Pasangan Romantis Pelatih-Pemain yang Selalu Bersama di Berbagai Klub
INDOSPORT.COM – Setiap pelatih memiliki pemain favoritnya sendiri. Tak mengherankan jika saat sang pelatih pindah, pemain favoritnya juga diboyong atau dibeli kemudian hari.
Sejatinya kasus pelatih dan pemain favoritnya bereuni di 2 klub yang sama atau lebih kerap terjadi di sepak bola. Sebagai contoh yang teranyar adalah Carlo Ancelotti dan James Rodriguez.
Dua sosok ini nampaknya saling membutuhkan satu sama lain sehingga keduanya harus bersatu di tim yang sama untuk menguntungkan posisi keduanya.
Ancelotti pertama kali bersatu bersama James sendiri pada 2014 silam saat pria asal Kolombia ini tampil mengesankan di Piala Dunia 2014. Don Carlo yang menukangi Real Madrid lantas meminta klub mendatangkannya dari AS Monaco.
Keduanya bekerja sama hanya semusim saja di Real Madrid. Pasalnya, Ancelotti dipecat pada 2015. Posisi James pun dari starting line up tergusur sehingga Don Carlo menyelamatkannya pada 2016 saat menukangi Bayern Munchen.
Saat Ancelotti dipecat oleh Bayern Munchen, James yang berstatus pemain pinjaman masih bermain bersama The Bavarian sebelum dipulangkan ke Real Madrid di awal musim 2019/20.
Lagi-lagi ia tak mendapat tempat di skuat utama El Real. Ancelotti yang kemudia melatih Everton lantas memboyongnya kembali pada musim panas 2020.
Kisah keduanya pun juga pernah terjadi di antara pemain atau pelatih lainnya. Selain kisah James dan Ancelotti, berikut pelatih dan pemain yang bereuni di 2 klub atau lebih.
1. 1. Jose Mourinho dengan Nemanja Matic, Michael Essien dan Ricardo Carvalho
Jose Mourinho dikenal sebagai pelatih yang memiliki pemain favorit sendiri. Setidaknya di setiap klub yang ia tukangi, muncul 1-2 nama pemain yang selalu ia andalkan.
Dari sekian banyak pemain yang ia tukangi, hanya Nemanja Matic, Ricardo Carvalho dan Michael Essien saja yang ia latih di 2 klub atau lebih.
Matic yang jadi anak asuhnya di Chelsea ia boyong ke Manchester United pada 2017. Lalu Carvalho yang ia latih di FC Porto ia bawa ke Chelsea dan Real Madrid. Pun dengan Essien yang jadi andalannya di Chelsea juga di bawa ke Real Madrid.
2. David Moyes dengan Marouane Fellaini
Antara David Moyes dan Marouane Fellaini nampak sulit dipisahkan. Apalagi mengingat performa apik pemain asal Belgia tersebut ia dapatkan dari pelatih asal Skotlandia ini.
Moyes adalah orang yang memunculkan potensi terbaik Fellaini semasa di Everton. Pun saat Moyes ditunjuk sebagai suksesor Sir Alex Ferguson, ia tak luput untuk membawa pemain favoritnya ini.
Sayangnya, kisah keduanya berakhir saat Moyes dipecat Man United. Fellaini masih tetap menjadi bagian Setan Merah sebelum hengkang pada 2019.
3. Ronald Koeman dengan Graziano Pelle
Banyak anggapan bahwa Ronald Koeman lebih suka pemain asal Belanda saat ia ingin mendatangkan Memphis Depay dan Gini Wijnaldum. Namun siapa sangka pemain favoritnya adalah Graziano Pelle.
Setidaknya Pelle telah bekerjasama dengannya di 3 klub berbeda yakni AZ Alkmaar, Feyenoord dan Southampton. Di klub pertama saja Koeman tak terjun langsung untuk memboyong pemain asal Italia ini.
Keduanya pun berpisah saat Koeman meninggalkan Southampton dan bergabung Everton pada 2016. Sedangkan Pelle hijrah ke China dengan bergabung Shandong Luneng di tahun yang sama.
4. Antonio Conte dengan Arturo Vidal
Saat Antonio Conte ditunjuk sebagai pelatih Juventus pada 2011, pembelian pertamanya adalah Arturo Vidal dari Bayer Leverkusen.
Keduanya saling bahu membahu membawa Juventus berjaya di kancah domestik sebelum Conte ditunjuk menjadi pelatih Timnas Italia pada 2014. Vidal pun masih membela Juventus sebelum hijrah ke Bayern Munchen pada 2015 kemudian bergabung Barcelona pada 2018.
Bak takdir, keduanya kini kembali bersatu di Inter Milan sejak musim 2020/21 usai Vidal didatangkan secara cuma-cuma.