Bersiaplah AC Milan, Roma Bakal Jadi Akhir Mimpi Indah Kalian!
INDOSPORT.COM - Torehan belum pernah terkalahkan AC Milan diancam oleh AS Roma yang jadi lawan mereka di pekan kelima Serie A Liga Italia 2020/21.
Kompetisi Serie A Liga Italia bisa dibilang semakin kompetitif. Pasalnya, selama ini kasta tertinggi sepak bola Italia itu dalam satu dekade terakhir didominasi oleh Juventus saja.
Namun, Nyonya Tua saat ini tengah dalam kondisi yang kurang begitu meyakinkan untuk bisa kembali merasakan Scudeto. Dari total lima pertandingan, Juventus baru mengunci dua kemenangan, sisanya hanya bisa meraih satu poin.
Kini, banyak tim-tim besar yang sebelumnya terpuruk mulai menunjukkan kebangkitan. Contohnya seperti yang terlihat dalam diri AC Milan.
Sejak merebut gelar juara 2010/11 silam, AC Milan bisa dibilang mulai menjadi pesakitan. Pada musim 2014/15, Rossoneri bahkan sempat terpuruk ke peringkat 10 klasemen.
Namun, perlahan tapi pasti klub yang identik dengan warna merah dan hitam ini mulai menunjukkan kebangkitan. Terutama sejak bergabungnya Stefano Pioli dari Fiorentina pada 2019 lalu.
Meski awalnya performa Milan di bawah asuhannya kurang meyakinkan, Pioli sukses membalik keadaan. Bahkan, sejak Juni 2020, Milan hingga 25 Oktober 2020 belum pernah menelan kekalahan.
Ya, dalam lima bulan terakhir, AC Milan tercatat sudah melakoni 21 laga. Dari total tersebut mereka 17 kali meraih 17 kemenangan dan empat hasil imbang. Zlatan Ibrahimovic dkk juga sukses mencetak 54 gol.
Dengan performa seperti itu tidak heran jika AC Milan kini bisa berbangga diri berstatus pemuncak klasemen sementara Serie A Liga Italia 2020/21 dengan koleksi 12 poin.
Namun, kebanggan Milan yang belum pernah merasakan kekalahan itu akan mendapat ancaman serius. Pasalnya, lawan mereka selanjutnya adalah wakil ibukota Italia, AS Roma.
Meskipun secara prestasi Roma masih kalah jauh dari Milan, tapi mantan klub Francesco Totti itu memiliki sejumlah catatan yang dapat membuat laju positif pasukan Pioli terhenti.
Tangis Milan di San Siro Akibat Roma
Dalam lanjutan pekan kelima Serie A Liga Italia 2020/21 ini, AC Milan akan berlaku sebagai tuan rumah. Ya, laga Selasa (27/10/20) dini hari WIB nanti akan berlangsung di San Siro.
Lazimnya di setiap pertandingan sepak bola, kubu tuan rumah akan selalu lebih diunggulkan. Pasalnya, jarang ada tim yang justru terpuruk di kandang sendiri.
Namun, hal ini sepertinya tidak terlalu berlaku bagi Milan saat menjamu AS Roma. Beberapa kali Giallorossi membuat publik San Siro sedih dan malu karena jagoannya takluk.
Bila melihat dari data statistik di Soccerway, dari lima pertemuan terakhir di San Siro, Roma sukses mencatatkan lima kemenangan dan hanya dua kali kalah. Hebatnya lagi, kemenangan Roma atas Milan di San Siro sendiri selalu berselisih dua gol.
Salah satu kemenangan terbesar Roma atas AC Milan di San Siro sendiri terjadi pada medio 5 Agustus 2017 lalu. Saat itu Roma yang diasuh Luciano Spalletti berhasil menang dengan skor telak 4-1.
Dengan catatan tersebut, bukan tidak mungkin, Roma akan memberi dua luka bagi Milan, yakni kekalahan perdana di Serie A 2020/21 dan juga membuktikan keperkasaan di San Siro.
1. Magis Edin Dzeko
Peningkatan performa AC Milan dalam dua musim terakhir tidak lepas dari keberadaan sosok penyerang beringas, Zlatan Ibrahimovic di lini depan mereka.
Beberapa kali eks Manchester United dan Paris Saint-Germain itu mampu membantu Milan merebut tiga poin dari lawan-lawannya.
Nah, bila Milan memiliki sosok Ibrahimovic sebagai 'gacoan' di sektor serangan, maka AS Roma juga punya Edin Dzeko yang sudah rutin jadi mesin gol klub Ibukota.
Laga kontra Milan sendiri selalu menjadi momen Dzeko sukses mencatatkan namanya di papan skor. Sejak hengkang dari Manchester City pada 2015 lalu, Dzeko sudah melakoni 9 laga kontra Milan.
Menariknya, dari total laga tersebut, Dzeko sudah mampu empat kali membuat penjaga gawang Milan memungut bola dari gawangnya sendiri. Ia pun juga sempat membuat satu assits.
Dengan torehan tersebut, Dzeko pun diharapkan bisa kembali menjadi mimpi buruk AC Milan. Terlebih dirinya kini tengah dikritik karena baru menciptakan dua gol dari empat penampilan bersama Roma di semua kompetisi.
Formasi 3-4-2-1
4-2-3-1 bisa dibilang menjadi strategi kunci Pioli membawa Milan menorehkan 21 laga tak pernah terkalahkan di semua kompetisi.
Dengan formasi tersebut, Milan selalu mengandalkan permainan melebar memanfaatkan lebar lapangan. Alhasil peluang-peluang mereka selalu bermula dari sisi sayap, sebelum kemudian dieksekusi ujung tombak, Ibrahimovic.
Strategi tersebut pun membuat mereka menjadi memiliki kekurangan di sektor tengah. Hal inilah yang bisa dimanfaatkan oleh Roma, yang dalam asuhan Paulo Fonseca selalu menerapkan formasi 3-4-2-1.
Meskipun terlihat lemah karena hanya mengandalkan tiga bek, dengan formasi ini Roma jadi bisa menguasai sirkulasi bola. Pemain belakang pun bisa membantu apabila terjadi serangan balik.
Sisi tengah yang kurang dieskplore oleh Milan pun bisa menjadi celah bagi Roma untuk membuat peluang. Ini menjadi tugas Pedro Rodriguez dan Henrikh Mkhitaryan untuk menembus double pivot, Ismael Bennacer-Frank Kessie.