Siap Ubah Taktik, Ini 3 Formasi Alternatif yang Bisa Dipakai Antonio Conte
INDOSPORT.COM - Berikut tiga formasi alternatif yang bisa digunakan Antonio Conte untuk Inter Milan, sebagai pengganti taktik tiga bek andalannya yang mulai monoton dan gagal memberikan kemenangan.
Inter Milan sendiri memang tampil kurang impresif dalam beberapa laga terakhir di semua ajang.
Teranyar, klub berjuluk La Beneamata ini hanya bisa bermain imbang saat bertandang ke markas Atalanta pada laga lanjutan pekan ketujuh Liga Italia 2020/21.
Dengan hasil tersebut, maka Inter Milan sejauh ini sudah tak pernah menang dalam empat laga terakhir, termasuk kekalahan dari Real Madrid di babak penyisihan grup Liga Champions serta ditahan imbang tim papan tengah Parma di ajang Liga Italia.
Berkaca pada buruknya penampilan Inter Milan awal musim ini, pelatih Antonio Conte pun berencana untuk merubah taktik 3-5-2 andalannya yang dianggap terlalu monoton.
"Ada situasi-situasi yang berkembang di lapangan. Pergerakan pelatih terbatas, pemainlah yang ada di lapangan dan mereka harus tahu bagaimana cara menyesuaikan diri pada situasi-situasi berbeda," ucap Conte dilansir laman Football Italia.
“Kami gagal menyadari bahwa terkadang taktik harus diubah dan kami harus melakukannya daripada melakukan hal yang sama terus-menerus," tambah mantan pelatih Juventus tersebut.
Berkaca pada komposisi skuad yang dimiliki Inter Milan saat ini, sejatinya ada tiga taktik alternative yang bisa dipakai Conte musim ini. Apa sajakah itu? Berikut ulasan lengkapnya.
4-4-2
Taktik pertama adalah 4-4-2 klasik yang mengandalkan kecepatan para winger.
Pada formasi ini, peran sentral dan poros permainan akan bertumpu pada sayap kiri dan kanan, yang mungkin bisa ditempati oleh Alexis Sanchez (kanan) dan Ivan Perisic (kiri).
Sementara dua ujung tombak masih akan ditempati duet Lukaku dan Lautaro Martinez.
Keunggulan dari taktik ini adalah mobilitas lebih baik di sisi sayap, selain pergerakan winger akan ada bantuan winback yang bakal melakukan overlap untuk melakukan umpan silang.
4-3-3
Berikutnya ada 4-3-3, taktik yang sempat digunakan Luciano Spalletti sebelum digantikan Conte pada 2019 lalu.
Dalam formasi ini, tiga ujung tombak di lini depan akan jadi trisula mematikan dan berpotensi mencetak gol kemenangan tim.
Tiga pemain yang cocok menempati posisi trisula lini depan tersebut adalah Lautaro Martinez (kiri), Romelu Lukaku (tengah) dan Alexis Sanchez yang bisa bergantian dengan Ivan Perisic di sisi kanan.
Keunggulan dalam taktik ini adalah, para pemain belakang tidak terlalu repot dalam membangun build up serangan.
Mereka bisa langsung memainkan counter attack lewat long ball ke lini depan, dan berharap bisa disambut Lukaku, Lautaro maupun Sanchez untuk segera dieksekusi.
4-2-3-1
Terakhir adalah 4-2-3-1, taktik diamond yang harus mengorbankan Lautaro Martinez lantaran di formasi ini hanya membutuhkan satu goal getter.
Posisi tersebut jelas jadi milik Lukaku yang punya postur tegap dan kemampuan menahan bola sangat baik.
Sementara tiga pemain di belakangnya bisa ditempati oleh Perisic, Eriksen dan Sanchez.
Kunci permainan jelas berada di ketiganya, sebab aliran bola dan alur serangan tergantung dari operan lini kedua.
Jika Eriksen lepaskan bola through pass ke tengah, maka Lukaku wajib mengeksekusi langsung saat berada di kotak penalti.
Namun jika dialirkan sedikit melebar, Sanchez ataupun Perisic dapat melakukan dua opsi, yakni melepaskan umpan silang ataupun solo run dan mencoba eksekusi langsung ke tiang jauh.