Hanya di Juventus, Zlatan Ibrahimovic Mati Kutu Lawan Orang Ini
INDOSPORT.COM - Dikenal galak, tegas, dan keras kepala sangat layak menggambarkan Zlatan Ibrahimovic, striker raksasa Serie A Liga Italia, AC Milan. Siapa sangka, karakternya itu tak berlaku ketika harus berhadapan dengan orang ini.
Julukan raja lapangan tak cukup lengkap disandang legenda Timnas Swedia ini, melainkan juga ahlinya psywar. Maklum, ego dan keberanian dari Ibra sulit untuk dikalahkan hingga bisa buat lawan mainnya kalah hanya dengan perkataan saja.
Minus juara Liga Champions, Lord Ibra tetap bisa membuat banyak klub yang disambanginya juara liga domestik. Saat ini, dirinya pun tergolong berhasil membangkitkan AC Milan yang awalnya terseok-seok hingga jadi calon juara Serie A Liga Italia lagi.
Akan tetapi imej ganasnya itu ternyata ada batasnya ketika memperkuat Juventus pertengahan dekade 2000-an silam. Kejadian ini bermula kala Si Nyonya Tua kalah di leg 1 perempatfinal Liga Champions 2004-2005 lawan Liverpool dengan skor 1-2.
Fabio Capello selaku pelatih Juventus pun mengamuk dan menuding bek inti, Lilian Thuram sangat menyedihkan. Di depan muka bek asal Prancis itu dia berkata: "Siapa yang suruh kamu main seperti itu? Saya pelatihnya disini dan saya yang beri instruksi, paham?"
Saat itu kemarahan sang pelatih juga menyasar para pemain lain seperti Gianluigi Buffon, Fabio Cannavaro, David Trezeguet, dan tentu saja striker AC Milan saat ini. Saking kesalnya, pelatih asal Italia itu pun menendang meja pijat kearah para pemain tersebut.
"Para pemain saat itu cuma bisa menunduk karena tak ada yang berani lagi menatap mata Capello. Kita hanya bisa berharap tak mengikuti kesalahan fatal dari Thuram," aku Zlatan Ibrahimovic pada buku autobiografinya.
Kendati sempat merasa ketakutan, motivasi besar didapat oleh pemain yang kini berusia 39 tahun tersebut sebelum akhirnya tinggalkan Turin. Ya, ia beberapa kali mencoba banyak klub-klub besar seantero Eropa mulai dari Inter Milan, Barcelona, PSG, dan Manchester United.
Mentalitas juara Zlatan Ibrahimovic kian kokoh usai sempat merasa takut dengan Fabio Capello di Juventus. Kini sebagai buktinya, ia gunakan mentalitas tak lagi ada kesalahan hingga buat AC Milan makin mendominasi Serie A Liga Italia dan dekati kursi juara.