Usai Jalani 7 Laga di Kroasia, Ini 5 Fakta Baru Timnas U-19 Arahan Shin Tae-yong
INDOSPORT.COM - Berkat kejeniusan Shin Tae-yong, timnas Indonesia U-19 telah membuat banyak penggemar terpukau karena permainan menawan di Kroasia.
Selain menjalani pemusatan latihan, timnas Indonesia U-19 juga melakoni tujuh pertandingan uji coba yang diakhiri dengan kemenangan manis atas klub besar Dinamo Zagreb.
Dalam tujuh pertandingan persahabatan di Krosia, timnas Indonesia U-19 memperoleh dua kemenangan, dua hasil seri dan tiga kekalahan.
Pada dua laga awal, mereka dibabat Bulgaria U-19 (0-3), Kroasia U-19 (1-7). Kemudian Bagas Kaffa dkk mulai bangkit dengan menahan imbang Arab Saudi U-19 (3-3).
Serta dua kali melawan Qatar U-19 (2-1 dan 1-1), Bosnia-Herzegovina U-19 (0-1), dan terakhir Dinamo Zagreb U-19 (1-0).
Dalam menjalani tujuh uji coba itu ternyata ada sejumlah fakta menarik. Berikut INDOPSORT telah merangkum 5 fakta baru timnas Indonesia U-19 arahan Shin Tae-yong:
1. Peningkatan Stamina
Setelah dibully oleh banyak netizen akibat dihajar Bulgaria dan Kroasia, akhirnya timnas Indonesia U-19 bangkit. Latihan keras bersama Shin Tae-yong membuahkan hasil karena stamina mereka bertambah.
Setiap pertandingan, Shin Tae-yong bahkan selalu marah bila melihat para pemain menghemat tenaga. Ia ingin para pemain terus berlari supaya bisa melihat seberapa jauh batas fisik mereka dalam 90 menit.
2. Andalkan Dua Striker
Dalam melakoni tujuh pertandingan uji coba, rupanya Shin Tae-yong enggan merubah formasi yang sudah ia tetapkan. Ia tetap fokus mengandalkan dua striker meski sempat dihajar Bulgaria dan tuan rumah Kroasia.
Braif Fatari dan Irfan Jauhari menjadi pemain yang sering dimainkan sejak menit awal. Namun ia sempat memasang Jack Brown sebagai striker berpasangan dengan M Bahril Faresa.
1. 3. Selalu Memakai Formasi 4-4-2
Pelatih asal Korea Selatan, Shin Tae-yong bukanlan tipe juru taktik yang mudah putus asa. Meski sempat dihujat karena permainan Garuda Nusantara menjadi jeblok, ia tetap tidak merubah formasi.
Dari laga perdana kontra Bulgaria hingga laga terakhir saat bersua Dinamo Zagreb ia tetap menggunakan formasi 4-4-2. Alhasil, para pemain menjadi semakin memahami formasi tersebut dan permainan mereka menjadi enak ditonton.
4. Strategi Jitu Buat Qatar Panik
Formasi 4-4-2 ternyata memiliki keuntungan dalam menyerang maupun menghambat serangan dari lawan. Saat laga kontra Qatar, lini tengah timnas Indonesia U-19 sempat memukau beberapa pengamat.
Shin Tae-yong ternyata mengajari bagaimana membuat jebakan. Para pemain sengaja membiarkan lawan berada di antar lini, baik depan dengan tengah maupun tengah dan belakang.
Kemudian disaat yang bersamaan sewaktu bola bergerak di antara lini, dua garis terdekat diharuskan melakukan pressing dengan segera. Pemain Qatar pun menjadi panik dan berakhir dengan kehilangan bola.
5. Kedisplinan di Dalam Lapangan
Seluruh penggemar timnas Indonesia U-19 sangat menyanjung kedisplinan para pemain di atas lapangan. Sikap tegas dari Shin Tae-yong menular kepada mereka sehingga selalu bertanggung jawab bila kehilangan bola.
Skema 4-4-2 memiliki gaya permainan bola-bola pendek dari kaki-ke kaki. Kemudian proses transisi, kedisiplinan dan pressing menjadi kunci keberhasilan timnas Indonesia U-19 menang di laga terakhir kontra Dinamo Zagreb.