Liga 1 Belum Jelas, Harga Saham Bali United Malah Melambung
INDOSPORT.COM - Para pemegang saham Bali United bisa tersenyum meski kompetisi Liga 1 belum ada kejelasan. Pada penutupan perdagangan Rabu (13/1/21) sore, harga saham Bali United melambung ke angka Rp208 per lembar.
Tren positif PT Bali Bintang Sejahtera Tbk. dengan kode emiten BOLA ini terjadi sejak Selasa (12/1/21). Dari data Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Selasa kemarin terjadi transaksi 3,185 Juta saham dengan nilai Rp639,063 Juta.
Pada penutupan perdagangan Selasa, saham Bali United berada di level Rp202 per lembar. Nilai ini naik 27 poin dari hari Senin (11/1/21), perdagangan ditutup di level Rp175 per lembar.
Peningkatan transaksi terjadi pada Rabu (13/1/21). Tercatat ada transaksi 17,482,600 lembar saham dengan nilai mencapai Rp3,51 miliar. Pada penutupan perdagangan hari ini, saham Bali United berada di level Rp208 per lembar.
Angka Rp208 per lembar ini menjadi yang tertinggi sejak pandemi virus corona pada Maret 2020 lalu. Bahkan, pada 19 Maret 2020, saham Bali United pernah merosot ke level Rp135 per lembar.
Kenaikan ini terbilang sangat mengejutkan, di tengah ketidakpastian kompetisi sepak bola Tanah Air. PSSI bahkan akan melakukan pertemuan virtual dengan perwakilan klub Liga 1 dan Liga 2 pada Jumat (15/1/21).
Pieter Tanuri masih menjadi pemilik saham terbesar Bali United. Bahkan pada 10-18 Desember lalu, Pieter Tanuri melakukan sembilan kali transaksi dengan total pembelian 153,3 juta saham baru.
Jika dikalkulasi, Pieter Tanuri melakukan transaksi dengan total mencapai Rp27,14 Miliar. Kepemilikan saham Pieter Tanuri pun melonjak dari sebelumnya 21,80 persen menjadi 24,36 persen.
"Jumlah saham sebelum transaksi 1.308.276.420 lembar atau 21,80 persen, sedangkan setelah transaksi 1.461.586.020 lembar atau 24,36 persen," ungkap Pieter Tanuri dalam keterbukaan informasi pada 21 Desember 2020 lalu.
Sementara Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), pada penutupan Rabu (13/1/21) sore, menguat 39,5 poin atau 0,62 persen di level 6.435