Pesona Unik di Balik Sosok James Milner yang 'Membosankan'
INDOSPORT.COM - Pemain Liverpool, James Milner, sering dianggap sebagai pemain yang 'membosankan' bagi sebagian orang.
Ia memang bukan tipe pemain yang sering berbuat ulah ataupun populer mendadak karena suatu hal. Ia tidak suka macam-macam, hingga membuat publik bertanya-tanya apakah ia melakukan tugasnya dengan baik atau tidak.
Sosok ‘membosankan’ yang melekat pada diri Milner sudah bukan barang baru lagi di mata para suporter sepak bola. Tentu tidak mengherankan sampai ada sejumlah akun media sosial yang memparodikan citra sang pemain ini.
Milner bukan seperti Jack Grealish atau siapa pun itu yang kerap menyuguhkan permainan menghibur bagi para penonton, terutama di Liga Inggris. Ia bukan sosok yang bisa memanjakan mata tapi tidak jarang menjadi andalan setiap klub yang dibelanya.
Ia pun termasuk pemain serbabisa yang dapat dengan mudah ditempatkan di mana saja sesuai keinginan pelatih. Hal ini sekilas mungkin menguntungkan baginya, namun tidak jarang juga membawa kerugian.
Meskipun bisa dipasang di banyak posisi, ada kemungkinan ia dengan mudah pula disingkirkan dari skuat ketika tidak dibutuhkan. Akan tetapi, Milner tidak ingin banyak mengeluh.
Ia bukan seorang yang dengan emosional menggedor kantor manajer hanya untuk mengomel. Entah sifatnya yang satu ini termasuk kelebihan atau kekurangan bagi dirinya sendiri.
Namun satu yang pasti, ia selalu menginginkan yang terbaik bagi timnya, meski harus mengorbankan diri sekali pun. Apakah ini yang dimaksud dengan ‘James Milner yang membosankan’?
Tapi terlepas dari hal tersebut, jika diamati, James Milner adalah pemain dengan segudang titel bergengsi yang tidak bisa dipandang sebelah mata.
Di level Timnas, ia pun memiliki caps yang lebih banyak dari Paul Gascoigne atau Theo Walcott. Dari sini saja, sudah terlihat bahwa eksistensinya di tim mana pun yang ia bela tidak main-main.
Pemain kelahiran 4 Januari 1986 ini sudah merasakan manisnya trofi Liga Inggris bersama Manchester City dan Liverpool. Ia juga sudah tahu bagaimana indahnya memenangkan gelar Liga Champions.
Belum lagi sejumlah trofi lainnya seperti Piala Dunia Antarklub, Piala FA, Community Shield, dan Piala Super Eropa. Diam-diam ia telah mengumpulkan prestasi untuk dirinya sendiri di balik imejnya yang ‘membosankan’ tersebut.
1. Benarkah James Milner 'Membosankan'?
James Milner pernah tampil sebagai pencetak gol termuda di ajang Premier League Liga Inggris pada tahun 2002 ketika masih membela Leeds United. Usianya pada waktu itu adalah 16 tahun 356 hari.
Masa breakthrough-nya sebagai gelandang tengah tiba saat Aston Villa menjual Gareth Barry ke Manchester City pada tahun 2009. Namun tidak lama setelahnya ia malah menyusul berseragam The Citizens.
Roberto Mancini adalah pelatih yang paling berkesan bagi Milner. Namun sang pemain pun berhasil meraih hati Manuel Pellegrini yang menggantikan pos juru taktik Manchester City setelahnya.
Pujian pun mengalir dari Pellegrini. Menurutnya, tidak banyak pemain yang bisa melakukan semuanya sebaik Milner.
“Rasanya susah meninggalkannya, ia punya level penampilan dan 10/10, benar-benar fantastis. Satu posisi yang tidak disukainya adalah gelandang tengah dan melebar,” kata Pellegrini seperti diwartakan laman The Guardian.
“Milner adalah fenomena, seorang pria dengan hati yang lapang, cerdas, mentalitasnya bagus, salah satu pemain yang bisa membuat Anda merasa bersalah dan tidak adil ketika harus menepikannya,” terang Pellegrini lagi.
Apa yang diucapkan Pellegrini tersebut memang begitu beralasan. Sangat sulit rasanya jika terpaksa mendepak Milner dari skuat atau meletakkannya di bangku cadangan.
Akan tetapi, pelatih terkadang atau mungkin sering, membutuhkan pemain lain dengan karakter tertentu untuk dipasang, yakni mereka dengan kemampuan teknis tersendiri.
James Milner adalah pemain Inggris yang komplet. Meski ada banyak pesepak bola di luar sana yang lebih hebat darinya soal urusan teknis, sosok sepertinya sulit dicari duanya di muka bumi ini.
Sayangnya, ia mundur cukup dini dari Timnas Inggris pada tahun 2016 setelah tidak banyak dipakai di gelaran Euro pada tahun tersebut. Ia mungkin salah satu bintang The Three Lions yang serbabisa namun tidak mendapat panggung yang layak.
Jadi, apakah James Milner benar-benar pemain yang ‘membosankan’?