Berisi Pemain Amatir, Selangkah Lagi Klub Ini Pecahkan Sejarah dan Tampil di Liga Europa
INDOSPORT.COM – Sebentar lagi Liga Europa akan kedatangan calon debutan yang baru pertama kalinya tampil di kompetisi Eropa sepanjang sejarah klub tersebut berdiri.
Adalah Klaksvikar Itrottarfelag atau dalam Bahasa Inggris biasa disebut dengan Sports Club of Klaksvik yang sebentar lagi akan memecahkan rekor dan dengan penampilan perdana mereka di Liga Europa pertama kali sepanjang sejarah.
Klaksvikar merupakan salah satu tim tersukses yang berasal dari Kepulauan Faroe, sebuah gugusan pulau yang terletak di sebelah utara Skotlandia.
Meskipun tercatat sebagai klub tersukses di Faroe dengan raihan 18 trofi Liga Primer Kepulauan Faroe dan 6 trofi Piala Kepulauan Faroe, jangan bayangkan jika Klaksvikar merupakan klub seperti klub-klub di Eropa daratan pada umumnya.
Kebanyakan pemain Klaksvikar merupakan pemain paruh waktu dan memiliki pekerjaan lain di luar pekerjaan mereka sebagai pesepakbola. Beberapa dari mereka tercatat berprofesi sebagai akuntan, tukang kayu, tukang listrik, nelayan, dan pelukis.
Bahkan Vio Djupumyrar yang merupakan kandang mereka hanya memiliki kapasitas 2.600 orang dengan 530 kursi. Kapasitas yang terbilang sangat kecil untuk ukuran tim yang akan menjalani debutnya di Liga Europa.
Uniknya lagi adalah Klaksvikar selalu menggelar latihan pada pukul 5 sore waktu setempat. Hal tersebut dilakukan untuk menjamin jika para pemain bisa melakoni profesi ‘asli’ mereka sebelum beralih profesi menjadi pesepakbola.
Sebentar lagi penantian panjang Klaksvikar bakal terbayar. Setelah secara mengejutkan berhasil menundukkan Dinamo Tbilisi dengan skor telak 6-1, mereka hanya tinggal menghadapi perlawanan Dundalk yang menjadi wakil Irlandia.
Kemenangan atas Dundalk akan membuat anak-anak asuhan Mikkjal Thomassen berkesempatan untuk tampil pertama kalinya di Liga Europa sekaligus menghadapi lawan-lawan dengan nama mentereng seperti Arsenal, Tottenham, Leicester City, Glasgow Celtic, dan Glasgow Rangers.
Sebuah pencapaian luar biasa dan bisa disebut sebagai keajaiban. Tim yang sebagian besar berisi pemain-pemain amatir untuk pertama kalinya akan tampil di pentas Eropa dan menghadapi para ‘raksasa’ yang lebih memiliki pengalaman dibandingkan dengan mereka.