Katanya Krisis Cedera, Kenapa Liverpool Ingin Lepas Bek Muda Sepp van den Berg?
INDOSPORT.COM - Klub Liga Inggris, Liverpool, mungkin mengambil keputusan sulit ketika harus melepas salah satu bek mudanya, Sepp van den Berg.
Seperti diketahui, belakangan ini muncul kabar The Reds akan meminjamkan pemain berusia 19 tahun tersebut lewat bursa transfer Januari ini. Hal ini pun menyulut komentar publik yang mengkhawatirkan stok bek tengah dan krisis cedera mereka.
Lalu mengapa melepas Sepp van den Berg yang seharusnya diberi kesempatan sama besarnya seperti Rhys Williams, Billy Koumetio, dan Nat Phillips?
Tenang saja, tentu Liverpool bukan klub abal-abal yang sembarang mengambil keputusan tanpa memikirkan dampaknya. Demikian halnya dengan situasi Van den Berg saat ini.
Akan tetapi, tentu ada alasan Van den Berg tidak bisa mengikuti jejak beberapa rekannya yang dipromosikan ke tim utama di tengah krisis cedera ini.
Ia tercatat sudah tampil sebanyak empat kali di tim utama, namun namanya hanya muncul sekali musim ini, itu pun sebagai pemain cadangan yang tidak digunakan saat pertandingan kontra Lincoln City bulan September lalu.
Sepp van den Berg untuk sekarang belum mampu membuat Jurgen Klopp terkesan, sehingga pergi mengembara ke klub lain mungkin bisa jadi solusinya. Toh, sang manajer sepertinya tidak terlalu ambil pusing dengan krisis cedera di skuatnya.
Klopp adalah pelatih yang tentu percaya diri dengan segala keputusan yang diambilnya, termasuk mulai memberdayakan para talenta muda ketika para pemain senior dirundung cedera bertubi-tubi.
Hanya saja, Liverpool mungkin memikirkan rencana jangka panjang untuk Sepp van den Berg, wonderkid yang mereka boyong dari PEC Zwolle pada tahun 2019 tersebut.
Berkata bahwa karier sepak bola Van den Berg di Liverpool sudah berakhir hanya karena ia tidak seberuntung kawan-kawannya yang mendapatkan promosi, rasanya terdengar begitu kejam dan terlalu dini kan?
Di usianya yang masih 19 tahun, ia masih punya jalan panjang yang menanti di depan mata. Mungkin saja peminjaman adalah jalan terbaik untuknya saat ini. Lihat saja apa yang terjadi pada Harvey Elliott.
Elliott adalah bukti nyata bahwa bermain sebagai pemain pinjaman di usia muda bukan sebuah kemunduran atau kegagagalan. Justru, ia menjadikannya sebagai ladang mencari pengalaman sebelum kembali ke klub asalnya.
Jika dilihat sekilas dari luar, situasi Van den Berg saat ini mungkin membuat banyak orang mengerutkan dahi. Ia harus bersaing dengan Rhys Williams, Billy Koumetio, dan Nat Phillips yang jelas-jelas unggul di pecking order.
Van den Berg memang bisa memilih tetap tinggal dan berjuang untuk satu tempat di tim utama, namun minimnya menit bermain dan kesempatan tampil yang terbatas hanya di Carabao Cup sepertinya bukan sinyal yang bagus. Ia pun mungkin menyadari hal itu.
Selain Harvey Elliott, pergi sebagai pinjaman ke klub lain merupakan metode yang sudah pernah dilalui Rhys Williams (Kidderminster Harriers) dan Nat Phillips (Vfb Stuttgart). Hasilnya? Mereka kembali sebagai pemain yang lebih dewasa.
Bukan tidak mungkin Van den Berg bakal meraih pencapaian yang sukses seperti dua nama di atas. Cara ini sudah terbukti ampuh sebagai bahan pelajaran dan menambah pengalaman para pemain muda yang mungkin masih terlalu dini untuk berada di tim utama.
Selain itu, Liverpool juga akan diuntungkan lantaran mereka ibaratnya ‘menitipkan’ sebuah bibit untuk disiram dan diberi pupuk di tempat lain baru kemudian dikembalikan ketika sudah siap.
Bicara soal transfer Sepp van den Berg, ia sendiri telah melakukan pembicaraan dengan sejumlah klub, termasuk dari liga kasta tertinggi Swiss dan Belgia, serta satu klub peserta divisi kedua Jerman.