Starting XI Mengerikan Gabungan AC Milan dan Atalanta
INDOSPORT.COM – Bagaimana jadinya jika kita menggabungkan skuad AC Milan dan Atalanta menjadi sebuah starting XI yang mengerikan?
Il Grande Partita bakal tersaji di akhir pekan ini antara AC Milan vs Atalanta yang akan berlangsung pada Minggu (24/01/21) dini hari WIB di San Siro. Mengapa disebut Il Grande Partita? Soalnya kedua tim saat ini bisa dibilang sebagai salah satu dari representasi kekuatan sepak bola Italia.
Padahal 5 tahun lalu, Atalanta hanya disebut tim yoyo saja yang doyan hobi naik turun promosi degradasi, tapi sekarang mereka telah berkembang jadi tim kuat. Duel ini sendiri akan terasa begitu spesial bagi bintang AC Milan, Franck Kessie.
Selain karena ia mantan Atalanta, tetapi Kessie juga merasa titik balik kebangkitan AC Milan terjadi saat mereka dibantai 0-5 oleh La Dea. Tentu Kessie sangat berterima kasih banyak atas Atalanta yang sudah membangungkan AC Milan hingga bisa seganas seperti saat ini.
Untuk itu, Kessie pun berharap bisa melihat timnya menang, tapi tampaknya itu tak akan mudah mengingat kedua tim punya skuad bintang nan merata. Baik AC Milan maupun Atalanta saat ini, dihuni sejumlah besar pemain bintang dengan kualitas kelas satu.
Lantas apa jadinya jika kita mencoba menggabungkan skuad bintang AC Milan dan Atalanta sehingga tercipta sebuah starting XI mengerikan. Berikut INDOSPORT mencoba untuk melihat bagaimana jika starting XI mengerikan gabungan AC Milan dan Atalanta dengan catatan full team.
Gianluigi Donnarumma
Dengan menggunakan formasi 4-3-1-2, di posisi kiper, kami memilih penjaga gawang AC Milan, Gianluigi Donnarumma. Reflek yang berada di atas rata-rata kiper Serie A Italia lainnya, membuat kami mudah saja memilih Donnarumma ketimbang Pierluigi Gollini.
Hans Hateboer, Simon Kjaer, Alessio Romagnoli, Robin Gosens
Untuk mengisi kuarter pertahanan, kami mengandalkan dua bek sayap Atalanta sedangkan di tengah adalah duo AC Milan. Mulai dari duet bek sayap Atalanta yaitu Hans Hateboer dan Robin Gosens.
Kecepatan dan kemampuan duet Hateboer-Gosens dalam menyisir sisi sayap dengan cara tetap disiplin patut diacungi jempol sehingga mampu menjaga keseimbangan Atalanta yang bermain dengan 3 bek. Sedangkan duet bek tengah, kami percayakan pada Alessio Romagnoli dan Simon Kjaer.
Tak bisa dipungkiri jika Romagnoli dan Kjaer adalah salah satu duet bek tengah terbaik Serie A Italia untuk saat ini. Kerja samanya serta kemampuan duel udara membuat siapapun lawannya akan kesulitan ketika harus melewati Kjaer-Romagnoli.
1. Ismael Bennacer, Marten de Roon, Franck Kessie
Berangkat ke lini tengah, ada tiga tukang pukul sekaligus yaitu Franck Kessie dan Ismael Bennacer dari AC Milan dan Marten de Roon, andalan Atalanta. Satu hal menarik dari trio gelandang pekerja keras ini, mereka bisa saling bertukar peran.
Ketika salah satu bertugas sebagai penyeimbang, yang lainnya akan menjalani peran box to box dan si pemotong rumput. Jadi baik itu Kesie, Bennacer maupun De Roon, bisa secara bergantian memerankan tugas berbeda tergantung situasi dan kondisi.
Khusus untuk Bennacer dan Kessie, memang duet ini telah menjadi kunci mengapa AC Milan bisa sekuat seperti ini hingga berhak di puncak klasemen sementara. Sementara itu, De Roon adalah kunci bagaimana Atalanta masih sangat seimbang meski lebih banyak dihuni pemain bernaluri menyerang.
Alejandro Gomez
Untuk peran trequartista, kami rasa tidak ada yang lebih baik selain Alejandro Gomez atau biasa dikenal dengan Papu Gomez. Daya imajinasi Papu Gomez bagaikan otak dari permainan Atalanta itu sendiri tentang bagaimana caranya mereka menyerang.
Sering kali tim yang menjadi lawan Atalanta, pasti akan berusaha mematikan Papu Gomez terlebih dulu. Sayangnya Papu Gomez sepertinya saat ini sudah diasingkan oleh Atalanta setelah dirinya terlibat pertengkaran serius dengan pelatih Gian Pierro Gasperini.
Mario Mandzukic, Zlatan Ibrahimovic
Seperti yang sudah anda lihat di thumbnail awal berita, kami membayangkan betapa berbahayanya jika AC Milan mampu menduetkan Mario Mandzukic dengan Zlatan Ibrahimovic. Dua striker veteran yang punya ketajaman tak perlu diragukan lagi.
Menariknya jika duet ini terjadi, maka Mandzukic mungkin akan sedikit bermain melebar mengingat dirinya bisa bermain sebagai sayap. Coba bayangkan bagaimana striker sekaliber Mandzukic-Ibrahimovic dilayani Papu Gomez, starting XI gabungan AC Milan dan Atalanta sungguh mengerikan, bukan?