Manchester United Perlu Copot Harry Maguire dari Peran Kapten
INDOSPORT.COM - Klub Liga Inggris, Manchester United, sepertinya perlu mempertimbangkan untuk mencopot Harry Maguire sebagai kapten tim.
Bencana demi bencana terus menerjang Harry Maguire terutama dalam beberapa bulan terakhir, baik dari sisi performanya sebagai bek tengah maupun hal di luar lapangan.
Sejak kasus ditangkap polisi Yunani karena insiden penyerangan, Harry Maguire bagai badut di lapangan yang menjadi bulan-bulanan lelucon fans rival Manchester United. Belum lagi sasaran kritikan pedas yang ditujukan kepadanya.
Berbagai blunder ia lakukan, termasuk ketika menjatuhkan rekannya sendiri, Luke Shaw, dalam proses gol Tottenham Hotspur ketika Manchester United dibantai 1-6 pada awal Oktober lalu.
Terkini, Harry Maguire mendapat kartu merah pada menit ke-31 ketika Timnas Inggris kalah 0-1 dari Denmark di UEFA Nations League, Jumat (15/10/20) dini hari WIB.
Atas berbagai dosa belakangan, sejumlah pihak percaya Harry Maguire perlu dicopot dari peran sebagai kapten Manchester United.
Dan, menurut INDOSPORT, ada dua hal mengapa penting bagi Manchester United untuk melepaskan peran kapten dari bahu Harry Maguire.
1. 2 Alasan Manchester United Perlu Ganti Kapten
1. Kurangi Beban Harry Maguire
Kapten tim merupakan perpanjangan tangan dari pelatih. Seorang pemimpin yang diharapkan dapat menjadi tauladan, memimpin rekan-rekannya, memotivasi, dan berbagai tugas seorang pemimpin lainnya.
Menjadi kapten di klub kaya sejarah macam Manchester United memiliki beban lebih mengingat Setan Merah selalu mendapat sorotan publik dan media, terutama ketika dalam masa-masa sulit.
Lantas, logikanya, bagaimana bisa memimpin orang lain ketika dirinya sendiri kesulitan keluar dari krisis? Bukannya bisa bangkit dari masalah, Harry Maguire malah kian terbenam dengan beban di pundaknya.
Maka, mencopot Harry Maguire sebagai kapten merupakan salah satu cara Manchester United untuk mengurangi beban tanggung jawab dari mantan pemain Leicester tersebut.
Harry Maguire perlu menemukan kepercayaan dirinya lagi, tampil tangguh di lini pertahanan, dan membuktikan kapasitasnya sebagai pemimpin dengan bermain tanpa ban kapten Manchester United melekat di lengannya.
2. Manchester United Butuh The Real Role Model
Untuk keluar dari krisis dan kembali ke jalur kemenangan, Manchester United butuh pemain role model, sosok yang bisa menginspirasi tim, sosok yang dihormati lawan dan kawan.
Dalam sejarahnya, Manchester United memiliki kapten sesuai kriteria demikian. Bryan Robson (1983-1994), Steve Bruce (1994-1996), Eric Cantona (1996-1997), Roy Keane (1997-2005), Gary Neville (2005-2011), Nemanja Vidic (2011-2014), Wayne Rooney (2014-2017), dan Michael Carrick (2017-2018).
Beberapa tahun terakhir, Man United bak kehilangan pemimpin sejati ketika kapten mereka ialah Antonio Valencia (2018-2019), Ashley Young (2019-20), dan kini Maguire. Tak heran, jabatan kapten belakangan hanya bertahan satu musim saja.
Entah kebetulan, prestasi Manchester United memang sama menyedihkan dengan pemilihan kapten beberapa musim terakhir.
Artinya, yang dibutuhkan Manchester United membutuhkan the real role model, sosok yang dapat memotivasi tim untuk bangkit dari keterpurukan. Kapten yang memang memahami klub dan dapat dipercaya oleh Ole Gunnar Solskjaer serta fans.
Dan, untung saat ini, Harry Maguire bukanlah anutan sesungguhnya untuk Manchester United. Bahkan, para suporter berharap ia digantikan oleh Marcus Rashford.
Selain karena produk asli akademi, Marcus Rashford belakangan mendapat respek lantaran kampanye membantu anak-anak kelaparan di Inggris. Dia pun mendapat respek dari para rival Manchester United.
Selain itu, Rashford kerap vokal menunjukkan sikap gentleman saat Manchester United kalah, termasuk usai dibantai 1-6 oleh Tottenham Hotspur. Kala itu, via media sosial, ia menjadi orang pertama yang memohon maaf kepada para suporter.
Akankah Marcus Rashford kelak menggantikan Harry Maguire sebagai kapten Manchester United?