Punya Statistik Buruk, Handanovic Jadi Titik Paling Lemah Inter Milan Saat Ini
INDOSPORT.COM – Miliki statistik pertahanan yang cukup buruk sepanjang musim 20/21, penjaga gawang Samir Handanovic jadi titik kelemahan Inter Milan paling vital. Layak dilepas?
Inter Milan sendiri memang tampil kurang konsisten pada musim ini. Selain faktor taktik Antonio Conte yang monoton, buruknya performa pertahanan La Beneamata juga jadi penyebab sering hilangnya poin krusial Inter Milan pada beberapa laga.
Tercatat hingga pekan ke-11, Inter Milan baru dua kali meraih clean sheets di ajang Liga Italia, bahkan Romelu Lukaku cs sudah kebobolan sebanyak 15 kali. Sekaligus menjadi tim dengan angka kemasukan paling tinggi dari tim penghuni empat besar klasemen sementara.
Dari sekian banyak pemain bertahan, sosok Samir Handanovic disebut sebagai titik terlemah Inter Milan. Pasalnya, penjaga gawang berusia 36 tahun tersebut terlihat mengalami penurunan performa, dan tak jarang Handanovic gagal mengantisipasi sepakan lemah dari pemain lawan.
Melansir data dari laman fbref, disebutkan jika sejak 2018 silam penampilan Handanovic terutama dalam melakukan penyelamatan terus alami penurunan.
Pada musim 2018, Samir Handanovic berhasil melakukan 101 penyelamatan dari total 35 pertandingan dan mencatatkan 17 kali clean sheets. Sementara di tahun 2019, mantan pemain Udinese tersebut cuma bisa melakukan 79 kali saves, dengan angka clean sheets yang jauh menurun yakni sebanyak 13 kali dalam 32 laga.
Performa Handanovic bahkan semakin terlihat menurun musim ini. Jika dibandingkan dengan tahun lalu, Handanovic cuma kebobolan 13 gol dari 11 laga awal, alias selisih dua gol lebih sedikit dari catatannya tahun ini.
Bahkan statistik Handanovic musim ini jauh lebih buruk ketimbang kiper tim papan tengah Hellas Verona, Marco Silvestri yang sukses tampil gemilang bersama I Gialloblu.
Tercatat hingga pekan ke-11 Liga Italia, penjaga gawang berusia 29 tahun tersebut baru kebobolan 9 kali dengan angka penyelamatan sebanyak 39 kali dari 49 tembakan dan menorehkan empat kali clean sheets.
Angka tersebut jauh mengungguli Handanovic yang cuma melakukan 29 kali saves dari 39 shot on target dengan raihan dua clean sheets.
1. Sindiran Sang Legenda
Berkat kegemilangannya dalam menjaga gawang, Marco Silvestri berhasil membawa Hellas Verona bertengger di tempat ketujuh Liga Italia dengan 19 poin.
Buruknya penampilan Handanovic pun sampai mendapat teguran dari salah satu legenda Inter Milan, Gianluca Pagliuca. Menurut kiper era 90-an tersebut, Handanovic alami penurunan terutama pasca jeda kompetisi.
"Pra-lockdown dia amat sangat luar biasa, mulai Maret hingga April dia menjadi lebih mudah ditembus," ujar Pagliuca dinukil Sky Sport Italia.
"Dia masih tetap sebagai kiper yang hebat, tetapi rata-rata tembakan yang ia selamatkan sudah jauh berkurang, dia sudah tidak lagi sama bahkan ketika menghadapi tembakan rendah,” tambahnya.
Lantas dengan sederet catatan buruk Handanovic musim ini, akankah sang penjaga gawang akan terus menjadi pilihan utama Inter Milan? Atau justru La Beneamata mendatangkan kiper baru pada Januari nanti. Menarik dinantikan.