Permainan Cantik Barcelona dan Real Madrid Melawan Larangan Judi Pemerintah
INDOSPORT.COM - Sudah tidak diragukan lagi bila Real Madrid dan Barcelona adalah dua tim raksasa sekaligus rival abadi di kompetisi LaLiga Spanyol. Meskipun dikenal sebagai rival, ternyata keduanya memiliki persamaan dalam permainan cantik untuk menghindari larangan judi dari pemerintah Spanyol.
Sepak bola dan judi adalah dua hal yang rasanya sulit untuk dipisahkan, dan hal ini dipahami betul oleh presiden LaLiga Spanyol saat ini, Javier Tebas. Pria berusia 58 tahun ini mengatakan bahwa bila klub sepak bola Eropa kerja sama dengan perusahaan judi seakan telah menjadi sebuah industri yang wajar.
Ditambah lagi dengan situasi yang sulit seperti saat ini, yakni pandemi covid-19, yang mana berimbas cukup signifikan kepada klub-klub sepak bola di dunia. Pemasukan dari dana sponsor perusahaan judi setidaknya dapat meringankan klub yang mengalami kerugian finansial.
"Banyak klub-klub sepak bola yang berpotensi mengalami kerugian hingga 90 juta euro (sekitar Rp1,4 triliun) akibat pandemi virus corona," ucap Tebas dilansir INDOSPORT.COM dari Edisi Bonanza88.
Hal inilah yang membuat Javier Tebas, selaku presiden LaLiga Spanyol tidak keberatan saat bekerja sama dengan Sportium, sebuah perusahaan judi resmi yang dikelola oleh LaLiga
Sekadar informasi sebelumnya, maksud dikelola sendiri oleh LaLiga adalah diadakannya tempat khusus di beberapa stadion klub sepak bola yang berada di bawah naungan LaLiga, yang isinya adalah para penjudi atau petaruh sepak bola.
Istilah di atas dinamakan Sportsbook, yang mana biasanya terdapat dalam stadion olahraga bisbol, golf, balap kuda, tinju, hingga MMA. Aktivitas ini diperbolehkan selama mendapatkan izin dari negara-negara yang memiliki peraturan soal pengelolaan perjudian.
Sehingga tidak mengherankan bila banyak klub-klub di LaLiga Spanyol yang memiliki sponsor di perusahaan judi pada musim 2020/2021. Diketahui terdapat tujuh dari 20 klub LaLiga Spanyol musim ini yang bekerja sama dengan perusahaan judi.
Mereka adalah Alaves (Betway), Cadiz (Dafabet), Granada (Winamax), Levante (Betway), Real Betis (Betway), Sevilla (MarathonBet), dan Valencia (Bwin).
Namun terbaru, pemerintah Spanyol kabarnya telah memberikan sebuah kebijakan baru mengenai klub-klub sepak bola yang berada di bawah naungan LaLiga untuk berhenti melakukan kerja sama dengan perusahaan judi di musim selanjutnya.
Hal itu diutarakan melalui Alberto Garzon, selaku Meneteri Urusan Konsumen yang meminta bahwa musim 2020/2021 ini menjadi akhir dari klub-klub LaLiga untuk menjalin kerja sama dengan perusahaan judi.
"Pemerintah telah memberikan sebuah mandat untuk klub sepak bola tidak lagi bekerja sama dengan perusahaan judi. Ini juga menandakan tidak akan ada masa transisi di dalamnya," ucap Garzon dikutip dari Sportspromedia.
Meskipun begitu, dua klub besar LaLiga Spanyol yakni Barcelona dan Real Madrid memiliki cara yang cantik untuk mengakali kebijakan dari pemerintah Spanyol ini. Seperti apakah cara tersebut?
1. Barcelona dan Real Madrid Membuka Bisnis Judi di Luar Spanyol
Sejatinya, masa transisi yang diucapkan oleh Garzon itu adalah ide dari Javier Tebas selaku presiden LaLiga. Tebas meminta masa transisi tiga tahun, yang bertujuan untuk klub-klub Spanyol terbiasa tanpa bekerja sama dengan perusahaan judi.
"Transisi yang saya minta memiliki tujuan agar klub-klub sepak bola memiliki cukup waktu dalam membiasakan diri tidak bekerja sama dengan perusahaan judi," ucap Tebas.
Dengan keputusan tidak adanya masa transisi yang diberikan oleh pemerintah, Javier Tebas pun seakan memberikan contoh Real Madrid dan Barcelona untuk dapat ditiru oleh klub-klub Spanyol.
Diketahui, baik Barcelona maupun Spanyol memiliki hubungan kerja sama dengan perusahaan judi. Banyak yang tidak mengetahuinya, mengingat tidak adanya nama perusahaan judi di jersey mereka.
Real Madrid sendiri memasang nama Fly Emirates di bagian depan jerseynya, sebagai bukti bahwa penerbangan ternama asal Uni Emirat Arab ini adalah mitra utama mereka.
Sedangkan Barcelona, memasang nama Rakuten di bagian depan jerseynya, sebagai bukti bahwa perusahaan belanja terbesar di Jepang itu adalah mitra utama klub berjuluk La Blaugrana ini.
Akan tetapi, Tebas mengatakan bahwa baik Barcelona maupun Real Madrid memiliki hubungan kerja sama dengan perusahaan judi. Los Blancos, misalnya, yang memiliki hubungan kerja sama bisnis dengan Codere selaku 'vendor' judi bola. Baik Real Madrid dan Codere memiliki kontrak dengan Kok Sports dan membuka bisnis judi di luar Spanyol.
Di sisi lain, sang rival Barcelona juga memiliki hubungan kerja sama dengan perusahaan judi, yakni 1XBet. Keduanya memiliki kontrak kerja sama bisnis di luar Spanyol.
Hal inilah yang membuat keduanya luput dari kebijakan baru pemerintah Spanyol mengenai larangan klub sepak bola melakukan kerja sama dengan perusahaan judi.