Jamal Musiala, Pergi dari Chelsea untuk Bersinar di Bayern Munchen
INDOSPORT.COM - Mengenal Jamal Musiala, mantan wonderkid Chelsea yang malah bersinar bersama klub Bundesliga Jerman, Bayern Munchen.
Lahir di Stuttgart, Jerman, Musiala pindah ke Inggris dan menghabiskan sebagian masa kecilnya di sana. Pemain berusia 17 tahun tersebut pernah membela The Blues selama karier sepak bola mudanya, tepatnya selama periode 2011 sampai dengan 2019.
Musiala sempat bermain untuk Southampton selama empat bulan sebelum Chelsea berhasil mengendus bakatnya. Melalui program beasiswa, ia masuk ke akademi dan melakoni debut di tim U-18 saat usianya 15 tahun dua bulan 13 hari.
“Dia sangat mencolok, dilihat dari kemampuan dribelnya dan talenta yang ia miliki. Bola terus-terusan menempel di kakinya,” kenang staf pencari bakat Chelsea, Graham Castle, seperti diberitakan laman BBC.
Sekitar delapan tahu menimba ilmu bersama The Blues sayangnya tidak membawa Musiala ke tim utama klub Liga Inggris tersebut. Ia pun hengkang ke Bayern Munchen pada Juli 2019 dan bergabung dengan reserve team mereka.
Saat kembali ke Jerman, Musiala baru berusia 16 tahun, jalannya sebagai pemain muda benar-benar masih panjang. Akan tetapi, berada di skuat Die Roten berhasil membuat namanya naik daun dan kariernya berkembang secara signifikan.
Hari bersejarah Jamal Musiala untuk tim senior Bayern Munchen akhirnya datang juga. Pemain kelahiran 26 Februari 2003 tersebut melakoni debut resminya di ajang Bundesliga Jerman pada 20 Juni 2020 saat melawan Freiburg.
Kemunculannya di kompetisi tersebut pun langsung menjadi sensasi. Ia adalah salah satu bintang muda Bundesliga Jerman yang dipercaya akan bersinar di masa depan.
Selain itu, Musiala juga berhasil mencetak rekor hebat dengan menjadi pemain termuda yang pernah membela Bayern Munchen di Bundesliga Jerman. Saat itu, usianya 17 tahun 115 hari.
Pencapaian Musiala ini sekali lagi menunjukkan bahwa ia adalah pemain muda yang sukses dengan satu langkah di depan. Lihat saja, ia bermain di Chelsea U-18 saat berusia 15 tahun dan tim senior Bayern Munchen saat berusia 17 tahun.
1. Bersinar Bersama Bayern Munchen
Usai pindah ke Bayern Munchen, karier dan performa Jamal Musiala meningkat pesat. Beranjak dari tim U-17, ia kemudian dipromosikan ke U-19, ke U-23 lalu ke tim utama.
Meski demikian, pihak klub tidak ingin terburu-buru dengan pemain mudanya tersebut. Punya bakat dan potensi luar biasa dan bahkan sudah bermain untuk tim senior, Musiala masih harus banyak belajar dan mencari pengalaman.
“Dia sekarang pencetak gol termuda sepanjang sejarah Bayern Munchen di Bundesliga Jerman, kami sangat bangga. Akan tetapi, jalannya menuju level tertinggi masih jauh,” ucap youth campus director Bayern Munchen, Jochen Sauer.
Ya, selain debut di Bundesliga Jerman saat berusia 17 tahun, Musiala juga menjadi pemain termuda Bayern Munchen yang mencetak gol di ajang tersebut saat Die Roten melawan Schalke 04 pada 18 September 2020.
Bisa Jadi Rebutan 2 Negara
Inggris dan Jerman bisa memperebutkan jasa Jamal Musiala. Pasalnya, ia sama-sama pernah memperkuat Timnas dua negara tersebut.
Musiala pernah berseragam Timnas Jerman U-16 meski catatan penampilannya tidak terlalu banyak. Dapat dihitung dengan jari, ia hanya tampil sebanyak dua kali ketika membela negara tempat kelahirannya tersebut.
Sebaliknya, Musiala lebih sering tampil bersama Timnas Inggris. Malahan, ia mendapat amanat menjadi kapten di tim U-17 bersama pemain muda lainnya yakni Jude Bellingham.
Kemungkinan besar, Musiala akan tetap bermain untuk Inggris lantaran ia sudah mendapat status kewarganegaraan resminya dua tahun lalu.
Andrew Martin, eks pemain Crystal Palace yang pernah melihat bakat Musiala sewaktu muda, meyakini sang pemain akan tetap setia bersama Inggris. Meski lahir di Jerman, Musiala sudah menghabiskan banyak waktunya di Negeri Big Ben.
Selain itu, dengan berada di Timnas Inggris, Musiala akan merasa lebih nyaman lantaran sudah familiar dengan nama-nama rekannya.
“Ia lebih cenderung ke Inggris, karena di sana ia sudah banyak bermain dengan rekan-rekan sepantarannya, ia pernah melawan bocah-bocah dari Arsenal, Tottenham Hotspur, dan yang lainnya,” ucap Martin.
“Jadi, ketika mereka bertemu di skuat Inggris, dia (Musiala) akan sudah mengenal teman-temannya karena ia pernah melawan mereka. Jika ke Jerman, dia tidak pernah merasakan sistem di sana. Dia tidak akan cocok,” tambah Martin lagi.
Jamal Musiala sendiri lahir dari pasangan ayah Nigeria dan ibu Jerman. Perjalanannya di Inggris dimulai setelah sang ibu pindah untuk keperluan studi di University of Southampton.