Duel Antarlini Real Madrid vs Inter Milan: Perebutan Sengit Lini Tengah
INDOSPORT.COM - Real Madrid akan menjamu Inter Milan dalam matchday ketiga Grup B Liga Champions 2020-2021 di Stadion Santiago Bernabeu, Rabu (04/11/20) dini hari WIB. Pertandingan kali ini bagaikan laga hidup dan mati bagi El Real lantaran mereka baru mengumpulkan satu poin.
Grup B Liga Champions Eropa menghadirkan kejutan besar. Dua tim unggulan, Inter Milan dan Real Madrid, justru kesulitan di dua laga awal.
Sampai saat ini, keduanya belum juga meraih kemenangan. Real Madrid lebih parah karena mereka menelan satu kekalahan dari Shaktar Donetsk yang memuncaki klasemen.
Untuk itu, baik Inter dan Madrid pun diyakini bakal tampil habis-habisan pada laga dini hari nanti demi tiket ke babak 16 besar. Pertarungan seru pun diprediksi bakal tersaji lantaran kedua tim memiliki banyak bintang-bintang dunia.
Berikut ini kami kupas lebih detail duel antarlini laga antara Real Madrid vs Inter Milan di Liga Champions Eropa.
Formasi:
Real Madrid: 4-3-3
Inter Milan: 3-5-2
Kiper
Pada posisi kiper, kedua klub mempercayakan kiper utama mereka. Di kubu tuan rumah, Real Madrid bakal memainkan Thibaout Courtois masih belum tergantikan sejak awal musim.
Performanya terbilang lumayan. Dari tujuh laga, gawang Courtois tiga kali merasakan clean sheet dan kebobolan lima kali. Secara umum, Courtois menjadi salah satu pilar di lini belakang Real Madrid di LaLiga.
Namun jika bicara Liga Champions, maka lain urusannya. Kurang maksimalnya jajaran bek membuat Gawang Courtois sudah kebobolan lima gol dari dua laga sejauh ini.
Sementara di kubu Inter Milan, Samir Handanovic juga hampir dipastikan tampil. Meski sudah berusia 36 tahun, eks kiper Udinese itu tak tergantikan sejak musim lalu.
Handanovic memiliki keunggulan yang bagus dalam meredam tembakan-tembakan jarak jauh. Ia juga cukup andal dalam penyelamatan penalti. Madrid pun mesti mewaspadai hal tersebut.
Belakang
Pada lini belakang kedua tim memainkan strategi berbeda. Real Madrid yang memakai formasi 4-3-3 akan menurunkan empat bek.
Los Blancos bisa menurunkan starter utama mereka seperti Mendy (kanan), Varane (tengah), Ramos (tengah), dan Marcelo (kiri). Pengalaman dari Ramos dan Marcelo menjadi tantangan besar bagi para penyerang Inter Milan seperti Romelu Lukaku.
Sedangkan di kubu tim tamu, Antonio Conte memainkan formasi tiga bek dengan mengandalkan Kolarov di kiri, Vrij di tengah, D'Ambrosio di sisi kanan. Berbeda dengan Real Madrid, para bek kiri dan kanan Inter Milan bakal lebih menahan diri untuk maju ke depan dan memilih untuk menjaga kerapatan di belakang.
1. Tengah
Persaingan paling sengit terjadi di lini tengah. Sebab, pada lini ini, Conte dan Zidane menetapkan taktik yang sangat berbeda.
Real Madrid bermain dengan tiga gelandang dalam formasi 4-3-3. Formasi yang sudah sejak lama digunakan Zidane ini bakal diisi oleh Toni Kross (kiri), Casemiro (tengah), dan Valverde (kanan).
Dengan mengandalkan ketiga pemain ini, Madrid mampu tampil menyerang dengan sepak bola modern 4-3-3 dengan kecepatan sayap. Sementara itu, penampilan lebih kompleks ditunjukkan oleh Inter Milan.
Conte kembali menerapkan formasi andalannya 3-5-2 di Inter Milan. Formasi ini memang menjanjikan fleksibilitas yang sangat baik di mana transisi antara menyerang dan bertahan bisa berjalan mulus andai dijalankan dengan tepat.
Pada posisi tengah, ada tiga pemain yang berfungsi sebagai gelandang tengah mereka adalah Arturo Vidal, Brozovic, dan Barella. Sementara dua orang lainnya berperan sebagai gelandang sayap, yakni Hakimi (kanan) dan Young (kiri).
Baik Hakimi maupun Young nantinya akan ikut turun ke belakang membantu pertahanan. Sejauh ini, Inter menunjukkan peningkatan performa di bawah Conte dibanding dua sampai empat musim sebelumnya. Menarik untuk menyaksikan bagaimana kedua tim memperebutkan lini tengah.
Depan
Sektor lini depan juga menampilkan wajah yang berbeda bagi kedua tim di mana Zidane bakal memasang trisula andalannya. Kali ini sosok Eden Hazard bakal mengisi barisan kiri penyerang sayap yang diimbangi oleh Asensio di kanan. Sementara untuk ujung tombak, Real Madrid masih mempercayakan pada Karim Benzema.
Trisula maut Madrid pernah sangat ditakuti pada masa kejayaan Ronaldo. Namun, selepas kepergiannya, mereka tak semengerikan dulu.
Meski begitu, Inter tetap mesti waspada karena Benzema tengah on fire musim ini dengan mencetak 4 gol dan 3 assist. Jangan remehkan pula peran Eden Hazard yang kapanpun bisa mendapatkan momen kebangkitannya di Liga Champions.