Apa Kabar Rizky Bagja? Kiper Persib di Era Daniel Roekito hingga Djanur
INDOSPORT.COM - Rizky Bagja Permana, mantan penjaga gawang hasil binaan Persib Bandung yang sempat memperkuat tim berjuluk Maung Bandung pada musim 2011 hingga 2013. Setelah lama tak terdengar, apa kabar Rizky Bagja?.
Kepada INDOSPORT, Bagja sapaan akrabnya mengatakan, saat ini sudah tidak aktif lagi sebagai pemain sepak bola profesional, lantaran fokus bekerja di salah satu Bank di Kota Bandung.
Bagja menuturkan, sudah empat tahun lebih fokus bekerja di Bank, setelah memperkuat Persika Karawang pada musim 2016 lalu. Saat itu, ia selalu menjadi andalan di bawah mistar gawang Persika.
"Sekarang aktivitas kerja di BJB, sudah empat tahunan, masuk kerja di sini (BJB) setelah bermain di Persika Karawang di tahun 2016," kata Bagja kepada redaksi berita olahraga INDOSPORT.
Bagja menceritakan, keputusannya memilih fokus bekerja dan meninggalkan karirnya sebagai pemain sepak bola profesional. Padahal, usianya saat itu baru menginjak 25 tahun dan penampilannya bersama Persika sedang meningkat.
Menurut Bagja, pada musim 2016 kondisi sepak bola di Indonesia masih belum berjalan dengan baik. Setelah, sebelumnya FIFA memberikan sanksi kepada Indonesia, karena kisruh yang terjadi antara PSSI dan Menpora.
Saat itu, diwaktu yang bersamaan ada tawaran padanya untuk bekerja di Bank, dengan beberapa pertimbangan Bagja akhirnya memutuskan untuk menerima tawaran tersebut.
"Saat itu, lagi peak performa dalam 15 pertandingan hanya satu kali absen, itu pun karena sakit. Pernah mendapat predikat kiper terbaik pekan keenan versi mana gitu lupa, dari situ ada tawaran kerja," ungkap Bagja.
"Saya pada waktu itu bersedia, karena waktu itu ada pembekuan sepak bola, jadi kondisi saat itu gak ada kompetisi resmi. Saya mikir dari situ, kalau gini terus bahaya juga, apalagi dulu ngandelin pendapatan dari sepak bola, Liga juga belum baik, kebetulan ada tawaran kerja jadi saya ambil," jelas Bagja.
Setelah bekerja, Bagja mendapatkan izin dari tempat kerjanya untuk bermain sepak bola kembali, dengan catatan ada kantor cabang di daerah klub yang akan dibelanya.
Bagja juga mengakui, saat itu mendapat tawaran dari beberapa klub Liga 2. Namun, tawaran yang datang berasal dari tim luar Pulau Jawa, sehingga ia lebih memilih untuk fokus bekerja.
"Memang saat itu kantor juga mengizinkan saya untuk bermain lagi, cuma harus ada kantor cabang di tempat klub itu, kebetulan tawaran yang datang luar pulau Jawa terus, Yahukimo Liga 2 Persiba," ujarnya.
"Sedangkan waktu itu Karawang Liga 3, PSGC Liga 3, Jawa Barat gak ada Liga 2 saat itu. Kondisi saat itu liga juga belum benar, jadi saya gak mau ngorbanin kerjaan yang sudah pasti, akhirnya kesini-kesini fokus kerja saja," ucap Bagja.
Saat bersama Persib, Bagja sangat minim mendapatkan kesempatan bermain, mulai dari pelatih Daniel Roekito, Drago Mamic hingga Djadjang Nurdjaman (Djanur). Meski begitu, bersama Persib Junior ia berhasil meraih beberapa gelar juara.
"Dari junior saya masuk ke Persib sudah pernah merasakan juara, kecuali di senior. Pertama masuk Persib di usia 15 tahun, juara, terus naik ke Persib Soeratin, terus naik lagi ke Persib 21 juara, Porda 2010," ungkap Bagja.
"Terus promosi ke tim senior 2011 zaman Daniel Roekito, saat itu sudah didaftarkan jadi bisa main di senior dan U-21 dulu, 2012 zaman Drago Mamic mulai kontrak resminya. 2011 juga sudah masuk line up beberapa kali," katanya.
"Sampai dengan 2013, Pak Djanur. 2014 PSGC sampai 2015 zaman Heri Rafni Kotari, di situ banyak mantan pemain Persib, dari situ 2015-2016 Persika," jelas pria kelahiran 24 Mei 1991 ini.
Sementara itu, selain bekerja di Bank, Bagja juga masih melakukan aktivitas di lingkungan sepak bola, dengan mendirikan akademi kiper yang diberi nama RBP Goal Keeper Academy. Akademi tersebut di dirikan pada awal tahun 2019.
"Tapi lama-kelama gak bisa jauh dari lapangan. Saya sudah mempunyai lisensi kiper dari 2008, jadi dari Persib u-21 sudah ambil lisensi," pungkasnya.
Saat ini, siswa yang berlatih di RBP Goal Keeper Academy sudah mencapi 60 orang, yang berasal dari berapa sekolah sepak bola (SSB) dan tim di Kota Bandung.