Cara Ronald Koeman Selamatkan Barcelona? Tiru Jurus Frank Rijkaard Saja!
INDOSPORT.COM - Kondisi gonjang-ganjing kembali dihadapi oleh raksasa LaLiga Spanyol, Barcelona, dengan berbagai hasil memperihatinkan. Dituding jadi biang keroknya, Ronald Koeman bisa selamatkan timnya jika tiru jurus Frank Rijkaard.
Jaya di masa lalu, penampilan El Barca terbilang jauh dari kata ideal dan malahan kini disebut-sebut sudah menjadi klub medioker. Era Quique Setien pun jadi buktinya, mulai dari gagal di tingkat domestik hingga dipermalukan 2-8 oleh Bayern Munchen di pentas Eropa.
Terpuruk dengan predikat nirgelar, Barcelona pun lakukan perjudian dengan memulangkan lagi Ronald Koeman dengan dalih mengembalikan pamor mereka di LaLiga Spanyol dan Liga Champions. Akan tetapi, kenyataan pahit harus diterima mereka.
Ya, alih-alih tunjukkan hasil bagus, Barcelona malah punya catatan awalan terburuk semenjak 33 tahun lalu usai hanya mampu meraih tempat ke-9 klasemen liga sementara. Selain itu, kekalahan 0-3 lawan Juventus di Liga Champions pun kian buat kinerja Koeman menyedihkan.
Kendati banyak kalangan percaya jika hasil ini disebabkan oleh buruknya kualitas sang juru taktik, ada alasan lain yang lebih masuk akal. Krisis di bidang ekonomi, kualitas para pemain, institusi, dan digabung dengan hasrat perginya Lionel Messi jadi masalah yang sangat mengganggu.
Jika dibandingkan Pep Guardiola, Luis Enrique, dan Ernesto Valverde yang mampu bertahan cukup lama, Koeman justru datang disaat klub dilanda masalah. Melansir laman Football Espana, akan lebih bijak jika dirinya ikuti cara melatih Rijkaard yang legendaris.
Pelatih yang juga legenda Belanda itu datang saat klub yang bermarkas di Camp Nou begitu buruk. Beruntung, efek kerja kerasnya dengan datangkan Patrick Kluivert yang cetak gol lawan Sevilla, momen kebangkitan sedikit demi sedikit mulai muncul.
Tak berselang lama, kehadiran Ronaldinho Gaucho dan Edgar Davids mulai buat lini tengah begitu sempurna. Rijkaard lantas berhasil bawa kejayaan bagi Barca usai rekrut Samuel Eto'o dan Deco dengan ringkuh dua titel LaLiga serta trofi Si Kuping Besar untuk kali kedua.
Kunci sukses pelatih periode 2003-2008 ini sendiri tak lepas dari memperbaiki pendekatan awal dan meyakinkan skuat terkait metodenya. Taktik ini memiliki makna agar berbagi ide bagaimana pertandingan seharusnya berjalan dengan sempurna.
Kini Koeman hanya perlu mencontek proses adaptasi dari Frank Rijkaard mulai dari pendekatannya, berbagi visi laga dengan skuatnya, dan lebih bijak serta cermat terkait urusan transfer. Siapa tahu? Barcelona akan bangkit sepenuhnya saat melakoni lagi LaLiga Spanyol.