x

6 Pelatih yang Pernah Rasakan Treble Winner Eropa: Ferguson Pertama

Rabu, 11 November 2020 10:19 WIB
Editor: Ivan Reinhard Manurung
Dalam sejarahnya, hanya ada segelintir pelatih klub-klub di Eropa yang mampu mencetak prestasi meraih tiga gelar juara sekaligus (treble winner).

INDOSPORT.COM - Dalam sejarahnya, hanya ada segelintir pelatih klub-klub sepak bola di Eropa yang mampu mencetak prestasi meraih tiga gelar juara sekaligus (treble winner).

Tidak bisa dipungkiri, sepak bola adalah salah satu olahraga yang paling digandrungi di muka bumi. Berbagai kompetisi, klub, dan bintang-bintang lapangan hijau yang gemilang saat pertandingan menjadikan dunia si kulit bundar selalu menarik minat banyak orang.

Eropa sendiri menjadi salah satu kawasan yang perkembangan sepak bolanya sangat pesat. Bersaing dengan Amerika Latin, negara-negara Eropa juga rutin 'menelurkan' banyak talenta-talenta yang gemilang.

Baca Juga
Baca Juga

Selain pemain, kompetisi sepak bola Eropa juga turut menghadirkan banyak nama-nama pelatih hebat. Seperti namanya, pelatih sendiri memiliki tugas untuk melatih para pemainnya agar bisa tampil sempurna di lapangan dan mempersembahkan kemenangan.

Dalam prakteknya, banyak pelatih yang kerap gagal membawa timnya meraih gelar juara. Namun, tetap ada juga yang mampu mendulang banyak trofi juara, bahka di antaranya ada yang pernah merasakan tiga gelar juara secara bersamaan dalam satu musim.

Istilah meraih tiga gelar juara sekaligus dalam semusim itu dikenal dengan nama Treble Winner. Tiga gelar juara itu sendiri bukan kompetisi sembarangan, melainkan kompetisi tertinggi di negara klub tersebut dan kompetisi antar klub Eropa.

Tiga kompetisi tersebut adalah liga domestik (kasta tertinggi), piala domestik, dan juga Liga Champions. Padatnya jadwal ketiga kompetisi itu pun membuat klub, pelatih, dan pemain harus memutar otak untuk bisa konsisten meraih kemenangan.

Sepanjang perjalanan, tercatat hanya ada enam pelatih saja yang mampu membawa timnya merasakan nikmatnya treble winner. Siapa saja mereka? Berikut redaksi berita olahraga INDOSPORT sajikan pembahasannya:

1. Sir Alex Ferguson

Rasanya tak perlu dipertanyakan lagi bila banyak pihak yang menyebut Sir Alex Ferguson adalah pelatih terbaik yang pernah mengasuh Manchester United.

Berkat tangan dinginnya, Manchester United yang sebelumnya kerap diremehkan dan kalah saing dengan Liverpool, perlahan tapi pasti menjelma menjadi raksasa Liga Inggris dengan segudang trofi juara.

Salah satu prestasi Alex Ferguson yang tak akan pernah terlupakan bersama Setan Merah adalah ketika mengakhiri kompetisi musim 1998/99. Saat itu, pria kelahiran 31 Desember 1941 tersebut menjadi pelatih pertama yang meraih treble, sejak European Cup diganti namanya menjadi Liga Champions.

Dalam ajang Liga Inggris, Manchester United menguasai puncak klasemen, unggul satu poin dari Arsenal. Sementara di Piala FA, David Beckham dkk sukses menundukkan Newcaste United di partai final dengan skor 2-0.

Berlanjut ke ajang Liga Champions, meski sempat tertinggal 0-1 dari Bayern Munchen di babak final, namun Paul Sheringham dan Ole Gunnar Solskjaer berhasil mempersembahkan gol yang membuat Manchester United meraih trofi juara, prestasi terbaik Alex Ferguson sebagai pelatih.

2. Pep Guardiola

Pep Guardiola ketika berhasil memberikan gelar juara La Liga di tahun pertamanya bersama Barcelona.

Menjadi pelatih klub sekelas Barcelona di usia yang relatih muda (38 tahun), sempat membuat banyak pihak meragukan hasil yang akan dicapai oleh Pep Guardiola. Terlebih ia menggantikan Frank Rijkaard yang mempersembahkan lima gelar juara bagi Blaugrana.

Seolah ingin membungkam keraguan tersebut, Guardiola langsung menggila bersama Barcelona di musim debutnya sebagai pelatih dengan torehan treble winner di musim 2008/09.

Pada awalya, Barcelona lebih dulu meraih gelar juara di ajang Copa del Rey dengan kemenangan 4-1 atas Atheletic Bilbao dalam babak final. Kemudian mereka kokoh di puncak klasemen LaLiga dengan 87 poin, mengungguli rivalnya, Real Madrid yang hanya punya 78 poin.

Baca Juga
Baca Juga

Pertandingan menegangkan pun datang bagi Guardiola saat melakoni final Liga Champions, menghadapi Sir Alex Ferguson yang memimpin Manchester United. Terlepas dari pengalamannya yang masih minim, Guardiola mengejutkan dunia dalam laga itu dengan menang 2-0.

Setelah prestasi treble tersebut, Guardiola masih sempat membawa Barcelona meraih gelar juara Liga Champions 2010/11, lagi-lagi dengan kembali mengalahkan Manchester United yang masih dibesut Alex Ferguson.


1. 3. Jose Mourinho

Jose Mourinho saat membawa Inter Milan meraih gelar juara Liga Champions.

The Special One, itulah julukan yang selalu disematkan bagi pelatih asal Portugal, Jose Mourinho sejak resmi bergabung dengan Chelsea. Ia merasa julukan itu pantas ia sandang setelah berhasil membuat kejutan membawa Porto menjuarai Liga Champions 2003/04.

Ya, terlepas dari status sebagia kuda hitam, Porto dalam kompetisi itu sempat membuat keajaiban dengan unggul agregat 3-2 atas Manchester United di babak 16 besar. Kemudian, keajaiban lanjutan terjadi setelah mereka menang telak 3-0 atas AS Monaco di babak final.

Terlepas dari catatan pernah berhasil membawa Porto menjuarai Liga Champions, prestasi tertinggi Mourinho dalam karier sepak bolanya terjadi kala ia menukangi Inter Milan. Tiga gelar juara sekaligus alias treble winner sukse Mourinho persembahkan bersama Nerazzurri.

Mengasuh Inter yang saat itu diperkuat Maicon, Julio Cesar, Samuel Eto'o, Wesley Sneijder, Mourinho mampu merajai klasemen Serie A Italia 2009/10 dengan catatan 82 poin. Mou juga menjadi aktor di balik kemenangan 1-0 Inter atas Roma di final Coppa Italia 2009/10.

Puncak kegembiraan Mourinho pun terjadi pada 22 Mei 2010. Menghadapi Bayern Munchen yang diasuh mentornya, Louis van Gaal, Inter berhasil memenangkan final Liga Champions 2009/10 dengan skor 2-0.

4. Jupp Heynckes

Jupp Heynckes dengan empat gelar yang ia persembahkan di musim terakhirnya melatih Munchen.

Sepanjang sejarah berdirinya klub, Bayern Munchen pernah berhasil dua kali meraih prestasi treble winner. Sosok yang berperan penting dalam prestasi pertama treble winner sendiri tak lain adalah pelatih legendaris mereka, Jupp Heynckes pada musim 2012/13.

Pada musim tersebut, Jupp Heynckes sebenarnya sudah dalam kondisi dipastikan terdepak, setelah Bayern Munchen mengumumkan telah mencapai kata sepakat dengan Pep Guardiola. Sadar pasti tersingkir, Heynckes pun mencoba tegar dengan terus membawa Bayern di jalur kemenangan.

Tidak tanggung-tanggung, dalam ajang Bundesliga, Heynckes membawa Munchen meraih 91 poin, unggul atas Borussia Dortmund yang hanya 66 poin untuk mengklaim gelar juara Bundesliga.

Tidak berhenti sampai situ, pada 25 Mei 2013, berhadapan dengan Dortmund, Munchen sukses menang 2-1 dalam partai final Liga Champions. Sebelum itu sendiri, Heynckes sempat membawa kejutan dengan melibas Barcelona dengan agregat 7-0.

Terakhir, sebagai bentuk perpisahannya dengan Munchen, Heynckes mempersembahkan trofi juara DFB Pokal, setelah menang 3-2 atas VfB Stuttgart.

5. Luis Henrique

Mantan pelatih Barcelona, Luis Enrique.

Pep Guardiola bukan satu-satunya pelatih yang berhasil memberikan catatan manis treble winner saat mengasuh Barcelona. Pasalnya masih ada nama Luis Henrique yang juga pernah mencatatkan tiga gelar juara dalam semusim bersama Blaugrana.

Sempat diragukan karena sempat punya 'darah' Real Madrid, Luis Enrique langsung menggila di musim 2014/15, debutnya sejak direkrut dari Celta Vigo. Dibantu dengan Lionel Messi, Luis Suarez, dan Neymar, Barcelona di bawah besutan Enrique menjadi mimpi buruk lawan-lawannya.

30 kemenangan dan empat kali imbang di ajang LaLiga membuat Barcelona yang diasuh Enrique sukses meraih gelar juara LaLiga Spanyol. Kebahagiaan mereka pun semakin bertambah usai mengalahkan Athletic Bilbao di final Copa del Rey.

Gemilang di kompetisi domestik, Barcelona juga tak kalah menggila dalam pentas Liga Champions. Berhadapan dengan raksasa Serie A Liga Italia, Juventus, pasukan Luis Enrique sukses meraih kemenangan 3-1.

Meski berhasil meraih prestasi treble winner, kebersamaan Enrique dan Barcelona hanya bertahan sampai 2017. Ia pun kini mendapat kepercayaan menjadi pelatih Timnas Spanyol.

6. Hans-Dieter Flick

Pelatih Bayern Munchen, Hansi Flick, mengangkat trofi Liga Champions.

Menjadi pelatih pengganti di saat kompetisi masih berlangsung bukanlah pekerjaan mudah. Alih-alih meraih troji juara, kebanyakan pelatih pengganti tengah kompetisi biasanya hanya diharapkan tidak degradasi atau meraih hasil memalukan.

Namun, hal berbeda justru ditunjukkan oleh Hans-Dieter Flick, yang diangkat dari asisten menjadi pelatih utama pasca mundurnya Niko Kovac dari bangku juru taktik Bayern Munchen pada musim 2019/20.

Bukan hanya membawa Bayern bangkit, pada akhirnya Flick yang pernah menjadi gelandang The Bavarian berhasil mempersembahkan tiga gelar juara sekaligus di akhir kompetisi musim 2019/20.

Berselisih 13 poin atas Dortmund di tabel klasemen menjadi prestasi pertama Flick bersama Munchen dengan menjuarai Bundesliga. Selanjutnya pada 4 Juli 2020, kemenangan 4-2 atas Bayer Leverkusen di final DFB Pokal pun membuat Flick menambah persembahan gelar juara.

Petulangan Flick paling berkesan sendiri hadir dalam ajang Liga Champions. Sempat melibas Barcelona dengan skor telak 8-2 di perempatfinal, Flick pada akhirnya berhasil membawa Bayern Munchen juara usai menang tipis 1-0 atas Paris Saint-Germain.

Manchester UnitedBarcelonaJose MourinhoBayern MunchenSir Alex FergusonInter MilanPep GuardiolaLuis EnriqueJupp HeynckesBola InternasionalTRIVIASepak BolaHans-Dieter Flick

Berita Terkini