PSM Makassar di 2020: Tak Berprestasi, Fokus Kirim Pemain ke Timnas Indonesia
INDOSPORT.COM - Berikut rangkuman perjalanan PSM Makassar sepanjang 2020. Klub berjuluk Pasukan Ramang ini gagal mengukir prestasi barang satu pun, namun sangat fokus mengirim pemain ke timnas Indonesia.
Tahun ini teramat berat dilalui setiap orang, terlebih bagi pecinta sepak bola Tanah Air. Pandemi virus corona memaksa kompetisi Liga 1 2020 dihentikan di tengah jalan.
PSM Makassar sebagai salah satu kekuatan sepak bola dari area Indonesia Timur sejatinya mentas di tiga kompetisi berbeda sepanjang 2020, antara lain Liga 1, Piala AFC, dan Piala Indonesia.
Klub merah marun kenamaan Sulawesi Selatan ini berstatus juara bertahan Piala Indonesia dan menjadi tumpuan pecinta sepak bola Tanah Air untuk berbicara banyak di ajang Piala AFC 2020 bersama Bali United.
Berikut kaleidoskop PSM Makassar di sepanjang 2020 yang telah dirangkum oleh awak redaksi berita olahraga INDOSPORT.
1. Rombak Total Tim Kepelatihan dan Skuat
Gagal total di Liga 1 2019 setelah hanya mengakhiri musim di urutan ke-12 (terburuk sejak Liga 1 2017), manajemen PSM Makassar melakukan perombakan total di tim kepelatihan dan skuat menyambut musim 2020.
Kontrak Darije Kalezic yang berhasil mengakhiri packlik trofi selama 19 tahun lamanya, yakni Piala Indonesia 2018/19, tak diperpanjang. Bahkan, ia telah mengucapkan salam perpisahan pada pekan ke-33 Liga 1 2019.
Eks pelatih Johor Darul Takzim dan timnas Malaysia U-19, Bojan Hodak, lantas ditunjuk sebagai juru taktik baru Pasukan Ramang. Kedatangannya membuat jajaran asisten pelatih turut mengalami perubahan masif.
Herman Kadiaman, Imran Amirullah, dan Syamsuddin Batola bernasib sama dengan Darije Kalezic. Cuma Bahar Muharram yang bertahan untuk menemani Hendro Kartiko, Herrie Setyawan, Syafril Usman, dan Nenad Bacina sebagai komposisi baru tim kepelatihan.
Selain itu, komposisi skuat turut mengalami perombakan besar-besaran. Tiga pemain asing anyar direkrut, yakni Giancarlo Rodrigues (striker), Hussein El Dor (bek), dan Serif Hasic (bek). Mereka datang berdasarkan rekomendasi langsung dari Bojan Hodak.
Tak sampai di situ, sang nakhoda baru juga masih amat kental dengan aroma timnas Malaysia U-19. Hal itu terlihat dengan banyaknya pemain muda yang direkrut, seperti Miswar Saputra, Yakob Sayuri, Leo Guntara, dan Irsyad Maulana.
2. Tak Ada Prestasi Akibat Pandemi Virus Corona
Sayang, kebijakan manajemen PSM Makassar merombak total tim kepelatihan dan skuat bisa dibilang sia-sia lantaran serangan pandemi virus corona. Sehingga, mereka tak menghasilkan prestasi apa pun sepanjang 2020.
Meski hanya punya waktu persiapan kurang dari sebulan, Bojan Hodak dan jajaran asistennya terbilang sukses meramu skuat baru perpaduan antara senior dan junior di tubuh Pasukan Ramang pada awal musim.
Kualifikasi Piala AFC 2020 melawan Lalenok United asal Timor Leste, jadi tantangan pertama Bojan Hodak pada awal 2020. Hasilnya, Wiljan Pluim dkk. sukses menang telak dengan agregat 7-2 dan lolos ke fase grup.
Berlanjut ke fase grup Piala AFC 2020, klub tertua di Indonesia ini harus menelan kekalahan pada laga perdana di kandang Tampines Rovers dengan skor 1-2. Lalu pada laga kedua, Shan United dari Myanmar sukses dibabat dengan skor 3-1.
Namun, Pluim dkk. ditahan imbang 1-1 Kaya FC pada laga ketiga fase grup meski berstatus sebagai tuan rumah. Dengan hasil sekali menang, seri, dan kalah, PSM Makassar bertengger di urutan ketiga dengan raihan empat poin.
Sayang, setelah laga ketiga fase grup, Piala AFC 2020 harus ditunda akibat pandemi virus corona. Sempat akan dilanjutkan pada Agustus lalu, AFC akhirnya membubarkan turnamen level dua antarklub se-Asia tersebut.
Klub kebanggaan The Macz Man ini gagal memperbaiki prestasi di ajang Piala AFC setelah musim sebelumnya, berhasil menjadi juara grup sebelum kandas di fase Semifinal Zona Asia Tenggara atas klub Vietnam, Becamex Binh Duong.
Lalu bagaimana prestasi PSM Makassar di Liga 1 2020? Wiljan Pluim dkk. mengemas lima poin dari tiga laga. Mereka mengalahkan PSS Sleman dengan skor 2-1 pada laga perdana, lalu imbang melawan Persita Tangerang (1-1) dan Barito Putera (1-1).
Peringkat 6 di tabel klasemen sementara pun berhasil disegel oleh Pasukan Ramang plus status belum terkalahkan. Sayang beribu sayang, Liga 1 2020 turut bernasib sama dengan Piala AFC 2020 yang terhenti di tengah jalan.
Dengan dihentikannya Liga 1 2020 yang merupakan kompetisi sepak bola profesional nomor satu di Indonesia, otomatis membuat Piala Indonesia, Liga 1 U-20, Elite Pro Academy (EPA) U-18 dan U-16 juga gagal diselenggarakan.
Alhasil, PSM Makassar masih berstatus sebagai juara bertahan Piala Indonesia hingga edisi selanjutnya. Sementara itu, skuat U-20, U-18, dan U-16 hanya sebatas melakukan persiapan tanpa merasakan satu pun laga resmi.
1. 3. Fokus Kirim Pemain ke Timnas Indonesia
Sebagai gantinya, PSM Makassar memilih fokus untuk mengirim pemain ke timnas Indonesia di sepanjang 2020. Dari skuat senior hingga kelompok umur, serta program usia dini yang dinaungi oleh PSSI.
Contohnya dalam program Garuda Select. Ada tiga pemain akademi jebolan skuat U-16 yang mengikuti Garuda Select Jilid 2 berlatih di Inggris dan Italia, yakni Muhammad Rafli Asrul, Edgard Amping, dan Renaldy.
Bahkan, Rafli Asrul dan Edgard Amping kembali dipanggil oleh pelatih Dennis Wise dan Des Walker untuk mengikuti program Garuda Select Jilid 3 yang kali ini akan berlatih di Inggris dan Jerman hingga pertengahan 2021.
Sejatinya, Rafli dan Edgard berpeluang ditemani tiga rekannya di Akademi PSM. Tapi, Dio Dwi Bangun Samudra (bek kiri), Muhammad Adrian (gelandang serang), dan Muhammad Dwiky Hardiansyah (gelandang bertahan) gagal menembus seleksi.
Lalu ada Asnawi Mangkualam, Firza Andika, dan Rizky Eka Pratama yang dipanggil oleh Shin Tae-yong mengikuti pemusatan latihan (TC) timnas Indonesia senior di Jakarta pada 13 hingga 23 Februari lalu.
Asnawi kembali mengikuti pemusatan latihan timnas Indonesia senior pada akhir Juli hingga pertengahan Agustus. Kali ini, ia ditemani tiga rekan seklubnya yakni Miswar Saputra, M Arfan, dan Yakob Sayuri.
Tak hanya di timnas Indonesia senior, Asnawi, Miswar, dan Yakob Sayuri juga turut mengikuti TC timnas U-23. Bersama Firza Andika, keempatnya telah berlatih sejak 20 Desember 2020 sebagai persiapan menyambut SEA Games 2021.
Terakhir ada Victor Jonson Benjamin Dethan, penyerang sayap blasteran Indo-Kanada yang dipanggil mengikuti pemusatan latihan Timnas Indonesia U-16 di Yogyakarta pada 6-23 Desember lalu.
Dipanggilnya Victor Dethan oleh Bima Sakti sedikit mengobati kekecewaan tim pelatih Akademi PSM yang tak satu pun anak didiknya dipanggil oleh Shin Tae-yong bergabung di timnas Indonesia U-19.
4. Kisah Pilu di 2020
Selain tak ada prestasi, cukup banyak kisah pilu yang dialami oleh PSM Makassar tahun ini, mulai dari ditinggal pemain asingnya hingga rumor pergantian pemilik klub.
Suramnya masa depan Liga 1 2020, membuat Hussein El Dor mengakhiri kontrak pada Oktober lalu. Ia pulang kampung untuk memperkuat klub raksasa Al Ansar SC yang kini menempati urutan kedua klasemen Liga Primer Lebanon.
Langkah El Dor, turut diikuti oleh Giancarlo Rodrigues dan Serif Hasic yang sama-sama mengucapkan salam perpisahan pada awal Desember. Namun, kepergian Giancarlo dan Hasic terbilang wajar, sebab kontrak mereka juga akan berakhir pada pengujung 2020.
Ada pun Sheikh Russel KC asal Bangladesh, menjadi klub baru Giancarlo, sementara Hasic belum mendapat pelabuhan baru pasca berpisah dengan PSM Makassar.
Selain kepergian pemain asing, PSM juga harus gigit jari akibat tidak lolos lisensi klub profesional AFC. Akibatnya, tiket berkompetisi di Piala AFC 2021 yang telah dalam genggaman harus beralih ke tangan Persipura Jayapura.
Namun, kisah yang teramat pilu bagi PSM Makassar terjadi di pengujung 2020. Beberapa hari pasca CEO Munafri Arifuddin keok dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Wali Kota Makassar, isu tidak sedap seketika berembus.
Munafri Arifuddin disebut bakal melepas jabatannya sebagai CEO yang telah dipegang sejak 2016. Rumor yang beredar, pengusaha berusia 45 tahun ini bakal melego PSM Makassar kepada seorang pengusaha asal Banyuwangi.
Namun, Munafri Arifuddin berhasil membuat suporter yang sempat galau menjadi tenang kembali. Appi, sapaan karibnya, memastikan tidak akan melepas jabatan sebagai CEO PSM Makassar, setidaknya selama beberapa tahun ke depan.