3 Pengusaha Kaya Raya Indonesia yang Bisa Mengakuisisi Saham Inter Milan
INDOSPORT.COM - Mengikuti jejak Erick Thohir, sejumlah pengusaha kaya raya Indonesia bisa mencoba peruntungan dengan membeli saham mayoritas klub raksasa Liga Italia, Inter Milan, yang tengah di ambang kebangkrutan.
Inter Milan sementara ini sedang berada di dalam situasi yang berbahaya menyusul status ke-12 pemain mereka yang saat ini berada di ujung kontrak. Laporan dari Transfermarkt menyebutkan jika ada 12 pemain Inter Milan yang kontraknya akan habis selama-lamanya 18 bulan lagi.
Situasi ini bisa membuat Inter Milan terjebak dalam krisis pelik yang tentunya akan menjadi kerugian tersendiri untuk mereka. Inter Milan sendiri belakangan memang tengah diterpa isu finansial cukup parah. Melansir dari laman Il Corriere dello Sport, disebutkan bahwa keuangan Inter Milan saat ini sedang dalam masa krisis.
Salah satu penyebabnya adalah pandemi Covid-19 sepanjang tahun 2020 silam, yang membuat pemasukan klub dari jumlah tiket terjual sangat menurun drastis. Laman Tuttosport menjelaskan, bahwa Inter Milan di tahun 2020 kemarin telah menelan kerugian sebesar 100 juta euro (beberapa laporan bahkan menyebut total kerugian mencapai 150 juta euro).
Merespons hal ini, dua pemegang saham utama mereka Suning Holdings Group dan LionRock Capital kemungkinan bakal pergi meninggalkan kota Milan. Hal ini didasari atas kebijakan pemerintah China yang menyebut bahwa semua perusahaan asal Tiongkok dilarang menempatkan logo atau identitas perusahaan pada klub sepak bola.
Jika kabar ini benar, maka ini jadi kesempatan bagi para pengusaha di dunia, termasuk Indonesia untuk mencoba peruntungan di Inter Milan. Inter sendiri tak asing dengan pengusaha dari Indonesia.
Pada awal dekade lalu, pengusaha kaya raya Indonesia, Erick Thohir, pernah mengakuisisi saham mayoritas Inter Milan pemilik lama, Massimo Moratti. Sayang, meski secara finansial Inter berkembang dan memberikan keuntungan RP1,6 triliun untuk Erick, namun secara prestasi I Nerazzurri mengecewakan.
Erick Thohir sendiri sepertinya enggan untuk kembali mengakuisisi Inter mengingat kesibukannya sebagai menteri. Lalu, siapa saja pengusaha kaya raya Indonesia saat ini yang berpeluang dan bisa membeli saham Inter Milan? Berikut ulasannya.
1. Hartono Bersaudara
Duet bisnis Robert Budi Hartono dengan saudaranya, Michael Hartono, menjadikan mereka sebagai dua orang terkaya di Indonesia saat ini. Kekayaan Hartono bersaudara ditaksir mencapai angka luar biasa, yakni 31,3 miliar dolar AS atau setara Rp448 triliun!
Sumber kekayaan itu didapatkan mereka dari sektor perbankan dan tembakau (PT Djarum). Selain itu, mereka juga mendapatkan sebagian besar kekayaannya dari investasi di PT Bank Central Asia Tbk (BCA).
Dengan jumlah uang sebesar itu, Hartono bersaudara jauh di atas cukup untuk bisa membeli 100 persen saham Inter Milan. Dilansir dari Transfermarkt, saat ini nilai pasar Inter Milan ditaksir senilai 607 juta euro atau setara Rp10,3 triliun 'saja'.
Hartono bersaudara sendiri sebetulnya memiliki rekam jejak dalam dunia olahraga. Selama puluhan tahun, mereka menjadi sponsor dalam event-event bulutangkis nasional. Bahkan, PT Djarum juga memiliki klub bulutangkis terkenal yang bernama PB Djarum.
Selain itu, Michael Bambang Hartono juga merupakan atlet profesional olahraga Bridge. Bambang Hartono bahkan sempat ikut berpartisipasi sebagai peserta dalam ajang Asian Games 2018 lalu.
2. Chairul Tanjung
Meski tidak masuk ke dalam tiga besar orang terkaya di Indonesia, namun Chariul Tanjung juga populer dan dikenal sebagai salah satu orang paling tajir di Indonesia.
Chairul Tanjung dikenal sebagai pendiri sejumlah raksasa bisnis seperti hipermarket, kartu kredit, dan stasiun TV (Trans). Bisnis retail pria 57 tahun itu berada di bawah Trans Retail, yakni Transmart dan Carrefour.
Mengutip data Forbes dalam laporannya bulan April 2020, kekayaan Chairul Tanjung ditaksir menyentuh angka 3,1 miliar dolar AS atau setara Rp43,5 triliun.
Jumlah ini lebih dari cukup untuk mengakuisisi 100 saham Inter Milan sekali pun yang saat ini total mencapai Rp10,3 triliun. Tentu Chairul Tanjung tak harus membeli 100 persen saham Inter, cukup dengan membeli saham mayoritas, ia sudah bisa duduk sebagai kursi presiden Nerazzurri.
3. Mochtar Riady
Anda tentu tahu orang di balik bisnis Lippo Group. Ya, Mochtar Riady merupakan pengusaha terkemuka yang menjadi perintis dari bisnis turun temurun keluarga Riady.
Mengawali karier sebagai pemilik toko sepeda dan bankir, ia pun sukses mendirikan bisnis Lippo Group. Bisnis Lippo yang dimilikinya meliputi supermarket, hypermarket, dan foodmart dengan di bawah bendera PT Matahari Department Store.
Pada 2011, majalah Forbes menempatkannya sebagai orang terkaya ke-38 di Indonesia dengan kekayaan mencapai 650 juta dolar AS. Namun, hampir satu dekade kemudian kekayaannya beranak-pinak menjadi sebesar 2,1 miliar dolar (data Forbes 2019).
Tentu saat ini nilai kekayaannya berpotensi lebih tinggi lagi. Untuk itu, jika Mochtar Riady ingin merambah bisnis klub sepak bola, ia bisa mencoba peruntungan di klub Liga Italia, Inter Milan. Dengan kekayaan mencapai lebih dari Rp29 triliun, harusnya ia bisa mengakuisisi saham mayoritas Inter Milan.