Timbulkan Perdebatan, Kebijakan Transfer Barcelona Dibela Eks Liverpool
INDOSPORT.COM – Eks pemain Liverpool pada periode 2013-2015 yang saat ini berseragam Celta Vigo, Iago Aspas, membela kebijakan transfer Barcelona yang menimbulkan perdebatan.
Kebijakan transfer Barcelona menimbulkan perdebatan usai mereka memutuskan untuk melepas Rafinha ke PSG dengan nominal transfer miring jelang ditutupnya jendela transfer musim panas ini.
Sebelumnya, Barcelona diketahui telah melepas beberapa bintang mereka seperti Luis Suarez, Ivan Rakitic, dan Arturo Vidal juga dengan nominal transfer yang sangat murah.
Hal tersebut membuat jurnalis Diario Sport, Aritz Gabilondo tergerak untuk menuliskan kritik terhadap kebijakan transfer Barcelona pada akun Twitter pribadinya.
Gabilondo merasa jika deretan bintang Barcelona yang dilepas di bursa transfer pemain kali ini adalah kerugian bagi mereka. Pasalnya, Suarez, Rakitic, Vidal, dan Rafinha dilepas dengan harga terlalu murah dan tidak sebanding dengan harga transfer mereka sebenarnya.
“Barcelona secara sukarela telah memberikan Luis Suarez, Ivan Rakitic, Arturo Vidal, dan Rafinha kepada tim yang berlaga di Liga Champions secara gratis (nominal transfer terlalu murah),” tulis Aritz Gabilondo dalam cuitannya.
Cuitan tersebut lantas langsung disamber oleh Iago Aspas yang sebenarnya tidak memiliki hubungan apapun dengan Barcelona.
“Anda lupa 70 juta euro yang dihabiskan oleh Barcelona untuk menggaji para pemain tersebut dan kesulitan finansial yang mereka terima musim ini.” balas Iago Aspas melalui akun Twitter pribadinya.
Meskipun pembelaan Aspas terdengar masuk akal, tetapi pergerakan transfer Barcelona di bursa transfer musim ini memang sangat mengecewakan banyak pihak.
Pasalnya mereka hanya berhasil merekrut Miralem Pjanic dan Sergino Dest serta gagal menuntaskan transfer Eric Garcia dan Memphis Depay di menit-menit akhir bursa transfer pemain periode ini.
Kedatangan 2 pemain anyar tersebut harus dibayar mahal dengan kepergian Suarez, Rakitic, Vidal, Rafinha, Nelson Semedo, Juan Miranda, dan Jean-Clair Todibo.