Jatidiri Belum Jadi, Snex Ternyata Sudah Siapkan Koreo untuk PSIS
INDOSPORT.COM - Salah satu organisasi suporter pecinta PSIS, Semarang Extreme atau sering disebut Snex mengaku sudah rindu mendukung tim kebanggaannya di Stadion Jatidiri, Kota Semarang.
Pasalnya semenjak Stadion Jatidiri tidak bisa digunakan pada tahun 2017 karena direnovasi, PSIS belum kembali bermain di stadion milik Pemerintah Provinsi Jawa Tengah tersebut hingga saat ini.
Dengan kondisi tersebut, Snex yang selama ini setia mendukung PSIS hanya bisa menyaksikan dari tribun timur Stadion Moch Soebroto, Magelang yang merupakan markas sementara Laskar Mahesa Jenar di kompetisi Liga 1.
Menurut Edy Purwanto selaku ketua umum Snex, organisasinya sebetulnya sudah tak sabar menggunakan tribun utara Stadion Jatidiri yang bisa dibilang sebagai rumah mereka selama ini.
Bahkan ia menyebut bahwa Snex sudah menyiapkan beberapa koreo apabila PSIS kembali bermarkas di Stadion Jatidiri.
âKami sudah sangat rindu mendukung PSIS di Jatidiri. Itu merupakan rumah kita yang sesungguhnya. Kami pun sebetulnya sudah menyiapkan beberapa koreo apabila PSIS kembali bermain di Jatidiri,â tutur Edy Purwanto.
Tak hanya Edy Purwanto, salah satu pentolan Snex Donny Kurniawan juga mengatakan hal serupa. Pria yang kerapa disapa Bung Boys ini mengatakan bahwa rumah asli Snex adalah tribun utara Stadion Jatidiri. Selama di Magelang, Snex menggunakan tribun timur karena Stadion Moch Soebroto tidak punya tribun utara.
âTempat kami, power kami sesungguhnya itu ada di tribun utara. Kalau di Magelang kan kami pakainya tribun timur. Jadi kami sudah rindu banget mendukung PSIS di tribun utara Jatidiri,â ujar Bung Boys.
Pada salah satu pertandingan PSIS di Liga 1 2019, Snex sebetulnya sudah pernah membentangkan koreo yang bertuliskan â2020 back to Jatidiriâ. Namun sayangnya keingingan organisasi yang berdiri di tahun 2005 ini harus pupus karena kompetisi di tahun 2020 tidak berjalan.
Selain itu, pembangunan Stadion Jatidiri yang seharusnya rampung di tahun 2020 juga nampaknya bakal mundur karena anggaran untuk renovasi stadion tersebut terkena rasionalisasi anggaran oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.