Mengenal Cedera ACL yang Menimpa Van Dijk, dari Dampak Trauma Sampai Pensiun Dini
INDOSPORT.COM - Mengenal cedera ACL yang menimpa bintang Liverpool, Virgil van Dijk. Mengapa cedera ini begitu ditakuti para pemain sepak bola?
Hasil imbang yang diraih Liverpool atas Everton dalam laga Derby Merseyside di Goddison Park pada sabtu (17/10/20) lalu harus dibayar mahal oleh The Reds. Bagaimana tidak, bek andalan mereka, Virgil van Dijk harus terkapar karena cedera.
Van Dijk ditekel keras oleh kiper Everton, Jordan Pickford, pada laga pekan kelima Liga Inggris tersebut. Ternyata, cedera yang menimpa Van Dijk bukanlah cedera biasa.
Virgil van Dijk divonis mendapat cedera Anterior Cruciate Ligament (ACL). Akibatnya, Van Dijk pun diprediksi harus absen dalam waktu cukup lama.
Diperkirakan, sang pemain bakal beristirahat selama 7-8 bulan. Namun, baru-baru ini, jurnalis The Athletic, David Ornsteni, memberikan kabar eksklusif dari sumber informasi dokter klub bahwa sang pemain bisa menepi lebih lama.
Hal ini jelas menjadi kerugian besar bagi Liverpool yang ingin mempertahankan gelar Liga Inggris musim ini. Tak cuma musim ini, bahkan Liverpool bisa dirugikan hingga musim-musim berikutnya.
Sebab, cedera ACL bukanlah cedera biasa. Jenis cedera satu ini adalah momok terbesar bagi pemain sepak bola profesional di dunia. Mengapa cedera ACL begitu ditakuti para pemain?
Mimpi Buruk para Pesepak Bola
Cedera ligamen lutut atau dalam bahasa kedokteran, Anterior Cruciate Ligament (ACL), merupakan mimpi buruk bagi para atlet, khususnya pesepak bola.
Cedera ACL terjadi ketika salah satu ligamen lutut yang berfungsi untuk menghubungkan tulang tungkai atas dan bawah robek, atau bahkan putus. Padahal, ligamen merupakan bagian yang mengatur kestabilan gerak lutut.
Level ACL sendiri terbagi tiga. Mulai dari level pertama (cedera ringan pada ligamen), level kedua (trauma cukup berat pada ligamen), sampai ketiga yakni putusnya ligamen. Dan yang terakhir inilah yang terjadi pada Van Dijk.
Cedera ini sendiri umumnya bisa terjadi saat lutut dalam mobilitas tinggi, bisa saat berlari, berhenti mendadak, berputar arah tiba-tiba, mendarat dari lompatan dengan tidak sempurna, sampai terbentur hingga merusak ligamen di dalam.
Sebetulnya, cedera ACL bukan tidak bisa disembuhkan. Cedera satu ini bisa sembuh, bahkan ada yang bisa sampai 100 persen.
Salah satu dokter ternama yakni dr. Rajpal Brar sempat buka suara soal cedera ACL yang menimpa Van Dijk ini. Ia menyebut operasi yang harus dijalani sang pemain fokus pada rekonstruksi ligamen ACL yang pecah.
Biasanya, hal tersebut dilakukan dengan cara pencangkokan hamstring atau tendon patela sang pasien.
Hanya saja, untuk bisa kembali ke kondisi 100 persen, dibutuhkan waktu yang sangat lama. Bukan cuma 1 tahun, bahkan bisa 2-3 tahun atau lebih.
Itu sebabnya, seandainya Van Dijk bisa merumput awal musim depan, ia tak belum akan bisa bermain sebagaimana dirinya dahulu. Bukan cuma itu ada bahaya lain yang mengintai dari cedera ACL satu ini.
1. Dampak Trauma dan Ancaman Pensiun Dini
Boleh percaya atau tidak, bagi sebagian pemain, mengalami patah kaki lebih baik ketimbang harus terkena cedera ACL yang parah. Sebab, jika patah kaki bisa kembali seperti semula, cedera ACL bisa memberikan dampak di sisi karier sang pemain, terutama psikis.
Sebagai salah satu bagian paling krusial, lutut tentunya akan terus bekerja keras ketika seorang pemain bermain sepak bola. Bagi mereka yang pernah mengalami kerusakan ligamen, kemungkinan untuk kambuh pun tinggi.
Cedera ACL kedua tentu akan sangat-sangat berisiko dan bisa mengancam karier sang pemain. Akibatnya, para pemain yang pernah terkena cedera ini pun mengalami trauma yang pastinya memengaruhi permainan mereka.
Sejumlah pemain besar yang pernah mengalami cedera ACL dan berimbas pada permainan mereka antara lain adalah Radamael Falcao, Theo Walcott, Marco Reus, Marcos Rojo, sampai pemain muda AC Milan, Andrea Conti.
Meski begitu, ada pula pemain yang kembali dari cedera ACL dan bahkan bisa tampil lebih kuat dan hebat dari sebelum-sebelumnya. Mereka adalah Xavi Hernandez, Ruud Van Nistelrooy, Fransesco Totti, Zlatan Ibrahimovic, Alan Shearer, sampai Roy Keane.
Akan tetapi, ada pula yang bernasib sial. Bintang Bayern Munchen, Sebastian Deisler, harus pensiun di usia 27 tahun akibat cedera lutut kambuhan. Ia menyerah dan memutuskan gantung sepatu pada Januari 2007 lalu. Padahal, ia merupakan pemain andal dengan kemampuan dribel cepat.
Dampak cedera ACL memang parah, selain membuat pemain absen lama, cedera ini juga bisa menimbulkan dampak psikis karena takut kambuh. Salah satu pemain muda AS Roma, Nicolo Zaniolo, merupakan salah yang paling sial.
Masih berusia 21 tahun, ia sudah menderita cedera ACL di kedua lututnya. Cedera terakhir ia dapatkan kala membela Timnas Italia saat mengalahkan Belanda dalam ajang UEFA Nations League.
Cedera ini jelas jadi pukulan telak baginya, sebab ia baru pulih dari cedera ACL yang didapat pada Januari lalu di dengkul kanannya saat membela Roma melawan Juventus.
Itu artinya, kedua dengkul Nicolo Zaniolo kini sudah tak lagi sempurna. Dengan karier yang masih panjang, Zaniolo pun diprediksi menjadi lebih rentan cedera.
Zaniolo sendiri bahkan sampai berujar ingin pensiun dini dari sepak bola. Padahal, pemain satu ini memiliki talenta dan skill yang luar biasa.
Begitu mengerikannya cedera ACL. Selain membutuhkan waktu pemulihan lama, sampai-sampai pemain yang mendapatkannya merasa trauma dan terancam pensiun dini. Semoga Van Dijk bisa melanjutkan kariernya di Liga Inggris bersama Liverpool dengan lebih baik.