Ketika Nasib Frank Lampard Ditentukan Mantan Rekannya di Chelsea
INDOSPORT.COM – Chelsea sejatinya akan menghadapi lawan mudah yakni Fulham di pekan ke-19 Liga Inggris 2020/21. Tetapi, laga ini akan menjadi pertaruhan karier Frank Lampard yang bisa saja dihancurkan oleh mantan rekan setimnya dulu, Scott Parker.
Chelsea tengah menjadi buah bibir di Liga Inggris musim ini berkat hasil buruk yang didapatkan di periode sibuk sejak Desember hingga awal Januari 2021. Dalam enam laga terakhir di kancah liga, The Blues tumbang sebanyak empat kali.
Menanjaknya performa tim lain dan buruknya hasil yang didapatkan Chelsea membuat The Blues terjerembab di posisi ke-9 dengan perbedaan 10 poin dari pemuncak klasemen sementara, Manchester United.
Ironisnya, Chelsea baru saja mendatangkan banyak nama besar dengan mahar selangit di musim panas 2020 lalu. Banyaknya pemain yang datang dengan harga mahal nyatanya tak membawa kemajuan berarti bagi The Blues.
Alhasil, nama Frank Lampard pun menjadi bulan-bulanan. Ia dianggap sebagai biang keladi di balik banyaknya hasil minor yang didapat Chelsea dalam 17 laga yang telah dimainkan di Liga Inggris 2020/21.
Banyak orang yang memintanya untuk mundur dari jabatannya sebagai pelatih Chelsea. Namun, ada pula yang masih mendukungnya dan meminta Lampard bertahan untuk memperbaiki keadaan dalam waktu cepat.
Rumor pun berhembus kencang di mana sederet pelatih telah disiapkan oleh manajemen Chelsea untuk menggantikan Lampard. Namun pergantian ini dirasa takkan dilakukan dalam waktu cepat.
Kecuali Lampard gagal merubah keadaan dalam dua laga selanjutnya, yakni saat menghadapi Fulham dan Leicester City. Bisa saja kariernya sebagai pelatih Chelsea harus ia relakan.
Laga melawan Fulham pun bisa saja menjadi titik balik Lampard. Toh, The Cottagers tim gurem dan terjerembab di papan bawah.
Namun, Lampard harus tetap mewaspadai perlawanan Fulham, terutama dari mantan rekan setimnya dahulu, Scott Parker yang jadi pelatih The Cottagers.
Siapa yang tahu jikalau nantinya bisa saja Scott Parker atau mantan rekan setimnya di Chelsea dahulu yang justru membuat karier Frank Lampard berakhir.
1. Beda Nasib Frank Lampard dan Scott Parker
Bagi penggemar Chelsea di era kejayaannya di tahun 2000 an, tentu akan akrab dengan dua gelandang Inggris bernama Frank Lampard dan Scott Parker.
Keduanya sama-sama gelandang tengah yang memiliki tipikal hampir sama. Perbedaan hanya terlihat dari perannya di mana Lampard lebih sedikit aktif sebagai gelandang Box-to-Box sedangkan Parker sedikit bertahan.
Keduanya menjadi bagian utama Chelsea kala meraih titel Liga Inggris 2004/05. Keduanya bahkan kerap tampil berbarengan dengan total bermain bersama sebanyak 16 laga di Liga Inggris dan 15 laga di kompetisi lainnya.
Sayangnya, perjalanan keduanya sebagai gelandang Chelsea bak langit dan bumi. Lampard melesat dan menjadi legenda, sedangkan Parker menjadi pesakitan karena dihantam badai cedera dan dilepas setahun kemudian.
Selepasnya, keduanya tetap bersaing baik di liga dan di Timnas Inggris. Lagi-lagi Lampard tetap menjadi yang terdepan. Karier sebagai pemain pun dipegang oleh pria yang menjabat sebagai pelatih Chelsea tersebut.
Pada 2017, Lampard memutuskan pensiun dan butuh satu tahun sebelum menjajaki karier kepelatihan. Di tahun yang sama pula, Parker juga gantung sepatu dan langsung menjadi pelatih tim muda Tottenham Hotspur.
Kini karier keduanya pun bak langit dan bumi di dunia kepelatihan. Kendati Lampard sempat menjadi pelatih Derby County, namun angin membawanya menjadi pelatih tim sekelas Chelsea.
Sedangkan Parker? Sejak pensiun hingga kini hanya melatih satu tim profesional saja, yakni Fulham yang kebetulan merupakan tim terakhirnya sebagai pemain.
Secara kasta, baik Chelsea dan Fulham memiliki perbedaan jauh. Wajar jika Lampard dielu-elukan ketimbang Parker baik sebagai pemain dan pelatih saat ini.
Namun, nampaknya kini nasib berpihak bagi Parker. Di saat Lampard tengah dicecar, Parker tengah dipuji. Hal ini tak lepas dari laju Fulham sebagai tim gurem di Liga Inggris musim ini.
Lampard bersama Chelsea memiliki kelemahan yakni sulit meraih kemenangan saat melawan tim yang di atas kertas sepadan atau memiliki status sebagai tim besar dengan tak pernah menang melawan tim The Big Six (2 seri dan 3 kalah).
Sedangkan Fulham, terbilang mampu mengimbangi tim-tim yang tak bisa dikalahkan Chelsea. Tanyakan pada Liverpool dan Tottenham Hotspur yang dibuat kesulitan saat bertandang ke Craven Cottage.
Alhasil, laga Fulham vs Chelsea sendiri bisa saja menjadi misi Parker membuktikan dirinya dan melepaskan dirinya dari bayang-bayang Lampard sebagai pemain dan pelatih.
Bisa saja, pembuktian Scott Parker akan menjadi akhir karier dari perjalanan Frank Lampard bersama Chelsea. Siapa sangka bahwa karier Lampard akan ditentukan oleh mantan rekan setimnya dahulu di Stamford Bridge.