Dulunya Striker, Caoimhin Kelleher kok Bisa Jadi Kiper Liverpool?
INDOSPORT.COM - Kiper ketiga Liverpool, Caoimhin Kelleher, belum lama ini jadi buah bibir usai tampil apik saat timnya melawan Ajax Amsterdam di Liga Champions, Rabu (2/12/20).
Pertandingan dua raksasa Eropa tersebut berakhir dengan kemenangan tipis The Reds berkat gol tunggal Curtis Jones pada menit ke-58. Skuat Jurgen Klopp pun semakin memantapkan diri di puncak klasemen Grup D dengan 12 poin.
Dalam kemenangan Liverpool atas Ajax, penampilan Caoimhin Kelleher memang sempat menyita perhatian. Bagaimana tidak, selama ini ia terbilang cukup jarang tampil di lapangan.
Akan tetapi, Klopp memberi kepercayaan besar kepada pemainnya itu untuk menggantikan posisi Alisson Becker yang kembali cedera. Ya, dia ‘melompati’ Adrian yang merupakan kiper kedua Liverpool.
Meski demikian, Kelleher tetap mendapat dukungan dari Adrian. Ia pun sangat berterima kasih atas pengertian yang ditunjukkan rekan setimnya tersebut.
“Adrian sangat mendukung, dia mendukung saya seratus persen apa pun yang terjadi. Dia benar-benar baik bisa mengatakan hal ini,” ucap Kelleher, seperti diwartakan laman Liverpool Echo.
Ketika banyak orang mulai mempertanyakan akan seperti apa nasib Adrian setelah ini, sejumlah pertanyaan juga muncul terkait sosok Caoimhin Kelleher. Siapa dia sebenarnya?
Usut punya usut, pemain kelahiran 23 November 1998 ini pernah bermain sebagai striker sebelum banting setir jadi kiper. Ia lahir di Irlandia dan mengawali karier di sebuah klub nonprofesional bernama Ringmahon Rangers.
Saat itulah masa-masa Kelleher sebagai penjaga gawang dimulai. Suatu hari, Ringmahon Rangers yang berkompetisi di Cork Schoolboys League U-14 Premier Division tengah menghadapi ancaman degradasi.
Pada saat yang bersamaan pula, mereka dihadapkan dengan masalah pelik lantaran sang kiper pertama memutuskan mundur begitu saja. Manajer Ringmahon Rangers waktu itu, Eddie Harington, jadi pusing tujuh keliling.
Memang, setiap masalah pasti ada solusinya, namun siapa sangka jalan keluar yang ada di hadapan Harrington ternyata nyaris di luar nalar. Ya, apalagi kalau bukan menempatkan Caoimhin Kelleher di pos penjaga gawang.
1. Awal Kisah Caoimhin Kelleher Jadi Kiper
Eddie Harrington mendapat telepon dari ayah Caoimhin Kelleher, Ray, yang mengusulkan agar putranya menjadi kiper pengganti. Hal tersebut jelas membuat sang manajer mengernyitkan dahi.
“Kami tentu berpikir, mengapa harus memasang salah satu pemain outfield terbaik kami di depan gawang? Dia itu mencetak dua puluh sampai tiga puluh gol semusim,” kata Harrington, seperti diwartakan laman Echo Live Ireland.
Namun Harrington pada akhirnya berusaha mempertimbangkan opsi ‘nyeleneh’ tersebut dengan staf pelatih yang lain. Mereka pun bertanya-tanya apakah tim sanggup bertahan tanpa salah satu pemain outfield terbaiknya.
Caoimhin Kelleher sejatinya tidak asing dengan posisi kiper lantaran ia sudah pernah merasakan seperti apa latihannya. Hanya saja, Harrington tidak pernah menyangka pemainnya itu akan ‘berjodoh’ dengan gawang seperti ini.
“Kami tidak pernah menganggapnya serius, lebih soal bersenang-senang. Dia sangat menyukainya tapi kami tidak memaksanya lantaran saat itu kami sudah punya kiper,” katanya lagi.
Ayah Kelleher terus membujuk Harrington dan Ringmahon Rangers agar anaknya bisa bermain sebagai kiper, toh situasi klub juga sedang terpojok dan terdesak. Tidak punya pilihan lain, keputusan pun akhirnya diambil.
Debut pertama Kelleher sebagai kiper tidak semulus yang dibayangkan. Ia bahkan cukup kewalahan dan Ringmahon Rangers kalah tipis dengan skor 0-1 dari Springfield Rambles.
Walaupun begitu, menjadi kiper adalah passion Kelleher. Ia sudah tidak lagi memikirkan tugasnya yang lama sebagai pemain nomor sembilan yang mencetak banyak gol - fokusnya benar-benar telah berubah.
Salah satu skill yang dipuji Harrington dari Kelleher adalah pergerakan kakinya yang luar biasa. Akan tetapi, setelah jadi kiper ia harus pintar-pintar menjaga gawangnya dengan baik lantaran tugas dan kewajibannya sudah berbeda.
Banting setir jadi kiper, bukan berarti ilmu serta pengalaman yang didapat pemain kelahiran Cork ini sebagai striker musnah begitu saja. Ia masih menggunakan instingnya untuk membaca pergerakan pemain depan lawan.
“Dia pernah berkata kepada kami bahwa dia bisa membaca striker karena dia dulu juga jago dalam mencetak angka, sampai-sampai ia bisa tahu ke mana (para striker) akan menembak,” jelas Harrington.
Menuju Liverpool
Setelah menghabiskan masa remajanya bersama Ringmahon Rangers, Caoimhin Kelleher melanjutkan karier kipernya bersama raksasa Liga Inggris, Liverpool, pada musim panas 2015.
Ia mendapat kesempatan tampil di tim senior untuk tiga laga persahabatan The Reds jelang awal musim 2018-2019, sampai akhirnya meraih gelar Liga Champions sebagai kiper cadangan yang tidak diturunkan.
Ketika mendapat kalungan medali tanpa bermain, Kelleher mungkin tidak pernah menyangka kesempatan debutnya di kompetisi tertinggi Eropa tersebut akan segera datang.
Mencetak clean sheet saat lawan Ajax Amsterdam, Kelleher turut berpartisipasi mengantarkan Liverpool ke fase knockout Liga Champions musim ini. Lalu, bagaimana kelanjutan karier mantan striker yang banting setir jadi kiper ini?
Seperti apakah persaingan dirinya dengan Adrian ke depannya? Tentu banyak penggemar Liverpool yang merasa penasaran.