3 Predator Galak Tottenham Hotspur yang Bisa Bikin Liverpool Ciut
INDOSPORT.COM - Partai big match Liga Inggris tersaji tengah pekan ini antara Tottenham Hotspur vs Liverpool di pekan ke-20, yang akan berlangsung di Tottenham Hotspur Stadium pada Jumat (28/01/21) pukul 03:00 WIB.
Tuan rumah tengah dalam kondisi baik setelah tak terkalahkan dalam lima laga terahir di semua kompetisi (4 menang, 1 imbang), sehingga mampu menimbulkan aura positif bagi performa tim.
Tottenham Hotspur juga hanya baru kalah tiga kali di Liga Inggris musim ini, dan mereka juga masih terlibat dalam tiga kompetisi piala, memberi mereka peluang bagus untuk memenangkan trofi setelah lebih dari satu dekade.
Sedangkan nasib berbeda justru dialami oleh Liverpool. Dalam beberapa pekan terakhir, performa mereka anjlok drastis seiring ditinggal sejumlah pilar bertahannya akibat badai cedera yang menerpa mereka.
Dalam tujuh pertandingan terakhir Liverpool hanya mampu meraih satu kemenangan, sedangkan sisinya 3 kali kalah dan tiga kali imbang.
Bahkan The Reds harus rela kehilangan salah satu trofi musim ini yakni Piala FA, setelah mereka dikalahkan 2-3 oleh Manchester United awal pekan ini.
Rentetan hasil negatif Liverpool tersebut bisa dimanfaatkan Tottenham Hotspur, untuk meraih kemenangan di laga nanti guna kembali ke papan atas.
Ditambah lagi Spurs punya tiga predator mematikan yang bisa menambah derita kekalahan anak asuh Jurgen Klopp. Siapa saja mereka?
1. Harry Kane
Harry Kane masih menjadi pemain yang paling sangat diwaspadai oleh tim-tim lawan termasuk Liverpool nanti. Bagaimana tidak, ketajaman performanya di lapangan sangat konsisten dalam beberapa musim terakhir.
Meski sempat mengalami musim mengecewakan pada 2019-2020 dengan gangguan cedera, Kane memulai musim ini dengan berapi-api.
Dirinya sejauh ini telah mencetak 19 gol di semua kompetisi untuk Tottenham, dengan 12 diantaranya dibuat di Liga Inggris dalam 18 pertandingan.
Tak hanya gol, dibawah asuhan Jose Mourinho kelebihan Harry Kane telah bermutasi menjadi seorang playmaker. Hal itu dibuktikan dengan sumbangan 14 assist di semua ajang.
Sejauh ini, Kane telah bermain dalam 25 pertandingan musim ini untuk Tottenham, jadi fans mereka akan berharap dia bisa terus fit. Jika dia menghindari cedera, tim asuhan Mourinho bisa bermimpi angkat trofi musim ini.
2. Sonn Heung-min
Pemain selanjutnya yang harus dijaga ketat oleh barisan belakang Liverpool adalah Son Heung-min. Rekan duet Harry Kane di lini depan Spurs itu musim ini mencatatkan penampilan gemilang.
Son yang berposisi asli sebagai winger, ternyata bisa menjelma jadi striker andalan di lini depan kala Kane melempem di lapangan.
Son telah mencetak total 15 gol, dan sebagian besar berkat hubungan telepati dengan Kane. Ia juga mencatatkan tujuh assist.
Lebih tepatnya, Son tampaknya menjadi orang yang paling diandalkan Tottenham untuk mencetak gol mereka di pertandingan besar.
Dia mencetak gol ke gawang Manchester United, Manchester City, Arsenal, dan Liverpool musim ini. Bukan tidak mungkin gawang Alisson Becker bisa jadi korban pemain asal Korea Selatan itu.
3. Tanguy Ndombele
Tangan dingin Jose Mourinho yang mampu memberikan dampak positif terhadap pemain maupun tim di Tottenham Hotspur, juga dirasakan oleh gelandang asal Prancis, Tanguy Ndombele.
Diboyong pada musim panas 2019 lalu, performa Ndombele amat mengecewakan di awal kedatangannya dibawah asuhan Mauricio Pochettino.
Tak ayal ketika Mourinho ditunjuk sebagai pelatih pada November 2019, performa Ndombele yang tengah berjuang untuk kebugaran dan konsistensinya mendapat kritikan pedas.
Bahkan dirinya nyaris didepak Mourinho pada musim panas 2020 lalu. Namun, ada sesuatu yang berubah sebelum awal 2020-2021.
Setelah mencetak gol kemenangan di Kualifikasi Liga Europa melawan Lokomotiv Plovdiv, ia kembali ke tim utama Mourinho dalam laga Premier League.
Sejak saat itu, gelandang Prancis telah menjadi inspirasi bagi timnya.
Bermain dalam peran tingkat lanjut, Ndombele biasanya bertugas membawa bola ke depan, dan itu adalah tugas yang sangat ia kuasai.
Dengan bekal skill individu mumpuni, hampir tidak mungkin pemain lawan merebut bola dari dirinya.