Catatan Pembantaian Barcelona vs Ferencvaros: Nasib Malang Griezmann
INDOSPORT.COM - Terdapat sejumlah rangkuman menarik pasca Barcelona melibas Ferencvaros di laga perdana Grup G Liga Champions 2020/21.
Langkah manis dan gemilang berhasil dicatatkan Barcelona dalam debut pertamanya bersama Ronald Koeman di Liga Champions. Menghadapi wakil Hungaria, Ferencvaros pasukan Blaugrana sukses menang telak 5-1.
Sang kapten Lionel Messi menjadi pembuka keunggulan Barcelona lewat penaltinya di menit ke-27. Keunggulan bertambah setelah Ansu Fati mencatatkan namanya di papan skor 15 menit berselang.
Berlanjut ke babak kedua, gantian Philippe Coutinho yang membuat Denes Dibusz memungut bola dari gawangnya sendiri dan membuat Barcelona unggul jauh 3-0.
Memasuki menit ke-68, petata beruntun datang bagi Miralem Pjanic dan kolega. Gerard Pique mendapat kartu merah dan membuat Barcelona harus melanjutkan laga hanya dengan 10 pemain.
Tidak hanya kartu merah Pique, tim tamu juga mendapat hadiah penalti, yang berhasil dieksekusi dengan baik oleh Ihor Kharatin. Skor menjadi 3-1, Farencvaros mulai mengejar ketertinggalannya.
Meskipun hanya 10 orang, nyatanya permainan Barcelona tetap offensif. Berkali-kali Ferencvaros dipaksa terus bermain di wilayah pertahanannya sendiri.
Hasilnya, Pedri ('82) dan Ousmane Dembele ('89) menambah keunggulan Barcelona menjadi 5-1, yang bertahan hingga peluit panjang dibunyikan oleh wasit.
Kemenangan itu membuat Barcelona bisa berbangga diri karena menjadi pemuncak klasemen semetara Grup G Liga Champions 2020/21. Meski memiliki poin sama dengan Juventus, Messi cs masih unggul dalam urusan produktivitas gol.
Terlepas dari jalan dan hasil pertandingan di atas, laga Barcelona vs Ferencvaros masih menyimpan berbagai catatan yang sayang untuk dilewatkan. Berikut redaksi berita olahraga INDOSPORT sajikan pembahasannya untuk Anda:
1. Messi 'Menurun' tapi Masih Pecah Rekor
Sebelum kompetisi 2020/21, Lionel Messi bisa dibilang menjadi salah satu pemain yang paling disorot terkait masa depannya di Barcelona.
Seperti diketahui, di musim 2019/20, Barcelona mengalami masa terpahit dalam sejarah klub. Bagaimana tidak, mereka puasa gelar juara dan sempat kalah memalukan 2-8 dari Bayern Munchen di Liga Champions.
Buntutnya, Lionel Messi pun menyatakan ingin hengkang dari Barcelona, klub yang sudah ia perkuat secara profesional 2004 silam, meskipun pada akhirnya ia memutuskan bertahan untuk diasuh Koeman.
Namun, semenjak itu performa Messi mulai sedikit menurun. Di LaLiga Spanyol 2020/21 sendiri ia baru mencetak satu gol saja dari empat penampilan.
Hal serupa juga terlihat di penampilannya di Liga Champions kontra Ferencvaros . Ia hanya mampu menyumbang satu gol, itu pun dari situasi penalti.
Meski lambat, gol Messi kontra Ferencvaros itu ternyata membuatnya memecahkan rekor baru di Liga Champions. Ia menjadi pemain pertama dalam sejarah Liga Champions yang berturut-turut mencetak gol di 16 musim berbeda.
1. 2. Awal Pengasingan Griezmann?
Bukan rahasia lagi jika Antoinne Griezmann memang tak mengalami masa bahagia sejak datang di Barcelona. Sebelumnya dikenal sebagai mesin gol Atletico Madrid, Griezmann kini hanya jadi 'pemanis' dalam laga Barcelona.
Kemunduran Griezmann sejak datang ke Barcelona memang sudah terlihat sejak masih dilatih Ernesto Valverde, Quique Setien, dan kini terbaru Ronald Koeman.
Salah satu penyebabnya kurang bersinarnya penyerang asal Prancit itu tak lepas dari posisinya yang mirip dengan Lionel Messi. Kondisi itu mau tidak mau membuatnya tergeser. Koeman bahkan saat ini lebih sering memasang Griezmann sebagai sayap kanan.
Posisi itu ternyata tak terlalu disukai Griezman. Bahkan ia terang-terangan menyindir keputusan Koeman saat dirinya gemilang bersama Timnas Prancis.
"Didier Deschamps tahu mana posisi yang tepat untuk saya mainkan, sehingga saya gunakan keunggulan ini untuk menguasai situasi. Bola datang ke arah saya, mencoba menguasainya jadi salah satu kepuasan tersendiri di sini," ucap Griezmann dilansir Daily Mail.
Namun, Koeman sendiri membalas sindiran Griezmann itu dengan menyebut bahwa tugas pemain adalah memanfaatkan dengan baik segala kesempatan bermain yang diberikan oleh pelatih.
'Perang urat saraf' antara Koeman dan Griezmann itu pun sudah mulai terlihat di laga Barcelona vs Ferencvaros. Selama 90 menit jalannya laga, Koeman hanya membuat Griezmann menghangatkan bangku cadangan.
Koeman sendiri berkelit bahwa ia memiliki strategi yang ingin ia coba sehingga tak memainkan Griezmann. Menjadi menarik dinanti apakah Griezmann nantinya akan bermain di laga El Clasico kontra Real Madrid akhir pekan nanti.
3. Yang Muda yang Berkarya
Selain dikenal sebagai klub yang kerap mendatangkan pemain-pemain berstatus bintang, Barcelona juga memiliki predikat sebagai klub penghasil calon bintang.
Tidak mengherankan memang mengingat mereka memiliki akademi La Masia, yang notabene salah satu akademi sepak bola terbaik di dunia.
Di musim ini, sejumlah pemain jebolan La Masia dimasukan Ronald Koeman ke skuat utama Barcelona. Mereka bahkan ikut disertakan dalam perjalanan Blaugrana di pentas Liga Champions.
Contohnya seperti yang ditunjukkan oleh Ansu Fati dan Pedri. Mendapat kesempatan dari Koeman, keduanya pun tidak mau menyia-nyiakanya.
Fati yang sudah rutin masuk starting XI Barcelona berhasil tampil spektakuler dengan mencetak gol dan satu assits, yang membuatnya membuat rekor sebagai pemain U-18 pertama dalam sejarah yang mencetak dua gol atua lebih di pentas Liga Champions.
Kehebatan Fati pun diikuti oleh Pedri, yang tercatat hanya lima bulan lebih tua. Keberhasilannya mencetak gol ke gawang Ferencvaros membuat Barcelona jadi klub pertama yang dua pemain U-18 miliknya bisa mencetak gol dalam satu laga Liga Champions.