Wajar Jika Banyak yang Meminta Ole Gunnar Solskjaer Mundur dari Manchester United
INDOSPORT.COM - Dengan serangkaian hasil negatif yang diraih awal musim ini, mantan asisten pelatih Manchester United menganggap desakan mundur Ole Gunnar Solskjaer dari Old Trafford adalah hal yang wajar. Kenapa?
Manchester United sendiri memang tampil kurang maksimal di musim 20/21, terutama pada beberapa pertandingan terakhir yang gagal meraih kemenangan meski melawan tim papan tengah.
Sebelum kemenangan 1-3 kontra Everton di pekan kedelapan Liga Inggris hari Sabtu (07/11/20) lalu, Manchester United telah lebih dulu menelan dua kekalahan beruntun, yakni saat berjumpa Arsenal (1-0) serta Istanbul Basaksehir (2-1) di penyisihan grup Liga Champions 20/21.
Bahkan jauh sebelum itu, The Red Devils sempat dipermalukan Tottenham dengan skor telak 1-6, di laga kandang pekan keempat Liga Inggris, serta kalah tipis dari Aston Villa di awal musim.
Buruknya pencapaian Manchester United pun membuat desakan mundur Ole Gunnar Solskjaer sebagai pelatih terus menyeruak, terutama pasca kekalahan beruntun yang mereka rasakan pekan lalu.
Menanggapi hal ini, mantan asisten pelatih The Red Devils era Sir Alex Ferguson yakni Steve McClaren memaklumi apa yang sedang dirasakan Ole Gunnar Solskjaer saat ini.
Menurutnya, desakan pemecatan Ole terjadi lantaran Manchester United adalah tim besar, dan para penggemar selalu menuntut kemenangan bagi siapapun pelatih yang menangani tim ini.
"Saya rasa dia sudah mengalami ini sejak hari pertama dia datang. Dia mengalami periode bulan madu dan mendapatkan kontrak permanen, dan mereka mengalami periode negatif.
Dia mengalaminya musim lalu, dua atau tiga kali, ketika ada desakan untuk memecat Ole," ujar McClaren dinukil talkSPORT.
“Itu pasti akan sampai pada Anda. Itu hanya rasa frustrasi belaka dan Anda tidak bisa berbuat apa-apa," tambahnya.
Sementara itu, dengan catatan minor yang diraih Manchester tersebut, membuat Paul Pogba dan kolega masih tertahan di peringkat 14 dengan raihan 10 angka, berjarak enam poin dari Southampton yang berada di urutan keempat atau batas akhir zona Liga Champions.