Jarang Ditemui, Pemain Langka Bermartabat Seperti Juan Mata
INDOSPORT.COM - Pemain Manchester United, Juan Mata, mungkin seorang bintang lapangan hijau yang unik dan langka.
Ia mendapat banyak sanjungan dan pujian dari para pandit sepak bola yang menyebutnya sebagai salah satu gelandang serang terbaik di dunia. Meski unggul di area tengah lapangan, ia juga bisa bermain sebagai winger.
Juan Mata lahir di Burgos, Spanyol, pada 28 April 1988, ia mengawali karier sepak bola mudanya bersama Real Oviedo lalu ke akademi Real Madrid, La Fabrica.
Ia kemudian mendapat kesempatan masuk ke Real Madrid Castilla pada tahun 2006 sebelum hengkang ke Valencia, klub di mana namanya mulai dikenal publik berkat perannya yang penting di lini tengah mereka.
Kepindahan Mata ke Chelsea pada 2011 membuka lembaran baru bagi sang pemain yang harus meninggalkan kampung halamannya di Spanyol. Dua musim pertamanya bersama The Blues pun bisa dibilang cukup lumayan.
Pemain bernama lengkap Juan Manuel Mata García tersebut menorehkan 18 gol dan 25 assist di ajang Liga Inggris. Syukurlah, ia bisa beradaptasi dengan baik di habitat barunya.
Baru pada 2014 ia merapat ke Manchester United setelah dilepas oleh Jose Mourinho. Ternyata, masa-masanya bersama The Red Devils juga tidak kalah gemilangnya.
Sampai saat ini, ia menyandang status sebagai salah satu pemain Manchester United yang paling dikenal publik. Bertubuh mungil, Mata bisa dibilang ‘payah’ untuk urusan kontak fisik, duel udara, dan sundul-menyundul.
Akan tetapi, ia bisa menutup kekurangannya tersebut dengan skill-skill yang dimilikinya, yakni kontrol, kreativitas, dan visi yang apik dan bisa menjadi second striker jika dibutuhkan.
Jika berbicara soal kemampuan memainkan bola, tentu ada banyak yang lebih hebat dan jago ketimbang Mata. Hanya saja, salah satu hal paling jelas yang membedakan dirinya dengan pemain lain adalah sifat dan kepribadiannya.
Seorang Juan Mata memang hanya manusia biasa yang punya ego, namun tersembunyi entah di bagian sebelah mana hatinya. Murah senyum, ia juga sosok baik hati di luar lapangan.
1. Juan Mata, Humas untuk Dirinya Sendiri
Jika melihat Juan Mata, nampak wajahnya yang ramah dan sangat tipikal pria Spanyol pada umumnya. Namun di balik semua itu, ia terlihat sederhana dan penuh dengan romantika.
Mungkin pembawaan dan sifat itulah yang membuat dirinya berbeda dengan rekan-rekannya yang lain di dunia sepak bola. Ia bahkan punya blog pribadi yang ia tulis sendiri.
Bukan sekadar ikut tren atau angin-anginan, blog yang ia kelola tersebut dipelihara dengan baik dan diisi tulisan-tulisan yang merupakan buah pikiran dan terkadang curahan hatinya.
Bukan hanya itu, ia bahkan menyempatkan diri untuk sekadar say hello atau menyapa pembacanya dengan ocehan-ocehan ringan atau tulisan-tulisan pendek. Juan Mata, seorang pemain yang penuh konsistensi.
Dari tulisan-tulisannya, publik bisa melihat bahwa Mata bukan hanya berbakat dalam mengungkapkan sudut pandang pribadinya, tetapi juga begitu sederhana, seolah tidak peduli dengan keglamoran di luar sana.
Sejauh ini, Mata sepertinya berbakat menjadi humas untuk dirinya sendiri, setidaknya sampai tahun lalu ketika ia masih rajin menulis kisah-kisahnya di blog. Meski sudah lama tidak menulis, ia masih mengurus situs pribadinya dengan baik.
Salah satu contoh lain yang menunjukkan Mata sudah ahli soal public relation adalah kemampuannya menghadapi media. Ia terbilang cukup jarang melontarkan pernyataan-pernyataan frontal dan kontroversial.
Istilahnya mungkin, ia adalah seorang pesepak bola yang sopan dan penuh manner. Lihat saja sikapnya yang bak malaikat meski telah menjadi korban Jose Mourinho di Manchester United.
Saat di Chelsea, hubungan pemain dan pelatih ini sempat dianggap renggang bagi sebagian pihak. Pertanyaan pun mulai muncul ketika keduanya reuni di Manchester United.
Mourinho pernah memasukkan Mata saat laga Community Shield dan menariknya keluar 30 menit kemudian. Peristiwa ini tentu cukup untuk jadi bahan gunjingan atau camilan publik, namun Mata justru bergeming.
“Saya belum pernah memenangkan trofi ini di Wembley, jadi saya akan mendainya di daftar saya,” demikian tulisnya dengan polos.
Seolah menambah citra good boy yang sudah melekat pada dirinya, Juan Mata pun membuat publik semakin terpukau dengan trofi Queen Sofia yang diraihnya di ajang National Sports Awards pada awal tahun 2019.
Penghargaan ini diberikan kepada orang atau entitas yang telah menunjukkan sikap terhormat atau fair play - pas dengan imej seorang Juan Mata, kan?