Menakar Kecocokan Alex Telles bersama Manchester United
INDOSPORT.COM – Akhirnya setelah sekian lama Manchester United kembali berhasil memiliki sosok bek kiri kompeten kelas dunia yang ada di dalam diri pemain anyar mereka, Alex Telles.
Terakhir kali Man United bisa jemawa dengan sektor kiri mereka adalah saat di mana Patrice Evra masih merumput di Old Trafford pada periode tahun 2006 sampai dengan tahun 2014.
Selepas Evra memutuskan untuk cabut ke Juventus, praktis Man United tak lagi memiliki sosok bek sayap kiri yang bisa dibanggakan dan diandalkan.
Sejak saat itu pula Luke Shaw menjadi pemain reguler yang mengisi pos tersebut. Sempat digantikan oleh Ashley Young yang ditarik mundur dan dipaksa untuk menjadi bek sayap, nyatanya pesona Shaw untuk tetap mengisi posisi tersebut masih kuat.
Padahal penampilannya juga tak terhitung bagus. Malah sebaliknya, dirinya dianggap sebagai salah satu pemain yang mesti didepak dari Old Trafford sesegera mungkin.
Dan akhirnya penantian sekaligus doa jutaan fans Man United untuk bisa menyaksikan sektor kiri mereka kembali perkasa terjawab juga setelah pihak klub mengumumkan kedatangan Alex Telles yang ditebus dari Porto dengan mahar senilai 15 juta euro (Rp261 miliar).
Sejak kedatangannya diresmikan oleh Man United, Telles telah menjadi perbincangangan oleh banyak kalangan. Terutama mereka yang mendaku diri sebagai fans klub berjuluk Setan Merah itu.
Banyak kalangan menilai jika kehadiran Telles akan menjadi solusi sekaligus jawaban atas segala masalah dan pertanyaan yang menggelayuti pikiran Solskjaer selama ini. Khususnya masalah di sektor kiri yang belum terselesaikan sejak kepergian Evra.
Apakah Alex Telles Merupakan Sosok Bek Modern yang Dibutuhkan oleh Man United Saat Ini?
Alex Telles dikenal sebagai salah satu bek modern yang ada saat ini. Dirinya adalah tipikal bek yang bisa disebut sebagai kreator serangan.
Kurang lebih, tipikal dan gaya bermain Telles mirip dengan duo bek sayap andalan Liverpool saat ini, Trent Alexander-Arnold dan Andrew Robertson.
Sebagai independen kreator, Telles sangat gemar mengkreasikan sebuah peluang. Dirinya cenderung selalu berada di samping area permainan dan mencari posisi yang pas untuk bisa meluncurkan crossing yang menjadi salah satu skill andalannya.
Rataan crossing milik Telles sepanjang musim 2019/20 kemarin adalah 2,3 per pertandingan. Bandingkan dengan rataan milik Shaw yang bahkan tidak mencapai angka 0,5 per pertandingan.
Hal ini akan membuat trio penyerang Man United diprediksi bakal semakin subur, mengingat suplai bola matang dari Telles akan selalu terjamin hingga wasit meniup peluit berakhirnya pertandingan.
Kecenderungannya untuk meluncurkan crossing tersebut juga akan menjadi keuntungan bagi Man United. Pasalnya, Telles akan memberikan ruang bagi Marcus Rashford yang kerap diplot sebagai sayap kiri untuk bisa lebih sering melakukan tusukan ke dalam kotak penalti lawan.
Rataan crossing yang mencapai angka lebih dari 2 tersebut juga membuat catatan assist Telles memiliki angka yang sangat bagus. Bek asal Brasil tersebut tercatat memiliki raihan 55 assists dalam periode 4 musimnya bersama Porto.
Bandingkan dengan Shaw yang hanya memiliki catatan 13 assists sepanjang karirnya di Liga Primer Inggris. Catatan yang sungguh buruk dan bisa diraih oleh Telles hanya dalam semusim saja.
Selain bisa mengumpan dengan baik, Telles juga dikenal akan produktivitas gol. Dirinya tercatat berhasil menyarangkan 13 gol untuk Porto sepanjang musim 2019/20 kemarin.
Jika fakta dirinya adalah algojo penalti Porto kita kesampingkan, maka raihan gol Telles lewat open play masih cukup bagus untuk ukuran bek sayap. Lewat open play sendiri, dirinya tercatat sukses melesakkan 4 gol.
Bandingkan dengan Shaw yang hanya mampu mencatatkan 2 gol sepanjang karirnya. Catatan yang menunjukkan bagaimana dirinya merupakan pemain yang sama sekali tidak berkontribusi untuk serangan Man United.
1. Apakah Telles Akan Cocok Dengan Man United?
Telles kemungkinan besar akan cocok dengan Manchester United, asalkan Solskjaer tahu dan paham bagaimana cara mengeluarkan kemampuan maksimalnya.
Dirinya sangat kuat dalam menyerang, tetapi seperti lazimnya bek modern saat ini, Telles tak terlalu bagus ketika berada dalam situasi di mana timnya tidak memegang bola dan mengharuskan dia bertahan.
Telles diketahui seringkali meninggalkan posnya serta lebih suka melakukan duel satu lawan satu yang membuat posisinya menjadi kosong dan tidak tercover siapapun.
Untuk hal itu Solskjaer membutuhkan kehadiran Carrilero—sosok gelandang yang berperan menutup ruang kosong yang ditinggalkan oleh bek sayap—untuk bisa memaksimalkan peran seorang Telles.
Sejauh ini gelandang yang kemungkinan besar bisa memerankan peran tersebut hanyalah Nemaja Matic. Tetapi, memainkan Matic berarti Solskjaer harus mengorbankan salah satu di antara Paul Pogba, Donny van de Beek, atau Bruno Fernandes. Hal yang tentunya sulit dilakukan oleh dirinya.
Jika Solskjaer tetap ngotot bermain tanpa Matic, kemungkinan besar Maguire masih harus bekerja ekstra keras untuk bisa mengcover ruang kosong yang ditinggalkan oleh Telles.
Hal yang sebenarnya tidak menjadi persoalan besar, mengingat Sergio Ramos dulu juga kerap melakukan hal tersebut kala sektor kiri pertahanan Real Madrid sering kosong karena ditinggal oleh Marcelo yang maju ke depan.
Akhir kata, Telles adalah sosok bek sayap yang sesuai dengan kebutuhan Man United saat ini. Meskipun dirinya memiliki beberapa kelemahan termasuk caranya bertahan, tetapi catatan statistik yang dimiliki oleh Telles akan membuat Man United menjadi lebih superior dalam menyerang.
Bukankah sepakbola berbicara mengenai skor, di mana tim yang memiliki gol lebih banyak adalah tim yang bakal dinyatakan sebagai pemenang. Dan kehadiran Telles, diharapkan mampu membuat kans Man United bisa mencetak gol lebih banyak dari tim lawan.