3 Catatan Positif AC Milan Usai Ditahan Imbang AS Roma
INDOSPORT.COM - Meski ditahan imbang oleh AS Roma pada laga pekan kelima Serie A Italia, AC Milan tetap membuat tiga catatan positif selepas laga.
AC Milan harus puas ditahan imbang oleh tamunya AS Roma dalam laga pekan kelima Seri A Italia di Stadion San Siro, Selasa (27/10/20) dini hari WIB itu.
Dalam laga dua tim besar tersebut, banjir gol tercipta. Baik Milan maupun Roma sama-sama memasukkan tiga gol.
AC Milan sendiri selalu unggul lebih dulu sebelum Roma selalu menyamakan. Tiga gol Rossoneri diciptakan oleh Zlatan Ibrahimovic (2'p, 79') dan Alexis Saelemaekers 47').
Sementara tiga gol balasan Roma dibuat oleh Edin Dzeko (14'), Jordan Veretout (71'p) dan Marash Kumbulla (84'). Laga ini sendiri berlangsung sengit karena kedua tim saling balas serangan.
Meski meraih hasil imbang, AC Milan tetap membuat sejumlah catatan penting. Apa saja itu? Berikut pembahasannya.
1. Produktivitas Makin Meningkat Tajam
Hasil laga melawan AS Roma semakin menunjukkan ketajaman AC Milan. AC Milan kini tercatat telah mencetak dua atau lebih gol dari 11 laga beruntun mereka.
Catatan itu membuat AC Milanmenyamai rekor mereka pada tahun 1959. Pada awal musim ini, ujung tombak AC Milan, Zlatan Ibrahimovic, jadi yang paling berperan karena dari empat laga, ia telah mencetak enam gol.
Ibra juga beberapa kali membuat brace untuk AC Milan. Ketajaman Milan sendiri sudah terlihat sejak seperempat musim lalu.
Setelah hanya membuat 28 gol dari 26 laga, mendadak Milan mengakhiri musim 2019-2020 lalu dengan raihan 63 gol. Milan juga tercatat mampu membuat 57 gol dari 22 laga terakhirnya di mana mereka belum terkalahkan sampai saat ini.
2. Mampu Dominan
AC Milan menunjukkan permainan yang dominan di laga melawan AS Roma. Meski relatif berimbang dalam hal tekanan, namun secara umum AC Milan memegang kendali pertandingan.
Hal ini sangat penting sebab lawan yang dihadapi adalah AS Roma yang merupakan penantang zona Eropa musim ini. Milan tercatat memegang 54 persen penguasaan bola dan unggul satu tembakan ke gawang lebih banyak dari Roma.
Itu artinya, AC Milan memiliki kapasitas lebih baik untuk bersaing tak hanya di enam besar, melainkan empat besar. Jika tetap konsisten seperti ini, maka zona Liga Champions sangat mungkin digapai Milan.
1. 3. Kedalaman Skuad
AC Milan harus berterima kasih kepada para jajaran direksi yang bertanggung jawab dalam pembelian pemain anyar mereka di bursa transfer.
Milan kini memiliki kedalaman skuad yang sangat baik untuk bisa bersaing di papan atas Serie A dan bahkan Liga Europa. Pada laga menghadapi AS Roma misalnya, Milan sebetulnya masih kehilangan penyerang kiri utama mereka, Ante Rebic.
Namun, pada posisi tersebut, Rafae Leao sanggup menjalankan perannya dengan sangat baik. Leao dalam beberapa laga terakhir benar-benar menunjukkan kemampuannya sebagai seorang winger sejati.
Ia memiliki kecepatan, gocekan, dan kemampuan memberikan umpan kelas wahid. Terbukti dari 2 gol dan 3 assist yang sudah dibuatnya di Serie A sejauh ini. Stefano Pioli pun kini 'dipusingkan' untuk memilih antara Rebic atau Leao.
Tak cuma itu, di sisi kanan Milan juga dikejutkan dengan penampilan gemilang si anak muda, Alexis Saelemaekers. Eks wonderkid Anderlecht ini sanggup menembus skuad inti Milan dengan mampu tampil apik di sisi sayap kanan.
Pada laga semalam, ia bahkan mampu menyumbang satu gol. Pemain lebih berpengalaman seperti Samu Castillejo harus tergusur posisinya oleh bintang muda Belgia itu.
Tak cuma itu, AC Milan juga dipastikan masih memiliki amunisi lainnya seperti Sandro Tonali dan Brahim Diaz yang pada laga Liga Europa melawan Celtic lalu tampil bagus. Jika tak ada aral melintang, harusnya Milan sanggup menembus empat besar Serie A Italia musim ini.