Adaptasi Mendekati Sempurna, Jose Mourinho Boleh Sombong di Tottenham
INDOSPORT.COM - Keberhasilan Tottenham Hotspur merangsek ke posisi kedua klasemen Liga Inggris tak terlepas dari berhasilnya adaptasi Jose Mourinho.
Liga Inggris 2020-2021 menghadirkan banyak kejutan. Kecuali Liverpool, tim-tim unggulan seperti Man City, Chelsea, dan Man United, mengawali musim dengan tersendat.
Siapa sangka, klub seperti Everton, Southampton, dan Aston Villa bisa bercokol di papan atas. Namun, tak ada yang lebih dahsyat dari Tottenham Hotspur.
Spurs di tangan Jose Mourinho pada Liga Inggris musim ini tampil garang. Meski sempat kalah dari Chelsea di laga perdana, mereka mampu bangkit dan kini sudah ada di posisi kedua klasemen dengan 17 poin hasil 5 menang, 2 seri, dan 1 kalah.
Spurs menjadi tim kedua tersubur setelah Chelsea dengan raihan 19 gol. Hebatnya lagi, sampai pekan kedelapan The Lilywhites bersama dengan Leicester, Wolves, City, dan Villa menjadi tim dengan angka kebobolan terkecil, yakni sembilan.
Dua penyerang andalan mereka, Son Heung-min dan Harry Kane, kini duduk di jajaran top skorer Liga Inggris. Son mencetak 8 gol, sementara Kane menguntit dengan 7 gol.
Kedahsyatan Spurs awal musim ini tak terlepas dari tangan dingin sang pelatih Jose Mourinho. Perlahan tapi pasti, Jose Mourinho berhasil menemukan formula terbaik untuk klub yang ditanganinya sejak musim lalu itu.
Bersama The Special One, Spurs dibawa menjadi klub yang komplet. Formasi 4-2-3-1 membuat Spurs menjadi klub yang ofensif sekaligus bagus dalam pertahanan.
Meski tak selalu menghasilkan peluang, namun mereka begitu dominan dalam penguasaan bola. Hal ini menunjukkan adanya kematangan di dalam tim yang diasuh Mourinho.
Pada musim ini, mereka beruntung memiliki trio Son Heung-min, Harry Kane, plus Gareth Bale di lini depan. Dengan didukung pemain termahal mereka, Ndombele di lini tengah, maka serangan Spurs terasa komplet.
Di belakang mereka, ada dua gelandang bertahan yang berposisi sebagai double pivot yakni Sissoko dan Hojbjerg. Sementara itu, kehadiran Reguilon yang mengisi posisi sayap kiri juga turut membantu mereka dalam menyerang.
Solidnya Tottenham Hotspur musim ini tak lepas dari keberhasilan Jose Mourinho dalam beradaptasi di timnya tersebut.
1. Adaptasi Sukses, Mourinho Boleh Sombong?
Seperti diketahui, Jose Mourinho melalui masa sulit di musim pertamanya bersama Tottenham Hotspur. Ia mulai melatih Spurs pada 21 November menggantikan Mauricio Pochettino yang meraih hasil buruk di London.
Spurs langsung tampil gacor dengan memenangi dua laga awal. Namun setelah itu, mereka tampil inkonsisten.
Skuad Spurs pun dinilai belum bisa memahami filosofi Mourinho. Namun, menjelang akhir musim, perbaikan mulai terjadi.
Spurs tak terkalahkan di enam laga terakhirnya di Liga Inggris musim lalu dengan merah empat menang dan dua imbang. Sayang, hasil ini sudah agak terlambat sehingga mereka gagal finis enam besar.
Namun begitu, menjelang musim baru ini, performa tersebut mulai bisa dijaga dan dipertahankan oleh mourinho. Formasi 4-2-3-1 pada musim lalu tak selalu dipakai, kini menjadi formasi standar Spurs di semua laga.
Hasilnya pun mulai bisa terlihat. Publik sepak bola kini mulai memercayai bahwa keputusan Mourinho membesut Tottenham bisa jadi adalah tepat karena The Special One berpotensi membawa The Lilywhites sebagai juara.
Anggapan ini mungkin terlalu dini karena kompetisi masih berlangsung delapan pekan. Akan tetapi, tak ada salahnya bagi seorang Jose Mourinho untuk bersombong. Sebab, pekerjaan yang dilakukannya di Spurs memang luar biasa.
Walau begitu, dalam wawancara teranyarnya, ia tak mau terlalu jemawa. Ia sadar Liga Inggris berbeda dari liga lainnya. Untuk kali ini, Mourinho ingin menatapnya dengan hati-hati.
"Liga Primer adalah yang tersulit, karena di Liga Primer, Anda bisa menjalani musim yang baik, bisa mendapatkan banyak poin, namun pada akhirnya... Liverpool, Man City, Chelsea, Man United, Leicester, Arsenal [yang juara]."
"Jadi Anda bisa menjalani musim yang bagus dan tidak menjadi juara. Jadi apa yang bisa kami lakukan? Kami menjalani pertandingan demi pertandingan. Kami mencoba untuk menang, kami tidak peduli dengan yang lain." ujarnya.
Menarik untuk menyaksikan bagaimana perjuangan Spurs di Liga Inggris musim ini. Mampukah mereka merusak dominasi Liverpool, Man City, dan Chelsea, atau malah kembali terpuruk di luar enam besar seperti musim lalu.