Kembali Bersinarnya Gelandang Jong Ambon Navarone Foor di Liga Eropa
INDOSPORT.COM – Intip kisah Navarone Foor, salah satu gelandang berdarah Maluku yang kembali menemukan performa terbaiknya di kompetisi tertinggi Liga Eropa. Seperti apa ceritanya?
Nama Navarone Foor sendiri memang sempat menjadi buah bibir sejak beberapa tahun terakhir, tepatnya saat sang pemain diketahui memiliki darah keturunan Indonesia dan siap membela Timnas Senior.
Dilansir dari laman Kareba Toraja, disebutkan bahwa Navarone Foor memiliki garis keturunan Indonesia yang berasal dari kakek dan neneknya.
Diketahui jika ang nenek, Christina Seru, merupakan perempuan yang berasal dari Kalimbuang, Kapala Pitu, Toraja Utara. Sedangkan sang kakek adalah Foor yang berasal dari Key, Maluku Tenggara.
"Navarone itu sepupu saya. Baru-baru ini saya video-callan sama dia. Dia juga senang kalau diberi kesempatan membela Merah-Putih melalui timnas Indonesia senior," ujar Arteis Lolo, sepupu dari Navarone Foor.
"Dia bilang jika tidak ada halangan akan melihat kampung halaman ke Toraja pada bulan Oktober ini," tambahnya.
Malang melintang dengan memperkuat sejumlah tim besar Belanda seperti NEC Nijmegen dan Vitesse, gelandang berusia 28 tahun ini membuat kejutan dengan pindah ke klub Ittihad Kalba yang berkompetisi di liga Uni Emirate Arab pada awal 2020 silam.
Banyak rumor menyebut, jika kepindahan Navarone Foor ke Ittihad Kalba untuk mempermudah tim pelatih Timnas Indonesia memantau permainannya sehingga memperbesar peluangnya berseragam Merah-Putih.
Namun sayang, penampilan Navarone Foor bersama Ittihad Kalba terbilang buruk. Tercatat selama berada di UEA, dirinya cuma bisa menorehkan 5 penampilan di semua ajang dengan raihan satu assists.
Buruknya penampilan Navarone Foor, membuat namanya sempat hilang dari pemberitaan. Namun karirnya berhasil terselamatkan, setelah di bulan September 2020 atau delapan bulan setelah membela Ittihad Kalba, dirinya memutuskan kembali ke Eropa dengan memperkuat Pafos FC.
1. Navarone Foor Kembali Temukan Peforma Terbaik
Bersama tim peserta kasta tertinggi Liga Siprus tersebut, Navarone Foor sukses menemukan kembali sentuhan terbaiknya di lapangan. Terbukti, dirinya telah bermain sebanyak delapan pertandingan dengan torehan satu gol dan satu assists.
Persentase kemenangannya bersama Pafos FC pun jauh lebih baik ketimbang saat masih berseragam Ittihad Kalba. Total dari delapan pertandingan, Navarone Foor meraih empat kemenangan saat dipercaya tampil, sementara di Ittihad Kalba ia hanya menorehkan satu kemenangan dari lima laga.
Dilansir dari data transfermarkt, diketahui jika penyebab menurunnya performa Navarone Foor di Ittihad Kalba lantaran penempatan posisi bermain yang kurang ideal. Selama di UEA, Navarone Foor lebih banyak berperan sebagai gelandang tengah, sehingga kreativitas dan naluri gol Foor kurang eksploratif.
Sedangkan saat tampil di Siprus, dirinya lebih sering ditempatkan sebagai winger hingga gelandang serang, sehingga visi permainan dan insting golnya bisa dikeluarkan maksimal.
Hingga pekan ke-14 Liga Siprus, penampilan gemilang Navarone Foor mampu mengantarkan Pafos FC bertengger di peringkat ketujuh dengan 20 angka, berjarak dua poin dari Olympiakos Nicosia yang menempati batas akhir zona Championship round.
Dengan menyisakan setengah musim yang masih harus dimainkan, peluang Navarone Foor membawa Pafos FC finish di zona Championship round dan meraih gelar juara musim ini sangat terbuka lebar.
Lantas, mampukah sang Jong Ambon ini melanjutkan peforma impresifnya hingga akhir musim? Atau malah kembali menurun dan membuatnya terdepak dari klub Pafos FC.