4 Hal Penting yang Bisa Buat AC Milan Raih Kembali Supremasi di Italia
INDOSPORT.COM - Sudah saatnya bagi AC Milan meraih kembali supremasi mereka sebagai salah satu klub papan atas dan terpandang di Liga Italia.
Kejayaan terakhir Rossoneri sebelum ‘tenggelam’ adalah memenangkan Serie A Liga Italia pada musim 2010-2011 di bawah asuhan Massimiliano Allegri. Mereka finis di posisi puncak dengan raihan 82 poin.
Namun setelahnya, seiring berjalannya waktu semua bagaikan mimpi buruk bagi klub asal kota Milan tersebut. Penampilan menurun, begitu pula dengan kualitas pemain, ditambah kebiasaan bergonta-ganti pelatih.
Setelahnya, AC Milan tidak berbeda jauh dengan para klub medioker yang menghuni papan tengah klasemen Serie A. Liga Italia Rossoneri sudah mulai terbiasa berada di urutan lima, enam, tujuh, delapan, bahkan sepuluh.
Hal ini tentu cukup mengecewakan, mengingat mereka adalah salah satu raksasa sepak bola Italia yang punya reputasi hebat sejak lama. Setidaknya sejarah sudah mencatat demikian.
Bukan hanya di kancah domestik, Rossoneri juga salah satu yang terdepan di ajang Liga Champions. Mereka adalah klub pemegang gelar terbanyak kedua (tujuh kali) setelah Real Madrid (13 kali).
Memasuki tahun 2020 dan diiringi kedatangan Stefano Pioli, banyak yang merasa titik kebangkitan AC Milan sudah semakin dekat. Mereka bahkan melakoni awal musim ini dengan begitu baik.
Mungkin ini adalah saat yang tepat bagi AC Milan untuk meraih kembali supremasi mereka yang sempat hilang beberapa tahun terakhir. Berikut hal-hal dan kunci bagi skuat Pioli untuk mewujudkannya.
Blending Pemain
Jika diamati, AC Milan belakangan terlihat lebih fokus mengisi skuatnya dengan para pemain muda. Bisa dibilang, perombakan adalah salah satu faktor yang membuat mereka kembali berjaya musim ini.
Theo Hernandez, Brahim Diaz, Sandro Tonali, dan Jens Petter Hauge, semuanya masih terlihat fit dan bugar. Di sisi lain, Stefano Pioli pun berhasil membuat sistem yang mengombinasikan para talenta muda ini dengan mereka yang lebih berpengalaman.
1. Pioli dan Ibrahimovic Pegang Peran Penting
Faktor Stefano Pioli
Tidak sedikit pihak yang sempat menyangsikan kedatangan pelatih asal Italia ini ke AC Milan pada Oktober 2019 lalu. Namun ia justru mendapat perpanjangan kontrak yang akan mengikatnya sampai tahun 2022.
Semua tidak lepas dari keberhasilannya membawa AC Milan ke tempat yang sedikit lebih baik. Bagaimana tidak? Saat ia datang, klub bisa dibilang sedang di ambang kehancuran yang nyata.
Posisi Rossoneri begitu mengerikan lantaran terancam masuk zona degradasi. Akan tetapi, Pioli dengan segala keraguan yang melekat padanya, sanggup membuktikan bahwa skill kepelatihannya tidak buruk-buruk amat.
Salah satu contohnya dapat dilihat dari sosok Ante Rebic, yang sebelumnya hanya punya peran terbatas di skuat Marco Giampaolo. Akan tetapi, ia mulai menunjukkan performa yang apik setelah diasuh Pioli.
Keputusan AC Milan untuk memperpanjang kontrak Pioli pun pada akhirnya mendapat dukungan termasuk dari rekan sejawatnya sesama pelatih, Fabio Capello.
Menurutnya, Pioli membutuhkan waktu dan juga kepercayaan untuk bisa memperbaiki AC Milan. Ia berhasil membuktikan diri bahwa keputusan yang diambil manajemen klub pada musim panas lalu sudah benar.
Zlatan Ibrahimovic
Poin ketiga adalah kehadiran seorang Zlatan Ibrahimovic. Ini adalah kali kedua bagi pemain asal Swedia tersebut berseragam merah-hitam, setelah periode pertamanya pada 2010 sampai dengan 2012.
Musim ini, ia sudah menunjukkan kapasitasnya sebagai salah satu pemain veteran yang banyak berkontribusi untuk AC Milan. Rasanya tidak berlebihan jika memanggilnya dengan sebutan ‘dewa’.
Ia bahkan berhasil menempati puncak top skor Serie A hingga pekan ke-12 musim ini dengan 10 gol, bersaing ketat dengan Cristiano Ronaldo (Juventus) dan Romelu Lukaku (Inter) yang juga mengantongi jumlah serupa.
Sukup disayangkan lajunya dalam mencetak gol harus terhenti sementara lantaran mendapat cedera. Akan tetapi, keberadaannya di tim adalah hal terpenting untuk saat ini.
Dengan aura kepemimpinannya, Ibrahimovic bisa membantu meningkatkan semangat rekan-rekannya di lapangan. Ia punya mentalitas untuk menang dan pengalaman bermain di laga-laga penting.
Ya, Ibrahimovic adalah sosok pemain yang sangat demanding alias menuntut dan tidak ada yang salah dengan itu. Ia mungkin dianggap galak atau semacamnya tapi pada kenyataannya kapasitas leadership-nya sangat dibutuhkan AC Milan.
Situasi Rival
Salah satu hal yang bisa mendukung kembalinya supermasi AC Milan adalah situasi di kubu para rival berat mereka, termasuk Juventus.
Seperti diketahui, Juventus untuk saat ini sedang berada di bawah arahan pelatih anyar, Andrea Pirlo. Bianconeri memang belum pernah kalah musim ini di Serie A Liga Italia, tapi mereka masih punya pekerjaan rumah besar.
Setidaknya, Bianconeri masih harus menemukan pijakan yang stabil, apalagi jika ingin menyamai apa yang sudah dicapai bersama Massimiliano Allegri maupun Antonio Conte. Jalan Pirlo masih sangat panjang.
Meski demikian, AC Milan juga harus mewaspadai musuh bebuyutannya yang lain yakni Inter. Namun untungnya, Rossoneri bisa sedikit berbangga lantaran mereka berhasil memenangkan laga derbi yang mempertemukan keduanya bulan Oktober lalu.
Saat itu, Rossoneri berhasil menang atas Nerazzurri berkat brace Ibrahimovic, sedangkan kubu lawan hanya berhasil mencetak satu gol hiburan lewat Romelu Lukaku.