Belajar Kegigihan dari Jack Brown, Muntah-muntah hingga Jadi Bintang Baru Timnas
INDOSPORT.COM - Sosok gelandang blasteran Indonesia-Inggris, Jack Brown, memberikan sebuah pelajaran berharga untuk para pencinta sepak bola Tanah Air. Kegigihannya membawa remaja berusia 18 tahun ini menjadi idola baru Timnas Indonesia U-19.
Bersinarnya Jack Brown di Timnas Indonesia U-19 saat ini tak lepas dari penampilan luar biasa yang ia tunjukkan pada laga persahabatan melawan Makedonia Utara di Stadion NL Jinak Sinj, Minggu (11/10/20) malam kemarin.
Pada laga tersebut, Jack Brown masuk dari bangku cadangan dengan menggantikan Braif Fatari pada menit ke-20. Diberikan kesempatan oleh Shin Tae-yong membuat Jack Brown tidak menyia-nyiakan kepercayaan kepada dirinya itu.
Meski gagal memanfaatkan sejumlah peluang pada babak pertama, ia kemudian bangkit usai turun minum. Saat Makedonia Utara menyamakan kedudukan menjadi 1-1, Jack Brown berhasil membuat Skuat Garuda Nusantara kembali unggul pada menit ke-58.
Jack Brown mampu mencetak gol setelah memanfaatkan bola rebound dari sundulannya sendiri yang membentur pemain belakang lawan. Gol itulah yang kemudian membuat para pemain Timnas Indonesia U-19 kembali percaya diri dan semakin tampil menekan.
Pada menit ke-69, lagi-lagi publik dikejutkan dengan aksi ciamik Jack Brown yang mampu mengonversi umpan dari Bagas Kaffa menjadi gol. Gol dari pemain klub Inggris, Lincoln City FC itu membuat rekan duetnya sebagai striker yakni Irfan Jauhari termotivasi.
Akhirnya Irfan Jauhari tidak mau kalah dari Jack Brown, dan menambah keunggulan menjadi 4-1 untuk kemenangan Skuat Garuda Nusantara.
Aksi gemilangnya usai diberikan kepercayaan oleh Shin Tae-yong seakan menjadi jawaban atas keraguan dan kritikan yang diberikan olehnya.
Pasalnya seperti kita ketahui, Jack Brown sebelumnya sempat diragukan oleh para netizen 'budiman' Indonesia tatkala melawan Bosnia-Herzegowina, sebelum akhirnya dibayar tuntas olehnya lewat dua gol melawan Makedonia Utara.
Namun satu hal yang perlu diingat adalah, keberhasilan Jack Brown tampil prima di laga melawan Makedonia Utara tak lepas dari kegigihannya selama ini.
Tekadnya yang kuat serta kerja kerasnya yang maksimal untuk memberikan yang terbaik kepada lambang Garuda di dada membuatnya berhasil mengeluarkan salah satu penampilan terbaiknya bersama Timnas Indonesia U-19.
1. Kegigihan Jack Brown
Sedikit kita kilas balik akan perjuangan Jack Brown selama ini untuk dapat masuk ke dalam skuat Timnas Indonesia U-19. Bermain sepak bola untuk negaranya sendiri adalah impian semua pencinta olahraga si kulit bundar satu ini, termasuk Jack Brown.
Akan tetapi, perjuangan Jack Brown untuk dapat membela Timnas Indonesia U-19 seperti sekarang ini tidaklah semudah seperti orang kira. Banyak batu terjal yang mampu dilalui oleh adik dari George Brown ini hingga menjadi pemain yang layak diperhitungkan di Timnas U-19.
Salah satu pengalaman yang paling diingat adalah saat dirinya bercerita menjalani trial di Timnas Indonesia pada bulan Januari 2020 lalu. Hal itu diutarakan langsung oleh pemain Lincoln City ini ketika melakukan sesi wawancara dengan Yussa Nugraha.
Kala itu, Jack Brown bercerita dirinya harus berjuang dengan waktu antara Inggris dan Indonesia, ketika mendapatkan panggilan dari PSSI untuk menjalani trial di Timnas U-19.
"Seleksi terakhir kemarin 2020. Sebelum itu aku bermain pertandingan di Lincoln City dan setelah itu aku dapat kabar dari mamaku, dibilang kamu akan berangkat ke Indonesia besok. Jadi aku agak terkejut," kata Jack brown dilansir dari chanel Youtube Yussa Nugraha.
"Setelah itu aku naik pesawat dan perjalanannya 20 jam dan aku sampai di Indonesia di hotel saat jam 12 malam dan aku satu hari telat," ucapnya menambahkan.
Karena mepetnya waktu pemanggilan ke Timnas Indonesia U-19, Jack Brown sangat kelelahan ketika latihan. Apalagi perbedaan cuaca di Indonesia dan Inggris sangat berbeda.
"Aku ketinggalan hari pertama untuk training seleksi timnas. Dan Karena perbedaan waktu di Indonesia dan Inggris sangat berbeda. Jadi saat itu aku jetlag dan aku nggak bisa tidur dan waktu aku seleksi sangat sulit," ujar Jack.
Dirinya pun menambahkan bahwa ia sempat muntah-muntah karena perbedaan cuaca saat dirinya bermain, antara di Inggris dan di Indonesia.
"Pada hari terakhir, saat aku pertama kali mampu bermain 90 menit di seleksi itu, dan itu di siang hari, panas sekali, mungkin 35 atau 36 derajat," tambah Jack.
"Aku mendorong diriku untuk bermain 90 menit, dan setelah pulang ke hotel, aku muntah-muntah dan merasa sakit," tutupnya.
Hingga pada akhirnya, performa kurang meyakinkan Jack Brown ketika trial di Timnas Indonesia U-19 pada bulan Januari lalu itu membuat Shin Tae-yong tidak tertarik membawanya ikut TC lanjutan di Thailand.
Namun perjalanannya tidak berhenti sampai situ saja. Shin Tae-yong tampaknya sadar betul akan potensi yang dimiliki oleh Jack Brown, dan permasalahan waktu yang mepet menjadi 'biang kerok' penurunan performanya ketika trial di bulan Januari 2020 lalu.
Akhirnya, eks pelatih Timnas Korea Selatan di Piala Dunia 2018 itu pun kembali memanggilnya pada bulan Agustus 2020 dengan persiapan waktu yang matang.
Hal ini diperkuat dengan tidak adanya rasa kapok Jack Brown untuk membela panji negara dengan lambang Garuda di dadanya. Dirinya menerima kembali panggilan PSSI untuk trial di Timnas Indonesia U-19.
"Memang kami sudah pernah lihat dia di Cikarang. Namun saat itu Jack tidak banyak waktu adaptasi di Indonesia," buka Shin Tae-yong.
"Sebelum TC ke luar negeri, saya ingin lihat dia, meski dia datang dengan kondisi kami sudah melaksanakan latihan. Saya memang minta dia datang, jadi biar saya lihat," imbuhnya.
Jack Brown pun masuk ke dalam skuat Timnas Indonesia U-19 dan lolos dari 11 pemain yang dicoret oleh Shin Tae-yong. Dan hingga kini, buah manis hasil kerja kerasnya pun mulai menghasilkan.
Satu hal yang perlu diingat adalah, perjalanan Jack Brown sendiri masih panjang. Aksinya saat melawan Makedonia Utara memanglah bagus, dan tugas kita sebagai netizen yang budiman adalah memberikan dukungan penuh tidak hanya kepada dirinya seorang, melainkan juga kepada seluruh skuat Garuda Nusantara, terlepas dari hasil baik-buruk dalam sebuah pertandingan.