Ketika Real Madrid Menjadi Penjara Pemain Bintang
INDOSPORT.COM - Terdepaknya Gareth Bale dan James Rodriguez dari Real Madrid menunjukkan bahwa Los Blancos merupakan klub yang bisa menjadi penjara pemain bintang.
Gareth Bale akhirnya berhasil meninggalkan Real Madrid pada bursa transfer musim panas ini. Setelah lama dikabarkan bakal hengkang, bintang asal Wales tersebut resmi meninggalkan Los Blancos untuk kembali ke klub lamanya di Liga Inggris, Tottenham Hotspur.
Kepergian Gareth Bale ini seakan menjadi sebuah hal yang baik bagi sang pemain. Sebab, dalam beberapa musim terakhir di Santiago Bernabeu, Bale tampil terpinggirkan, terutama semenjak kehadiran Zidane.
Tak cuma Bale, pada bursa transfer musim ini, Real Madrid juga akhirnya melepaskan bintang terbuangnya, James Rodriguez. Rodriguez akhirnya resmi dijual permanen ke klub Liga Inggris lainnya, Everton, setelah terkatung-katung di klub.
Kepergian dua mantan bintang El Real berharga mahal ini pun seakan membuat Real Madrid terlihat seperti penjara pemain bintang. Anggapan ini memang tak berlebihan.
Kasus Gareth Bale dan James Rodriguez saja sudah bisa dijadikan contoh. Selama tiga musim terakhir, Gareth Bale terpinggirkan di skuad Real Madrid.
Meski menjadi memiliki skill tinggi dan berulangkali menjadi pahlawan, Zinedine Zidane masih juga enggan membuatnya sebagai penyerang reguler di tim Los Blancos. Akhirnya, Bale pun sering menghuni bangku cadangan.
Yang jadi masalah, Bale memiliki nilai transfer dan gaji yang sangat besar. Akhirnya, klub-klub lain enggan mendatangkannya. Jadilah Bale 'terpenjara' di Real Madrid, bedanya ia duduk dibangkucadangan dengan dibayar mahal.
Beruntung, pada 2020 ini Tottenham Hotspur mau merekrutnya. Real Madrid juga terpaksa membantu membayar gaji Bale untuk 'melepasnya dari penjara'.
Selain Bale, ada pula pemain bernasib sama di Real Madrid, yakni James Rodriguez. Sama-sama didatangkan dengan harga mahal, namun James cuma jadi penghangat bangku cadangan dan dipinjamkan ke klub lain.
Benar bahwa badai cedera memang menjadi salah satu alasan utama kariernya mandek di Madrid. Namun, saat dirinya fit pun ia dipinjamkan ke Bayern Munchen.
Saat kembali, Rodriguez kalah saing dengan Tonni Kross, Cristiano Ronaldo, Casemiro, Marco Asensio, Mateo Kovacic, dan tentu saja Isco. Jadilah ia 'terpenjara' di Santiago Bernabeu.
1. Real Madrid yang Menciptakan
Sudah jadi kebiasaan bagi Real Madrid untuk mendatangkan pemain-pemain bintang dunia. Maka dari itulah mereka dijuluki Los Blancos.
Sudah sejak lama dikenal sebagai tim raksasa, Real Madrid meneguhkan dirinya sebagai tim bertabur bintang dengan mengumpulkan bintang-bintang terbaik dunia pada era 2000-an.
Nama-nama pemain terbaik saat itu seperti Roberto Carlos, Zinedine Zidane, David Beckham, Fabio Cannavaro, Raul Gonzales, Luis Figo, dan lainnya berkumpul jadi satu sehingga muncullah istilah Los Blancos.
Namun dalam prosesnya, tentu tak semua pemain bintang rekrutan Real Madrid tampil bagus. Banyak juga yang terpinggirkan.
Dan era sepak bola modern yang melibatkan uang besar membuat situasi tersebut menjadi tambah pelik. Di era modern ini, pemain-pemain digaji sangat besar.
Mereka juga diboyong dengan nilai transfer yang sangat mahal. Acapkali hal ini menjadi bumerang bagi klub.
Tim menjadi sulit untuk menjual bintangnya tersebut karena tak ada klub yang mau membeli dengan nilai transfer yang fantastis seperti saat Madrid memboyongnya.
Bale misalnya, Real Madrid mendatangkannya dari Spurs dengan nilai 85 juta pounds. Meski masih hebat, ia terpinggirkan di skuad Madrid.
Jika Madrid menjualnya, tak ada tim yang mau membeli Bale dengan harga sampai 40-60 juta pounds. Padahal, sebetulnya ia masih layak dihargai 40 juta pounds.
Gaji besar yang diterima Gareth Bale di Real Madrid juga membuat 'ngeri' klub-klub peminat. Akhirnya, Bale pun harus 'rela' terjebak di Real Madrid dalam waktu lama dan menjadi ban serep Zinedine Zidane.
Untuk mengatasi hal ini, Madrid terpaksa harus ikut menanggung gaji sang pemain sampai 50 persen agar Bale bisa pergi.
Nama besar Real Madrid dan level yang mereka miliki acapkali membuat bintang terbuang mereka terlihat sebagai pemain jelek.
James Hernandez contoh lainnya, meski terbuang di Real Madrid, ternyata ia tampil memukau di Everton. Ternyata terbukti bahwa James bukanlah pemain jelek, ia hanya tidak mendapatkan kesempatan yang banyak di tim bertabur bintang seperti Madrid.
Real Madrid sendirilah yang membuat citra pemain-pemain bintangnya menjadi buruk sehingga tak banyak klub yang mau membeli bintang 'gagal' mereka dengan harga pantas. Padahal, para bintang yang dicap 'gagal' ini masih bernilai tinggi.
Misalnya saja seperti Gareth Bale dan James Rodriguez. Keduanya diyakini bakal menjadi salah satu pemain terbaik dalam Liga Inggris musim 2020-2021 ini.
Saat ini, ada satu pemain yang berpotensi mengikuti jejak Bale dan Rodriguez. Pemain itu adalah Eden Hazard.
Sampai saat ini Hazard belum benar-benar membuktikan diri bahwa dirinya layak dihargai 160 juta euro. Baru awal musim, ia sudah menderita cedera.
DI pengujung musim ini, penampilannya jauh dari level Cristiano Ronaldo. Padahal, ia didatangkan untuk menutup lubang yang ditinggalkan Ronaldo.
BIsa-bisa, Real Madrid bakal kesulitan lagi menjual Hazard di masa depan, kecuali kalau Los Blancos mau merugi lagi dengan membanting harga dan mungkin turut patungan membayar gaji seperti saat mendepak Gareth Bale.