saja bagi Wenger jika membenci taktik itu karena Arsenal ternyata hanya bisa sekali menang di kandang Stoke City dalam lawatannya dalam 8 pertandingan. Wenger mengecam Stoke City sebagai tim rugby dan meminta FA untuk mengganti lemparan ke dalam jadi tendangan ke dalam.
“Ini adalah sedikit celah yang dimanfaatkan Stoke City tetapi tidak adil bagi kami. Mereka menggunakan kekuatan yang tak lazim dalam sepak bola untuk mencetak gol yaitu lemparan ke dalam,” ungkap Wenger seperti yang dikutip oleh ESPN.
Beruntunglah permintaan Wenger itu tak pernah digubris oleh FA maupun FIFA sehingga kita semalam bisa melihat bagaimana lemparan jarak jauh Pratama Arhan bisa memberi asis bagi Timnas Indonesia U-19.