Donald Trump yang Sukses Bikin Keuangan Man United Kocar-kacir
INDOSPORT.COM - Donald Trump masih menjadi bahan perbincangan hangat usai kekalahannya atas Joe Biden di Pemilihan Presiden Amerika Serikat. Trump ternyata juga pernah punya sejarah membuat keuangan klub Raksasa Inggris, Manchester United, kocar-kacir karena kiprahnya di dunia politik.
Pada 2018 silam, Donald Trump memberikan efek negatif untuk Manchester United karena kepemipinannya sebagai Presiden Amerika Serikat. Kala itu Setan Merah mengumumkan hasil keuangannya untuk 12 bulan yang berakhir pada 30 Juni 2018.
Hasilnya mengejutkan karena menunjukkan beban pajak United untuk tahun tersebut mencapai 63,4 juta poundsterling atau setara Rp1,1 triliun lebih, dibandingkan tahun 2017 yang hanya 17,3 juta poundsterling atau Rp320 miliar.
Melonjak berkali lipatnya pajak Setan Merah saat itu dikaitkan erat dengan kebijakan reformasi pajak Amerika Serikat yang diterapkan Trump pada Desember 2017.
Hal tersebut membuat laba operasi Manchester United turun dari 80,8 juta poundsterling atau setara 1,4 triliun selama 12 bulan sebelumnya menjadi 44,1 juta atau setara Rp816 miliar jika dikonversi saat ini.
Saat itu Manchester United masih ditangani oleh Jose Mourinho dan Wakil Eksekutif Setan Merah, Ed Woodward, masih menjanjikan bakal mendukung penuh semua program The Special One.
Meski kenyataannya dia memveto semua target pemain yang telah dibidik Mourinho.
"Semua orang di klub bekerja tanpa lelah untuk menambah trofi Manchester United menjadi 66 dan 25 trofi milik Jose," kata Woodward. "Itulah yang dituntut oleh penggemar dan sejarah kami.
"Kami berkomitmen pada filosofi kami untuk memadukan lulusan akademi terbaik dengan pemain kelas dunia dan bangga bahwa, sekali lagi, musim lalu kami memberikan menit bermain lebih banyak untuk lulusan akademi di lapangan daripada klub Liga Premier lainnya."
"Ekspektasi pendapatan kami yang meningkat untuk tahun ini menunjukkan kinerja keuangan jangka panjang yang kuat dan berkelanjutan yang menopang semua yang kami lakukan dan memungkinkan kami bersaing untuk mendapatkan talenta terbaik di pasar transfer yang semakin kompetitif. "
Berbicara kepada investor selama conference call triwulanannya, Woodward menambahkan: "Di lapangan, jelas penting bagi kami untuk terus mendorong bisnis ke depan, memberi kami kekuatan finansial untuk bersaing dalam pasar transfer yang sangat kompetitif.
"Hal ini memungkinkan kami untuk terus memadukan bakat yang dibeli kelas dunia dengan pengembangan berkelanjutan dari lulusan akademi terbaik kami. Akademi kami terus menjadi sumber kebanggaan besar dalam memberikan bakat kepada tim utama."
1. Benarkah Kerugian MU karena Donald Trump?
Kebijakan Donald Trump memotong tarif pajak perusahaan AS dari 35 persen menjadi 21 persen pada bulan terakhir 2017 memang memaksa United yang terdaftar di Bursa Efek New York melakukan penghapusan non-tunai sebesar 48,8 juta poundtseling atau setara Rp900 miliar.
Meskipun demikian, laporan tersebut ternyata sebagian besar sangat positif untuk United, seperti yang diharapkan. Pendapatan yang diproyeksikan untuk 2018 telah disesuaikan menjadi 585 juta poundsterlung, 10 juta pounds lebih banyak dari angka yang diperkirakan.
Juga terungkap bahwa gaji yang dibayarkan kepada staf merupakan setengah dari biaya klub, naik 9,4 persen menjadi 69,6 juta poundsterling atau setara Rp1,2 triliun.
Kenaikan gaji sebagian terjadi usai Setan Merah kembali ke Liga Champions dan membuat mereka mendapatkan lebih banyak pendapatan dari hak siar TV.
Faktanya, pendapatan penyiaran naik secara keseluruhan sebesar 61,6 juta poundsterling yang mana meningkat 17% persen dari tahun sebelumnya.
Manchester United sendiri tercatat mulai masuk ke bursa efek Amerika Serikat pada 2012 silam. Raksasa Liga Inggris itu mencatatkan saham di Bursa Efek New York (NYSE).
Penjualan saham kepada publik Setan Merah tetap mempertahankan kepemilikan saham pengendali milik keluarga Glazer yang kontroversial.