x

Starting XI Mengerikan Gabungan Real Madrid dan Inter Milan

Selasa, 3 November 2020 09:24 WIB
Editor: Ivan Reinhard Manurung
Dua tim Grup B Liga Champions 2020/21, Real Madrid dan Inter Milan bila digabungkan bisa membentuk sebuah tim mengerikan untuk dihadapi.

INDOSPORT.COM - Dua tim Grup B Liga Champions 2020/21, Real Madrid dan Inter Milan bila digabungkan bisa membentuk sebuah tim mengerikan untuk dihadapi.

Tengah pekan di awal November 2020, para pencinta sepak bola Eropa akan kembali dimanjakan dengan laga ketiga penyisihan grup kompetisi Liga Champions 2020/21.

Baca Juga
Baca Juga

Pada Rabu (04/11/20) dini hari WIB, para kontestan dari Grup A sampai D akan melakoni laga terlebih dahulu. Sebelum kemudian dilanjutkan penyisihan Grup E sampai H pada Kamis (05/11/20).

Dari seluruh pertandingan penyisihan Grup A - D pada dini hari esok, ada satu partai besar yang pasti menyita perhatian. Pasalnya, dua klub yang bertanding merupakan raksasa di liga domestiknya dan punya sejarah memenangkan trofi Liga Champions.

Laga tersebut adalah pertandingan antara raksasa La Liga , Real Madrid yang menjamu raksasa Serie A Liga Italia yang tengah bangkit, Inter Milan di Estadio Alfredo Di Stefano.

Meskipun statusnya tim besar dan bertabur bintang, baik Real Madrid maupun Inter Milan punya start yang tak terlalu mentereng di awal penyisihan grup Liga Champions 2020/21, karena sama-sama belum pernah meraih tiga poin alias menang.

Inter Milan tercatat hanya bisa meraih hasil imbang di dua laga awal. Sementara Madrid kondisinya lebih parah dengan catatan sekali imbang dan sekali kalah.

Dengan catatan tersebut, jelas laga ini menjadi kesempatan Los Blancos dan Nerazzurri untuk bisa meraih kemenangan perdananya di partai Liga Champions 2020/21.

Menjadi menarik untuk menyaksikan formasi dan strategi apa yang akan digunakan oleh Zinedine Zidane dan Antonio Conte, dua pelatih dengan segudang pengalaman dan prestasi untuk bisa merasakan tiga poin perdana.

Terlepas dari catatan di atas, Real Madrid dan Inter Milan sendiri memiliki sejumlah pemain dari masing-masing tim, yang apabila digabungkan bisa membuat sebuah tim hebat dan bisa jadi tak terkalahkan.

Berikut ini redaksi berita olahraga INDOSPORT coba merangkum perkiraan Starting XI pemain Real Madrid dan Inter Milan apabila digabung ke dalam satu tim.

Thibaut Courtois (Kiper)

Baik Real Madrid maupun Inter Milan saat ini memiliki sosok kiper yang bisa dibilang dua terbaik di dunia, yakni Thibaut Courtois dan Samir Handanovic.

Namun di awal kompetisi musim 2020/21, Courtois punya statistik lebih mentereng dengan catatan tiga clean sheet dari sembilan laga, sedikut unggul dari Handanovic yang baru punya dua kali catatan nirbobol.

Ferland Mendy (Bek Kiri)

Kemampuan Marcelo sebagai bek kiri terbaik Real Madrid sudah mulai mengalami penurunan. Faktornya tak lepas dari usianya yang semakin bertambah, sehingga mulai tak sebagus masa primanya.

Beruntung Los Blancos memiliki sosok Ferland Mendy. Pemuda berusia 25 tahun ini memiliki kemampuan lari yang kencang, hingga bisa membantu serangan dan membuka peluang dari sisi kiri lapangan permainan.

Stefan de Vrij (Bek Tengah)

Sejak datang dari Lazio, Stefan de Vrij langsung 'nyete' dengan formasi 3-5-2 andalan Conte di Inter Milan. Ia pun menjadi salah satu alasan lini pertahanan Inter sulit ditembus pada musim 2019/20 lalu dan nyaris membuat Juventus kehilangan gelar juara Serie A Liga Italia.

Selain memiliki kemampuan bertahan yang bagus, bek tengah asal Belanda ini juga memiliki akurasi umpan yang gemilang. Situs statistik Who Scored bahkan mencatat dirinya memiliki akurasi mencapat 93,2 persen.

Sergio Ramos (Bek Tengah)

Pelatih Barcelona, Ronald Koeman tanpa ragu pernah menyebut Sergio Ramos adalah salah satu bek terbaik dunia, sebelum timnya kalah 1-3 di El Clasico beberapa waktu lalu. Perkataan Koeman itu tidak salah.

Baca Juga
Baca Juga

Dengan karismanya sebagai kapten, Ramos bisa menjadi sosok yang mengangkat moral rekan-rekan satu timnya. Selain mampu membaca laju serangan lawan, Ramos pun lihai dalam urusan eksekusi penalti dengan catatan tak pernah gagal di 25 kali kesempatan.

Danilo D'Ambrosio (Bek Kanan)

Memiliki postur tubuh yang tinggi dan berisi membuat Danilo D'Ambrosio menjadi salah satu bek kanan yang selalu sulit untuk dihadapi pemain sayap lawan. Staminanya yang kuat pun membuat Conte rutin memainkannya selama 90 menit.

Selain kemampuan bertahan, Ambrosio juga punya finishing yang bagus di depan gawang memanfaatkan situasi set piece. Terbukti musim 2020/21 ini sudah dua kali ia mencatatkan namanya di papan skor.


1. Eden Hazard (Sayap Kiri)

Pemain bintang Real Madrid, Eden Hazard.

Mantan megabintang Chelsea, Eden Hazard baru akan memulai debutnya bersama Real Madrid di Liga Champions 2020/21, lantaran cedera. Namun, pemain asal Belgia itu sudah kembali dan langsung memberi dampak signifikan.

Di laga Madrid kontra Huesca, Hazard memberi kontribusi nyata dengan mencatak satu gol dan satu assits. Kemampuannya dalam mengontrol bola jelas akan selalu bisa diandalkan untuk membuat peluang.

Marcelo Brozovic (Gelandang Tengah)

Marcelo Brozovic merayakan gol yang ia cetak bersama Inter Milan.

Delapan tahun bersama Inter Milan, Marcelo Brozovic mulai menjelma menjadi 'otak' setiap serangan maupun bertahan Inter Milan di lapangan hijau beberapa musim terakhir. Situs berita olahraga Sportskeeda bahkan menyebut Brozovic sebagai penerus permainan ala Frank Lampard.

Brozovic merupakan salah satu pemain paling 'serba guna' di Inter Milan. Kecepatannya membuat ia bisa selalu bisa membantu serangan, tapi juga bisa membantu lini belakang dalam situasi bertahan.

Luka Modric (Gelandang Tengah)

Selebrasi Luka Modric saat mencetak gol untuk Real Madrid.

Tua-tua keladi. Julukan itu sangat tepat untuk menggambarkan performa Luka Modrid bersama Real Madrid, yang tetap konsisten meski kini usianya sudah mencapai 35 tahun.

Musim 2020/21 ini, Modric masih tetap menjadi andalan Zidane dalam setiap pertandingan. Total sudah 9 kali ia tampil dengan catatan dua kali memaksa kiper lawan memungut bola dari gawang sendiri.

Achraf Hakimi (Sayap Kanan)

Laga kontra Madrid akan menjadi momen spesial bagi sosok Achraf Hakimi. Pasalnya, ini adalah kali pertama ia melawan tim yang 'menyia-nyiakan' bakatnya lantaran terus dipinjamkan hingga akhirnya dibeli oleh Inter Milan.

Sejauh ini , Hakimi yang baru berusia 21 tahun menjadi kunci serangan berbahaya Inter Milan sejak baru bergabung. Rata-rata ia mampu melakukan 1,5 shots per game, padahal baru bermain sebanyak empat kali.

Karim Benzema (Penyerang)

Pada awal kompetisi 2020/21, Karim Benzema mendapat kritikan karena belum memberi dampak signifikan bagi Madrid. Namun, perhalan tapi pasti penyerang asal Prancis itu mulai membuktikan kemampuannya sebagai veteran lini serang Los Blancos.

Dua gol berhasil ia sarangkang dalam laga kontra Huesca di LaLiga Spanyol beberapa waktu lalu. Dari pertandingan itu, ia kini menjadi top skor Madrid dan juga pemain yang paling banyak menciptakan peluang, yakni sebanyak 13 kali.

Romelu Lukaku (Penyerang)

Selebrasi gol Romelu Lukaku di laga Genoa vs Inter milan.

Agak susah untuk memilih siapa penyerang terbaik di Inter Milan antara Lautaro Martinez atau Romelu Lukaku. Pasalnya, keduanya merupakan mesin pencetak gol andalan Conte dalam beberapa musim terakhir.

Namun pada akhirnya di awal kompetisi 2020/21 ini, Lukaku sedikit unggul atar Martinez. Eks penyerang Manchester United itu sudah 7 gol dari hanya 6 penampilan. Sementara Martinez baru 3 gol dari 5 penampilan.

Real MadridLuka ModricEden HazardLiga ChampionsSergio RamosKarim BenzemaInter MilanThibaut CourtoisStefan de VrijRomelu LukakuDanilo D'AmbrosioAchraf HakimiSepak BolaBerita Liga Champions Eropa

Berita Terkini