Mason Greenwood Butuh Uluran Tangan, Bukan Caci Maki
INDOSPORT.COM - Pemain muda Manchester United, Mason Greenwood, sudah mengalami banyak hal dalam kariernya meski masih berusia 19 tahun.
Seperti diketahui, beberapa waktu lalu Greenwood sudah mencicipi pahitnya skandal yang memang bukan barang baru bagi figur publik. Semakin tinggi pohon, semakin kencang pula anginnya.
Apalagi dengan usianya yang masih 19 tahun, Greenwood tengah berada dalam fase rawan 'bencana kehidupan'. Sudah terbukti, ketika ia dipulangkan lebih cepat dari UEFA Nations League bulan September lalu karena skandal wanita.
Untuk diingat kembali, seorang gadis Islandia bernama Nadia Sif Lindal Gunnarsdottir, dan sepupunya tertangkap berada di kamar hotel bersama Greenwood dan Phil Foden.
Baik Greenwood dan Foden sendiri sudah mengakui kesalahannya dan meminta maaf kepada publik. Meski demikian, mereka tidak bisa menghindari konsekuensi yang harus ditanggung akibat perbuatannya.
Tidak lama setelah kejadian tersebut, Greenwood malah kembali jadi buah bibir karena sebuah video yang kemudian viral. Pasalnya, ia terlihat menghirup nitrous oxide alias 'gas tertawa' yang ia masukkan ke dalam balon.
Lagi-lagi, ia harus menghadapi publik sebagai bentuk tanggung jawabnya sebagai seorang tokoh terkenal. Walaupun menyebut video yang bersangkutan sudah cukup lawas, Greenwood tetap meminta orang-orang tidak meniru aksinya.
Menghadapi skandal di usia muda jelas bukan hal mudah bagi siapa saja, apalagi bagi Greenwood yang baik nama maupun wajahnya dikenal banyak orang.
Setiap seseorang membuat kesalahan, pasti ada imbas yang harus ia tanggung. Caci maki adalah cara paling mudah untuk mengkritik Greenwood, tapi banyak orang tidak sadar bahwa kritik seharusnya bersifat membangun.
Hanya saja, memang jauh lebih mudah untuk melihat kekurangan lalu melontarkan ujaran yang tidak sedap didengar telinga. Apa yang menimpa Mason Greenwood ini pun sempat membuat pelatihnya di Manchester United merasa cemas.
1. Mason Greenwood Butuh Bimbingan
Ole Gunnar Solskjaer menyoroti bagaimana Mason Greenwood telah melalui banyak hal, mulai dari minimnya waktu istirahat saat akhir musim 2019-2020 sampai keharusannya menghadapi publik.
“Dia membutuhkan istirahat baik secara mental dan fisik setelah musim selesai. Akan tetapi yang terjadi adalah, pertama, dia dipanggil (Timnas) dan kedua, dia harus berhadapan dengan pers,
“Dia perlu mendapat bimbingan,” kata Solskjaer seperti yang pernah diberitakan laman ESPN bulan September 2020.
Pujian dan kritik memang hal lumrah dalam kehidupan para pesepak bola. Akan tetapi, jangan sampai menjadikannya alasan untuk ‘menyerang’ Greenwood hanya karena ia pemain muda yang sedang naik daun.
Musim lalu, pemain kelahiran 1 Oktober 2001 ini telah menorehkan 10 gol dari 31 penampilannya di Liga Inggris. Sementara itu musim ini, dari lima penampilan ia belum membubuhkan namanya sekali pun di papan skor.
Akan tetapi perlu diingat bahwa Greenwood adalah pemain yang masih butuh berkembang. Mungkin ini salah satu alasan Manchester United ingin mendatangkan Jadon Sancho, yang meski sepantaran namun punya pengalaman yang lebih banyak.
Seperti kata Solskjaer, Greenwood masih sangat muda dan membutuhkan bimbingan, bukannya caci maki atau kritik berlebihan yang mungkin bisa menjatuhkan mentalnya.
Beruntung, Greenwood memiliki pelatih seperti Solskjaer di Manchester United, yang mewarisi prinsip Sir Alex Ferguson soal menangani pemain - dilindungi di depan publik, masalahnya tetap diusut secara tertutup.
Menurut psikiater bernama dr Asad Raffi, suasana hati buruk, kekecewaan, kecerobohan, kurangnya fokus, penggunaan obat resep sembarangan, game, judi, dan media sosial adalah isu yang paling banyak ia temui saat menangani para pemain muda.
Seperti diberitakan laman GQ Magazine, dr Asad Raffi merupakan konsultan psikiater di Sanctum Healthcare, yang berbasis di dekat Manchester. Klub-klub Liga Inggris adalah beberapa kliennya.
Ia pun turut angkat bicara soal Mason Greenwood, yang menurutnya bisa jatuh ke jurang kehancuran karena dirinya sendiri jika tidak berhati-hati. Pasalnya, pemain muda seperti Greenwood punya hasrat besar untuk sukses.
Mengejar kesuksesan berarti harus siap dengan segala potensi kegagalan yang menanti di depan mata, sehingga pemain harus tahu betul cara mengatasinya.
Menurutnya, hal yang bisa dilakukan Manchester United saat ini adalah membantu Greenwood dengan baik, termasuk menciptakan atmosfer yang menyenangkan saat latihan dan memberi waktu luang yang yang cukup.