Mengenal Tatan Watanata, Pencetak Gol Pertama Persita di Liga Indonesia
INDOSPORT.COM - Persita Tangerang termasuk salah satu klub legendaris di era profesional kompetisi sepak bola Indonesia. Meski belum pernah juara, Pendekar Cisadane sempat menjadi runner-up edisi 2002, bahkan tercatat sebagai peserta Liga Dunhill 1994-1995.Â
Sekadar mengingatkan, Liga Dunhill 1994-1995 merupakan terobosan baru hasil peleburan dua kompetisi lawas, Galatama (semi-profesional) dan Perserikatan (amatir) pada 1994.
Bicara soal Liga Dunhill 1994-1995, tentu menarik untuk mengulik siapa sajakah pencetak gol pertama di masing-masing klub, terlebih yang saat ini masih beredar di kasta tertinggi alias Liga 1.
Berdasarkan penelusuran INDOSPORT, klub-klub peserta Liga Dunhill 1994-1995 yang masih eksis di Liga 1 ada 10, antara lain Persija Jakarta, Persib Bandung, PSM Makassar, Persipura Jayapura, Persebaya Surabaya, Persita Tangerang, Persiraja Banda Aceh, PSIS Semarang, Arema FC, dan Barito Putera.
Tempo hari, INDOSPORT sudah mengulas tentang sosok yang mengukir tinta emas berupa gol pertama Persija Jakarta di era profesional. Kali ini giliran Persita Tangerang, kira-kira siapa dia?
Terdapat satu kebetulan yang unik lantaran sesungguhnya pencetak gol pertama Persija dan Persita terjadi di momen serupa, tepatnya partai pembuka kedua tim di Liga Dunhill 1994-1995, 30 November 1994.
Sebanyak 34 klub yang berpartisipasi di Liga Dunhill 1994-1995 dibagi rata ke dalam dua wilayah (barat dan timur). Empat tim teratas klasemen masing-masing wilayah berhak melalu ke babak 8 Besar dan seterusnya.
Kick-off kompetisi waktu itu berlangsung pada 27 November 1994, tapi Persita Tangerang baru bertanding tiga hari kemudian melawan Persija. Mereka berstatus tuan rumah di Stadion Benteng.
Pertandingan berakhir imbang 1-1. Persita sempat unggul terlebih dulu pada menit ke-35 sebelum disamakan Rahmad Dwi Putranto, yang notabene pencetak gol pertama Persija Jakarta di era profesional, berselang delapan menit kemudian (43').
Lantas, siapakah yang membawa Persita memimpin sebelum dibobol Persija? Sosok tersebut tidak lain dan tidak bukan adalah gelandang sayap kiri, Tatan Watanata.
Berkat bantuan dari tim media Persita, INDOSPORT berhasil menghubungi Tatan Watanata untuk menggali cerita terkait gol tersebut. Faktanya ternyata cukup jenaka.
"Yang saya ingat proses golnya bukan murni dari saya. Kalau tak salah bola hendak dibuang, entah oleh bek Persija atau kiper Zahlul Fadil," tutur Tatan Watanata kepada redaksi berita olahraga INDOSPORT melalui aplikasi pesan singkat Whatsapp, Selasa (13/10/20).Â
"Kemudian, bola malah mengenai kaki saya di pojok kiri. Kejadiannya sudah lama ya jadi saya agak agak lupa, tapi sepertinya asalnya dari blunder lawan," cetusnya.
Sejarah mencatat inilah pertandingan pertama Persita di era kompetisi profesional. Sayang, sebagian besar khalayak, terutama kelompok fans Benteng Viola, tak mengetahuinya dikarenakan keterbatasan sumber dan data mengenai sepak bola Indonesia dekade 1990-an.
Menariknya, gol ke gawang Persija Jakarta merupakan satu-satunya torehan Tatan Watanata bersama Persija sepanjang Liga Dunhill 1994-1995. Tidak ada gol tambahan yang ia cetak hingga musim berakhir.
"Saya hanya setengah musim saja di Liga Dunhill. Memasuki putaran kedua ada pencoretan pemain oleh pelatih Benny Dollo, salah satunya ya saya," ungkap Tek Wat, sapaan akrabnya.
Masa bakti Tatan di Persita memang hanya seumur jagung. Dia tercatat berseragam Pendekar Cisadane selama tiga musim saja, yakni Perserikatan 1992 dan 1993-1994, serta Liga Dunhill 1994-1995.
"Setelah itu saya berlabuh ke klub tetangga, Persikota Tangerang. Saya di sana sampai mereka naik kasta dari Divisi II ke Liga Indonesia 1997-1998. Sebelumnya saya juga sempat membela Persijatim," katanya.
Kini, Tatan Watanata tercatat sebagai pegawai salah satu bank swasta ternama di Tanah Air (BCA). Dia sudah bekerja semenjak masih membela Persita Tangerang.
"Sejak bermain di Persita saya sudah menjadi karyawan di Bank BCA cabang Tangerang. Saya dapat dispensasi dari kepala cabang daerah Tangerang untuk tak masuk kerja selama menjalani TC. Sekarang sudah mendekati masa pensiun," ujarnya.
Usai pensiun dari lapangan hijau, Tatan Watanata fokus berkarier di luar sepak bola, sehingga ia mengaku kurang mengikuti perkembangan bal-balan Indonesia. Dia bahkan baru tahu kalau Persita berstatus peserta Liga 1 2020.
"Oh Persita di Liga 1 ya. Saya sudah nggak ngikutin sama sekali. Mantap dong sebuah kebanggaan buat warga Tangerang. Semoga Pendekar Cisadane bisa bertahan lama di Liga 1, jangan cuma numpang lewat, syukur-syukur menembus papan atas. Amin," pungkas Tatan Watanata.