Buruknya Real Madrid, Generasi Penerus Seharga Rp2,5 Triliun Tampil Menyedihkan
INDOSPORT.COM - Tanda-tanda kehancuran raksasa LaLiga Spanyol, Real Madrid nampak terlihat usai menggunakan para pemain generasi tua saja. Tanpa rotasi, Zinedine Zidane malah membuat para pemain muda seharga 150 juta euro (Rp2,5 triliun) tampil konyol.
Berbicara terkait sepak terjang Los Blancos, pastinya tak lepas dengan proyek ambisius Los Galacticos. Lewat kedatangan para pemain hebat seperti Cristiano Ronaldo, Karim Benzema, Kaka, David Beckham, dan Luis Figo, tujuannya hanya satu yakni melanjutkan kejayaan.
Ya, siapa sangka proyek menghamburkan uang untuk para pemain jempolan ini membuat El Real begitu laris manis juara. Sebut saja kemenangan Liga Champions secara beruntun di era kepelatihan Zidane yang pertama sekaligus perdana pada tingkat senior.
Sayangnya, citra tersebut hanya berlaku di masa lampau usai kini sepak terjang dari Real Madrid jauh dari kata ideal gara-gara tak adanya regenerasi. Musim lalu mereka mungkin menangkan LaLiga Spanyol dan Supercopa de Espana, tapi ada fakta kelam didalamnya.
Sebagaimana diketahui, skuat yang diandalkan oleh Zinedine Zidane hanya berkutat para pemain lawas seperti Sergio Ramos di garis belakang, kreatifitas mumpuni lini tengah oleh Luka Modric, dan Karim Benzema si ujung tombak. Tapi bagaimana dengan pemain lain?
Mengutip laman Football Espana, Eder Militao, Alvaro Odrizola, Martin Odegaard, dan Luka Jovic justru urung tampil apik di lapangan. Ironisnya, para pemain yang ditotal sekitaran Rp2,5 triliun ini urung dapat kepercayaan Zidane.
Keempat pemain tersebut tak berumur lebih dari 25 tahun atau malah rata-rata 23 tahun. Tentu saja mereka menjadi masa depan klub sehingga butuh banyak menit bermain, tapi kenyataannya hal itu justru tak terjadi.
Jika menelisik kembali, Nacho mengambil peran Militao sebagai pengganti sepadan Ramos atau Raphael Varane. Lalu sang juru taktik juga mempercayakan bek kanan kepada Lucas Vazquez daripada Odriozola.
Odegaard gagal melewati trisula performa tinggi dari Modric, Casemiro, dan Toni Kroos. Terakhir, Jovic tak mampu mengimbangi Karim Benzema sebagai starting XI, dan malahan posisinya berada jauh di belakang Mariano Diaz dalam skala prioritas.
Alhasil gara-gara condongnya Zinedine Zidane mengandalkan pemain tua, para calon bintang mahal ini pun kian terlunta. Jika bukan untuk melanjutkan fenomena Los Galacticos sekaligus kuasai LaLiga Spanyol, lantas buat apa Real Madrid membeli mereka?