Federico Chiesa Datang, Revolusi Taktik Andrea Pirlo Cuma Seumur Jagung
INDOSPORT.COM - Kedatangan Federico Chiesa ke klub Serie A Italia, Juventus, berpotensi merubah wajah khas Juventus milik Andre Pirlo yang sempat mencuri perhatian sesaat.
Kemenangan Juventus atas Sampdoria di bawah taktik pelatih anyar Andre Pirlo pada pekan perdana Serie A Italia mengejutkan banyak orang.
Bagaimana tidak, dalam kemengangan telak 3-0 itu, Pirlo menampilkan wajah Juventus yang berbeda. Pada laga debutnya, Andrea Pirlo mengubah formasi Juventus menjadi 3-5-2 dengan Ronaldo dan Kulusevski berduet di depan.
Formasi ini sudah sangat lama tidak dipakai untuk starter Juventus. Selama ini, Juve biasa memakai formasi 4-3-3 atau pun 4-3-1-2 jika ingin memasukkan Paulo Dybala sebagai playmaker.
Di bawah Pirlo, Juve kembali ke formasi tiga pemain belakang. Pirlo memang terinspirasi banyak dari senior dan mantan pelatihnya, Antonio Conte yang sering memakai formasi 3-5-2.
Publik pun menaruh respek kepada Pirlo. Mungkin ini yang membuat manajemen Juventus percaya kepadanya.
Formasi 3-5-2 memang menjanjikan transisi yang apik antara menyerang dan bertahan. Empat sampai lima gelandang akan aktif untuk bergerak dinamis dalam membantu serangan maupun bertahan.
Namun, itu cerita lama. Terobosan ala Andrea Pirlo tersebut kini telah basi.
Penyebabnya apalagi kalau bukan karena kedatangan penyerang sayap Fiorentina, Federico Chiesa. Pada bursa transfer musim panas ini, Juventus sukses mendaratkan pemain Timnas Italia itu dengan status pinjaman dan kewajiban membeli.
Kedatangan Chiesa otomatis membuat revolusi taktik Andre Pirlo bakal cuma seumur jagung. Bagaimana Pirlo menyikapi hal ini?
1. Adaptasi Taktik Pirlo
Kedatangan Federico Chiesa jelas membuat skuad Juventus makin mewah musim ini. Sebelumnya mereka telah memiliki pemain-pemain seperti Paulo Dybala, Cristiano Ronaldo, Aaron Ramsey, Leonardo Bonucci, Alvaro Morata, dan lainnya.
Chiesa juga menjadi darah segar bagi Juventus yang rataan umurnya termasuk tua di Serie A Italia. Berinvestasi kepada Chiesa yang musim lalu mencetak 10 gol dan 9 assist adalah jauh dari kata salah.
Namun, bagaimana dengan Pirlo? Apakah ia siap untuk utak-atik strategi lagi?
Pada laga melawan AS Roma yang berakhir 2-2, Andrea Pirlo sudah mulai 'berlatih' kembali menggunakan formasi 4-3-3 yang menjadi trademark Juventus dalam lima musim ke belakang.
Memulai laga dengan 4-4-2, pada prosesnya Juve bermain dengan gaya 4-3-3 di mana Kulusevski menjadi sayap kanan dengan Morata di tengah dan Ronaldo di kiri.
Hasilnya lumayan. Juventus mampu menguasai bola dan mencetak dua gol. Hanya saja, Juventus cuma sedikit menciptakan peluang (8 tembakan).
Mungkin karena AS Roma yang juga bermain disiplin. Dengan formasi 4-3-3, juve mengandalkan serangan dari sisi sayap lebih sering.
Mereka juga mencoba memberikan bola-bola crossing. Kebanyakan bola supply datang dari kanan yang diisi oleh Danilo.
Meski masih canggung, setidaknya rapor Juventus dengan formasi 4-3-3 di bawah Andrea Pirlo tak jelek-jelek amat. Apalagi, di laga lawan Roma Bianconeri sudah kehilangan pemain di menit 60-an.
Dengan stok penyerang sayap melimpah, tak ada alasan bagi Andrea Pirlo untuk tak memanfaatkannya. Saat ini ada empat pemain yang sanggup memainkan peran tersebut dengan baik.
Mereka adalah Cristiano Ronaldo, Paulo Dybala, Dejan Kulusevski dan Federico Chiesa. Pirlo memiliki kebebasan untuk memilih apakah memasang Duet Ronaldo-Chiesa, atau Dybala-Chiesa di dua lini sayap.
Sementara ujung tombak mereka sudah punya Alvaro Morata serta Ronaldo yang bisa juga main sebagai striker.
Diliat dari sisi mana pun, Pirlo tak memiliki opsi lain selain balik menggunakan formasi 4-3-3 atau 4-2-3-1 yang belakangan tengah populer dengan mendandalkan kekuatan sayap. Jika tidak, maka investasi 60 juta euro terhadap Chiesa bakal sia-sia musim ini.
Kecuali, jika sang pemain berhalangan atau demi kebutuhan taktik, maka Pirlo bisa bereksperimen dengan formasi lainnya, atau balik ke 3-5-2. Menarik untuk menantikan bagaimana gebrakan Juventus dengan kehadiran Federico Chiesa di Serie A Italia musim ini.