Nasib Malang Griezmann yang Makin Tenggelam di Barcelona
INDOSPORT.COM - Diakui sebagai penyerang berkualitas di dunia, Antoine Griezmann nyatanya saat ini makin tenggelam bersama raksasa LaLiga Spanyol, Barcelona.
Langkah Barcelona di awal kompetisi musim 2020/21 tergolong masih bagus. Melakoni tiga laga awal LaLiga Spanyol, Blaugrana tetap konsisten belum pernah terkalahkan.
Berhadapan dengan Villarreal mereka berhasil pesta gol dengan kemenangan 4-0. Catatan positif itu pun kembali berlanjut kala menang laga tandang 3-0 menghadapi Celta Vigo.
Namun, saat menjamu Celta Vigo di Camp Nou pada 5 Oktober 2020 lalu, Barcelona kemenangan beruntun mereka terhenti usai diimbangi 1-1 oleh tamunya, Sevilla.
Dari hasil tiga pertandingan tersebut, Barcelona sudah sukses meraup tujuh poin dan menempatkan di peringkat lima klasemen sementara LaLiga Spanyol 2020/21.
Mereka berselisih tiga poin dari rival abadinya, Real Madrid yang mengoleksi 10 poin namun sudah menjajal empat pertandingan LaLiga 2020/21.
Melihat hasil yang sudah diperlihatkan oleh Barcelona tersebut, tentu banyak pihak yang tidak menyangka. Bukan tanpa sebab, mengingat sebelum mengawali kompetisi, mantan klub Ronaldiho ini memiliki segudang masalah.
Ya, Barcelona memang sempat ditempa berbagai masalah setelah mengakhiri musim 2019/20 tanpa trofi juara alias puasa gelar. Sebuah hal yang aneh tentu saja untuk tim bertabur bintang seperti Blaugrana.
Imbas dari puasa gelar itu membuat banyak pergolakan mulai dari dipecatnya Quique Setien dari kursi pelatih dan digantikan Ronald Koeman. Masalah juga sempat muncul setelah megabintang mereka, Lionel Messi mengatakan ingin hengkang, walaupun sudah diralat oleh yang bersangkutan.
Kini, setelah berhasil melampaui masa krisis tersebut, Barcelona kembali menunjukkan taringnya dan menjadi pesaing kuat untuk menggagalkan harapan Real Madrid mempertahankan gelar juara LaLiga Spanyol.
Terlepas dari situasi yang mulai membaik di Barcelona tersebut, ada satu sosok yang justru dibilang semakin tenggelam. Bahkan kualitasnya sebagai seorang mesin pencetak gol mulai dipertanyakan.
Sosok itu tak lain penyerang berkebangsaan Prancis milik Barcelona, Antoine Griezmann. Pria kelahiran 21 Maret 1991 itu kini mulai kehilangan taji dan mulai tenggelam statusnya sebagai juru gedor berbahaya.
1. Nasib 'Diganjal' Messi
Tenggelamnya Grizmann dalam kasus ini bukan berarti dia jarang dimainkan. Nyatanya, Ronald Koeman selalu memasukan namanya di daftar starting XI dari tiga laga Barcelona.
Hanya saja, Griezmann di tiga laga tersebut seperti hanya pemain ekstra dan tidak terlalu banyak memberikan kontribusi dalam permainan atraktif Barcelona.
Sebelum bergabung dengan Barcelona, Griezmann selalu menjadi targetman yang mampu menjalankan tugasnya dengan baik. Hal itu sudah ia buktikan bersama Atletico Madrid dan Timnas Prancis.
Bersama Atletico, Grizmann yang rajin mencetak gol sudah mempersembahkan banyak gelar juara seperti juara Liga Europa dan UEFA Super Cup 2018. Di Timnas Prancis, ia mampu membawa negaranya menjuarai Piala Dunia 2018.
Namun, ketika memutuskan hengkang ke Barcelona pada 12 Juli 2019, Griezmann secara tidak langsung juga 'menjual' posisi nyamannya. Pasalnya, di Barcelona sudah ada pemain yang posisinya sama seperti dia dan bahkan lebih bagus, yakni Lionel Messi.
Ya, Griezmann dan Messi merupakan pemain yang memiliki karakter sama. Keduanya sama-sama selalu menjadi target rekan-rekannya untuk diberikan operan karena kemampuannya yang lihai untuk mencetak gol.
Posisi Messi yang lebih senior ditambah gelar juara yang sudah tak terhitung jari, membuat Griezmann mau tau mau dipaksa mengalah dan melepaskan posisinya.
Kini, pemain yang mengawali karier profesionalnya di Real Sociedad itu diplot sebagai sayap kanan Barcelona. Ia satu deretan dengan Philippe Coutinho dan Ansu Fati, yang sama-sama di belakang Messi sebagai penyerang tunggal dalam skema 4-2-3-1.
Bermain di posisi sayap kanan yang tugasnya membuka peluang tentu berlawanan sekali dengan yang biasa dilakukan Griezmann. Hal itu pun terlihat dari performanya yang seperti 'tidak berguna' dalam tiga laga Barcelona.
Ambil contoh statistik yang dicatatkan oleh Griezmann dalam laga Barceona kontra Sevilla. Bermain selama 60 menit, Griezmaan tercatat hanya melakukan 16 operan saja.
Catatan itu sangat miris mengingat Pjanic dan Trincao yang masuk sebagai pemain pengganti melakukan lebih banyak passing ketimbang Griezmann. Whoscored saja memberikan Griezmann penilaian 6,53 di laga kontra Sevilla tersebut.
Mundur ke belakang lagi saat berhadapan dengan Celta Vigo, performa Griezmann pun seperti tidak ada perbaikan bila berkaca dari catatan di laga kontra Sevilla.
Saat Barcelona menang besar 3-0 melawan Vigo, Griezmann apabila digantikan dengan sebatang kayu mungkin tidak ada bedanya.
Selama berada di lapangan, ia hanya bisa membuat satu tembakan dan itupun melenceng dari gawang. Belum lagi ia tercatat hanya 21 kali menyentuh bola. Tidak heran jika saat memasuki babak kedua, Koeman langsung menggantikan Greizmann dengan Ronald Araujo.
Bagi Barcelona, bila ingin terus melanjutkan catatan positifnya, mereka bisa melakukan perubahan dengan memainkan sayap kanan 'sesungguhnya'.
Namun, hal ini berarti membuat Griezmann mau tak mau tersisih menjadi penghangat bangku cadangan. Ia munkin bisa tampil bila Messi lelah atau cedera.
Tentunya ini sebuah nasib yang miris mengingat betapa mengerikannya Griezmann sebagai seorang penyerang. Namun, nasibnya untuk bersinar bersama Barcelona seperti sudah tersegel ketika Messi memutuskan untuk batal hengkang.
Kini, Griezmann sendiri berada di dua pilihan. Berharap Messi tidak memperpanjang kontraknya dan hengkang musim depan, atau hengkang dan menemukan karier di tempat baru.
Griezmann pun bisa melihat contoh seperti Neymar dan Zlatan Ibrahimovic yang tetap sukses meski meninggalkan Barcelona. Selain tetap meraih prestasi, keduanya pun sukses keluar dari bayang-bayang Messi di Barcelona, sesuatu yang saat ini diperlukan Griezmann.